Konsumsi Bahan Bakar Isuzu Panther Apa Iya Sangat Irit?
Yusuf · 1 Okt, 2024 15:04
0
0
Konsumsi bahan bakar Isuzu Panther kerap dinilai sangat irit oleh para pemiliknya jika dibandingkan mobil lain yang sejenis. Selain mesin yang bandel, konsums bahan bakar Isuzu Panther ini pula yang membuat mobil tersebut masih banyak pemujanya.
Bahkan kalau kalian penah ingat di tahun 1990-an, Isuzu Indonesia sempat merilis materi promosi untuk Panther dengan jargon "Jakarta-Bali Cuma Rp44 ribu!". Kalimat ini dipakai seolah-olah ingin menunjukkan sebegitu iritnya biaya beli solar yang perlu dikeluarkan untuk konsumsi bahan bakar Isuzu Panther saat digunakan untuk menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Bali.
Tapi tentunya ungkapan ini tidak bisa diaplikasikan sekarang, bukan karena konsumsi BBM Panther yang sudah berubah, tetapi akibat harga bahan bakar yang terus merangkak naik.
Sebagai contoh, di tahun 1990, harga BBM jenis Solar dari Pertamina masih Rp 245 per liter. Itu berarti dengan dana Rp 44.000, maka bisa mmbeli Solar sebanyak 179,5 liter. Bandingkan dengan harga Solar di 2024 yang sempat bertahan di angka Rp 5.500 /liter. Berarti dengan uang Rp 44 ribu, maka hanya dapat 8 liter saja.
Namun kita tidak akan berdebat sola harga Solar. Terlepas dari berapa biaya pengisian bahan bakar, mobil dengan mesin diesel memang selalu dianggap lebih irit dari mesin berbahan bakar gasoline. Dan jika bicara mengenai mobil diesel di Indonesia, mungkin sebagian masyarakat langsung tertuju pada produk otomotif asal Jepang, Isuzu.
Pasalnya, sebelum segmen SUV bermesin diesel begitu populer seperti sekarang, Isuzu Panther, mendapat julukan “Rajanya Diesel” di pasar otomotif Indonesia. Hal tersebut bukan karena ditopang oleh mesin yang prima, tetapi juga fitur serta daya angkut orang yang banyak, menjadikan model ini dilirik oleh konsumen Isuzu Panther Indonesia.
Sayangnya Isuzu Indonesia sudah lama tak melanjutkan produksi Panther, ini akibat mobil tersbeut terbentur regulasi standar emisi gas buang Euro IV yang sudah diterapkan di Tanah Air. Panther tak mampu memenuhi regulasi itu, dan Isuzu memilih model lain yang dianggap lebih kompeten sesuai peraturan yang ada yakni dengan menawarkan MU-X di kelas passanger car bermesin diesel.
Selama masa produksinya, sudah ada empat generasi Isuzu Panther. Generasi pertama Si Kucing Hitam ini lahir pada tahun 1991 sampai tahun 1996, dengan kode produksi TBR-52 yang hadir dalam enam varian, yakni Hi-Grade, Grand Deluxe, Deluxe, Standard, Bravo, dan Miyabi.
Mobil keluarga ini dibekali mesin berkode x223 dengan kapasitas 2,2 liter (2.238 cc) OHV. Mesinnya sudah menggunakan teknologi indirect injection. Tenaga yang dihasilkan mesin tersebut dapat mencapai 58 hp pada putaran mesin 4.500 rpm.
Generasi kedua lahir pada tahun 1996 sampai tahun 2000, dengan kode produksi TBR-54 serta memiliki delapan varian, yakni Hi-Grade, Grand Royal, Royal, Deluxe, Sporty, New Hi-Grade, New Royal, dan Hi-Sporty.
Spesifikasi mesinnya menjadi berbeda, kode yang digunakan adalah 4ja 1 dengan kapasitas 2.5 liter (2.500 cc) OHV Direct Injection. Tenaga yang dihasilkan pun meningkat jadi 86 hp pada putaran mesin 3.900 rpm.
Lalu, generasi ketiga keluar pada tahun 2000 sampai tahun 2013, dengan kode produksi TBR-541, ada delapan varian juga yang ditawarkan untuk mobil ini, yaitu Touring, Grand Touring, SS, SV, LV, SM, dan LM.
Mesin yang digunakan tidak jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Tapi, pada varian Touring dapat dilihat sistem transmisinya sudah otomatis dan dapur pacunya dijejali mesin turbo diesel.
Lantas generasi terakhir dimulai sejak tahun 2013 hingga 2021, demi memberikan penyegaran pada konsumen, generasi keempat sudah mengalami facelift hingga tiga kali. Ubahan minor dilakukan pada desain lampu, grill, dan beberapa bagian pada interiornya.
Ada sembilan varian awalnya yang ditawarkan, yakni Grand Touring, Touring, LS Turbo, LS Hi-Grade, Adventure, LV, LV FF, Smart, dan Smart FF. Semuanya menggunakan mesin turbo, kecuali varian Touring. Penggunaan turbo ini juga merupakan siasat untuk memenuhi standar emisi gas buang.
Facelift kedua dilakukan pada tahun 2009. Varian yang ditawarkan ada delapan, mulai dari Grand Touring, Touring, LS Turbo, LV Adventure, LV Turbo, LV Turbo FF, Smart Turbo, dan Smart Turbo FF.
