BYD Susul Penjualan Honda dan Nissan Secara Global
Herdi · 26 Agu, 2024 15:01
0
0
Pabrikan mobil asal Tiongkok, Build Your Dream atau BYD kini semakin melesat, karena penjualan secara global telah menyalip Honda dan Nissan.
Melansir Nikkei Asia, berdasarkan riset MarkLines penjualan BYD secara global pada April-Juni 2024 tercatat tembus 980.000 unit, dimana jumlah tersebut naik 40 persen jika dibandingkan periode sama di tahun 2023, yang hanya mencapai 700.000 unit.
Sebagian besar peningkatan BYD, berkat melonjaknya permintaan akan mobil listrik di luar negeri, sehingga penjualannya meningkat tiga kali lipat pada tahun ini menjadi 105.000 unit.
Meski BYD sudah mampu mengalahkan banyak brand otomotif dari Jepang, namun perusahaan yang memiliki basis di Shenzhen, China itu belum bisa mengalahkan Toyota. Ya, Toyota masih berada di posisi puncak penjualan dengan catatan penjualan mencapai 2,63 juta unit.
Selain itu Toyota, beberapa brand yang masih berada di atas BYD yaitu Volkswagen Group di urutan kedua, kemudian tiga besar merek mobil Amerika yaitu General Motor, Ford, dan Stellantis.
Sementara itu, beberapa merek mobil China, seperti Geely dan Chery, ikut merangkak naik karena penjualannya masuk dalam daftar 20 merek mobil terlaris di dunia.
Banyak Pabrikan Jepang Menyerah, BYD Bangun Pabrik di Berbagai Negara
BYD memang tak bisa dipandang sebelah mata, karena mereka menawarkan mobil listrik nan canggih, namun harganya tergolong terjangkau di pasar Tiongkok yang dikenal pasar otomotif terbesar di dunia.
Sebaliknya, para pemain mobil Jepang yang ada di Tiongkok, mereka masih mengandalkan mesin bertenaga bensin, justru dianggap tertinggal sehingga mengalami penurunan penjualan.
Bahkan penjualan Honda di negeri Tirai Bambu pada Juni 2024 mengalami penurunan hingga 40 persen pada Juni 2024, dan membuat perusahaan berlogo H tegak berencana untuk mengurangi kapasitas produknya di China hingga 30 persen.
Disebutkan juga, karena minat mobil yang ramah lingkungan inilah, di Thailand, perusahaan-perusahaan otomotif dari Jepang, seperti Honda dan Suzuki terpaksa mengurangi kapasitas produksinya.
Sebaliknya, BYD terus melakukan investasi besar-besar untuk kendaraan listriknya. Hal ini dibuktikan dengan dibuatnya pabrik produksi pertamanya di luar negeri, yaitu Thailand.
Tak hanya itu, BYD juga berencana untuk membuat pusat produksi di berbagai negara lainnya, termasuk Hungari dan Brazil, serta mempertimbangkanya di Meksiko.
Bagaimana dengan Indonesia? Ya, BYD juga ikut berinvestasi di Tanah Air, karena mereka sedang membangun pabrik di Subang, Jawa Barat, yang rencananya akan mulai produksi pada 2026 mendatang.
Tantangan BYD dan Pabrikan Mobil Listrik dari China
Tidak dipungkiri penjualan BYD meningkat karena mobil listrik yang dijual harganya terjangkau. Hal ini terbukti dengan meningkatnya penjualan BYD hingga 35 persen di China.
Kendati BYD sedang naik daun, namun ada beberapa masalah yang harus dihadapi perusahaan tersebut, Ya, di Amerika Serikat, pemerintah setempat menaikan tarif impor mobil listrik buatan China hingga 100 persen.
Demikian juga dengan Kanada, yang saat ini sedang mempertimbangkan untuk memberikan tarif impor pada mobil-mobil buatan Tiongkok.
Sementara itu, di wilayah Uni Eropa, untuk menjegal mobil listrik buatan China, pada Juli lalu, mereka sudah memberikan tarif pajak tambahan hingga 36,3 persen.
Untuk menyiasati tarif pajak yang terus menjadi kendala, BYD berencana membangun pabrik barunya di Turki.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.