Baru Seumur Jagung, Truk Shacman Klaim Sudah Kalahkan Pabrikan Jepang
Prasetyo · 11 Sep, 2024 18:01
0
0
Merek truk asal China, Shacman, mengklaim sudah menguasai pangsa pasar truk heavy duty di beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan kabarnya penjualan merek Tiongkok tersebut sudah melampaui berbagai pabrikan Jepang yang lebih dulu eksis di Tanah Air.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Tommy Sun, Sales Representative Shaanxi Heavy Duty Automobile Import & Export Co.Ltd selaku prinsipal truk Shacman. Ia menjelaskan, Shacman begitu serius terjun ke bisnis truk heavy duty di Indonesia mengingat potensi pasar di negara ini yang begitu besar.
Menurutnya, saat ini pasar terbesar bagi Shacman ada di Rusia, adapun Indonesia menempati urutan kedua. Bahkan Shacman diklaim oleh Tommy sudah bisa melampaui penjualan truk dari beberapa pabrikan Jepang seperti Isuzu dan Mitsubishi Fuso.
"Tahun ini kita targetkan bisa menjual 4.000 - 5.000 unit supaya bisa kalahkan Hino. Karena sata ini Hino masih yang nomor satu di kelas heavy duty trucks," kata Tommy ketika ditemui di Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2024 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/9/2024).
Sementara itu Dirmanto Chang Direktur Mobilindo Cemerlang (MC) Group menjelaskan jika Shacman sejatinya belum lama ada di Indonesia. Pihak MC Group baru resmi ditunjuk sebagai dealer resmi untuk Shacman di seluruh Nusantara pada tahun 2022.
Meski baru seumur jagung, dalam tahun pertama keberadaan di Tanah Air, menurut Dirmanto pihak MC Group sudah bisa menjual lebih kurang 1.400 unit. Adapun Shacman sendiri hanya berfokus pada penjualan truk heavy duty.
Adapun penjualan tertinggi Shacman diungkapkan oleh Dirmanto ada di seluruh kawasan Pulau Sumatera dan di wilayah Kalimantan. Biasanya truk-truk tersebut digunakan untuk angkut kayu buat bahan baku kertas, atau pengangkut hasil pertambangan.
"Shacman menyediakan semua tipe heavy duty truck, ada dump truk, buat angkut nikel, batubara, bauksit, dan pasir. Kemudian yang jadi keunggulan kami adalah juga punya truk chassis 8x4 yang brand Jepang hampir tidak ada, kalaupun ada dari pabrikan Eropa yang harganya bisa dua sampai tiga kali lipat lebih tinggi," jelas Dirmanto.
Selain itu, konstruksi truk Shacman juga dijamin kualitasnya lebih baik dari pabrikan Jepang, lantaran memiliki sasis berkonstruksi tiga lapis. Kemudian mesin yang diusungnya juga punya daya dan torsi lebih besar, serta kemampuan angkut jauh lebih besar dari truk Jepang.
"Kami punya divisi after sales service yang terlatih. Dan setiap pembelian minimal 15 unit, pasti akan kita tempatkan satu mekanik. Ini untuk menghindari terjadinya kelangkaan suku cuku cadang dan teknisi. Kami juga sudah punya 10 cabang yang tersebar dari Sumatera sampai Kalimantan," katanya.
Mengenai kualitas truk Shacman, ternyata bukan cuma ungkapan dari pihak MG Group sendiri. Adalah Sri Utami Direktur PT Prabangkara Karya Utama yang menjadi satu dari beberapa konsumen truk Tiongkok ini.
Sri yang mengaku sudah cukup lama memantau mengenai brand Shacman, akhirnya memutuskan untuk membeli 50 unit Shacman tipe X-3000 8x4 chassis. Nantinya truk ini akan digunakan untuk mengangkut kayu sebagai bahan utama pengolahan kertas yang menjadi perusahaannya di Pekanbaru, Riau.
"Kita sebelumnya juga udah pakai merek lain di Kalimantan Timur, Ketapang, dan Pontianak. Sekarang di Pekanbaru kita mulai pakai Shacman, karena ternayat disana hampir mendominasi," kata Sri.
Ia melanjutkan, ketika dirinya ada di Pekanbaru, ia melihat truk ini bertebaran dimana-mana. Dirinya pun mencoba melakukan survei dan menggali banyak informasi kepada perusahaan karoseri yang selama ini menangani truk-truk untuk kebutuhan perusahaannya.
"Mereka ceritakan kalau produk ini bagus, aftersalesnya juga bagus sehingga saya menjadi yakin. Dalam bisnis ini kan yang penting adalah bagaimana kita yakin akan produk tersebut," jelas Sri.
Ia juga menceritakan, keputusannya membeli Shacman bukan karena tiba-tiba. Ia sebelumnya sudah melakukan survei ke beberapa brand lain, baik dari Jepangan, maupun sesama pabrikan Tiongkok. Dan ternyata ada beberapa keunggulan dari Shacman.
Menurut dia, truk ini mesinnya sudah berstandar emisi Euro 5, kemudian punya daya dan torsi yang lebih besar ketimbang truk Jepang. Selain itu daya muatan Shacman juga bisa dua kali lipat lebih banyak dari truk Jepang.
"Satu lagi yang menurut saya Shacman ini bisa menjadi bintang baru. Saya sudah survey ke produk lain, untuk penanganan mendapatkan STNK, Shacman bisa cepat dan menjamin tersedia. Karena meski sehari-hari kita ada di kawasan pertambangan atau di dalam hutan, tapi sekali-sekali kita bisa jalan ke area provinsi, jadi kita tetap butuh truk yang punya STNK asli," tukas Sri.
Dirmanto menjelaskan jika MC Group pertama kalinya ikut dalam acara Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2024. Berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 11-14 September 2024, MC Group ingin memperkenalkan diri sebagai pemain di bidang truk heavy duty yang sekaligus mempromosikan produk Shacman di Indonesia.
MC Group hadir memperkenalkan produk unggulan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pertambangan dan konstruksi berat, diantaranya Shacman F3000 Dump Truck, X3000 Trailer Truck dan X3000 Chassis Truck.
Dilengkapi dengan interior yang luas dan nyaman, hemat bahan bakar, memiliki kinerja serta durabilitas yang luar biasa di medan berat, sekaligus menjadi solusi kendaraan di lingkungan pertambangan yang ramah lingkungan.
Tidak hanya pameran produk, MC Group juga menggelar sejumlah kegiatan yang menarik perhatian. Di antaranya, Lady Truck Wash, Beauty Trucker Photo Competition, workshop fotografi, promosi menarik, dan kegiatan interaktif lainnya.
Untuk menambah keseruan, para pengunjung booth MC group yang melakukan transaksi dengan jumlah unit tertentu, memiliki kesempatan emas untuk mendapatkan hadiah langsung, berupa mobil BMW eX 1, BYD Seal, Chery Omoda, hingga Paket Wisata menarik yang semuanya tanpa diundi, tentunya dengan syarat dan ketentuan tertentu.
"Pameran ini bagi MC Group tak hanya sekadar pameran produk unggulan dari Shacman, tetapi juga menjadi wadah untuk menjalin hubungan dan kerja sama yang baik dengan customer, khususnya di bidang pertambangan," tutup Dirmanto.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.