Facelift berikutnya dilakukan di tahun 2013 dan bertahan hingga dihentikan produksinya. Terdapat beberapa ubahan, seperti panel instrumen (speedometer), pintu belakang, rear tow hook, model ban serep, dan lainnya. Varian yang dihadirkan, yakni Grand Touring, Touring, LS Turbo, LV Turbo, Smart Turbo, dan Smart Turbo FF.
Konsumsi Bahan Bakar Isuzu Panther Paling Irit di Kelasnya
Mulai tahun 2000, Isuzu mengadopsi mesin diesel turbo pada Panther yang antara lain disematkan pada Panther Touring serta Grand Touring. Kedua model ini menggunakan mesin diesel empat silinder dengan kode 4JA1, yang merupakan penerus dari mesin sebelumnya dengan kode C223 yang memiliki kapasitas mesin lebih rendah.
Di atas kertas, mesin C223 merupakan mesin empat silinder segaris berkapasitas 2.238 cc yang mampu memproduksi tenaga sebesar 73 PS dan torsi sebesar 140 Nm. Sedangkan mesin 4AJ1 yang terdapat pada spesifikasi Isuzu Panther Indonesia generasi terakhir, mengalami peningkatan isi silinder menjadi 2.500 cc 4 silinder dengan teknologi OHV Direct Injection.
Mesin baru tersebut mampu memproduksi tenaga puncak 88 PS di 3.500 rpm serta torsi maksimum 192 Nm pada 1.800 rpm.Artinya, dengan meningkatnya semburan tenaga serta torsi dan juga lebih melimpah, membuat pengemudi tak perlu lagi menginjak pedal gas hingga mentok, untuk sekedar melakukan akselerasi pada kondisi pengendaraan sehari-hari..
Supaya membuat konsumsi bahan bakar Isuzu Panther menjadi lebih hemat, pada mesin terbarunya ini, Isuzu telah membenamkan teknologi Overhead Valve Engine Direct Injection. Rahasia tersebut yang membuat konsumsi bahan bakar Isuzu Panther Indonesia tetap irit meskipun memiliki semburan tenaga yang besar.
Masih memiliki standar emisi gas buang EuroII, untuk pemakaian dalam kota umumnya mobil ini dapat menempuh jarak 14 km/liter, sedangkan konsumsi BBM luar kotanya mencapai 16-18 km/liter penggunaan dalam kota.
Dasar lain yang menjadi bukti keiritan bahan bakar mesin diesel pada mobil Isuzu Panther, termasuk di dalamnya adalah Isuzu Panther Touring yang memiliki tampilan paling gagah, dikarenakan mesin diesel memiliki teknologi khusus dan karakter kompresi yang tinggi.
Teknologi mesin yang digunakan Panther dinamai Direct Injection. Sedikit bicara mengenai teknologi Direct Injection pada mobil ini, jantung pacunya memiliki satu ruang bakar diatas piston yang terletak di cekungan di atas piston.
Diesel dengan Direct Injection tidak membutuhkan busi pijar dan injektor akan langsung dimasukkan ke bagian dalam ruang bakar melalui kepala silinder bagian atas. Kelebihan mesin ini yakni mudah dalam perbaikan, serta dapat distel powernya menyesuaikan keinginan pemilik atau pengendara secara manual tanpa harus dihubungkan ke komputer.
Selain itu juga mesinnya menggunakan timming gear. Seperti timming belt mapun timming chain, timming gear berperan sebagai gigi penghubung yang dapat mentransfer putaran crankshaft ke perlengkapan mesin.
Sistem ini membutuhkan tenaga putar sehingga mesin dapat bekerja secara optimal. Keunggulan dari timming gear sendiri memiliki cost maintenance lebih irit karena lifetime. Dengan begitu pemilik tidak perlu melakukan perawatan secara khusus, hanya saja pemilik diwajibkan untuk mengganti oli mesin secara teratur untuk menjaga keawetannya. Selain itu juga timming gear memudahkan mekanik mencari setting terbaik klep sesuai permintaan mesin.
Oh iya, keunggulan lain Panther Touring dan Grand Touring ada pada suspensi depan yang empuk serta kabin yang luas.
Jadi, 1 liter Solar Berapa Km untuk Isuzu Panther?
Beberapa laporan menyebutkan, untuk konsumsi bahan bakar Isuzu Panther generasi pertama dan kedua untuk penggunaan dalam kota mencapai angka 10 kilometer per liter. Angka tersebut jauh lebih irit dibanding dengan mesin terdahulunya, yang hanya mencatatkan angka konsumsi bahan bakar 11-12 kilometer per liter.
Meski demikian, catatakn konsumsi bahan bakar Isuzu Panther tersebut tentu saja tidak mutlak, tergantung pada karakter pengemudi saat mengendarai mobil tersebut. Mobil Isuzu Panther dengan mesin dieselnya yang irit bahan bakar, bisa menjadi pilihan bagi penggemarnya. Di tambah lagi dengan penampilan Isuzu mobil Panther ini yang terlihat begitu gagah.
Oh iya, jangan sampai salah mengira bahwa mobil ini berbahan bakar bensin ya, karena tidak ada model Isuzu Panther bensin. Jika kalian pernah merasa melihatnya, maka itu adalah Chevrolet Tavera, yang merupakan produk General Motors di Indonesia dengan mesin berbahan bakar bensin. Beberapa orang yang menemuinya menyebut mobil ini sebagai Panther bensin.
Panther Grand Touring menggunakan mesin diesel baru dengan kapasitas silinder lebih besar yaitu 2.500 cc dan juga memakai teknologi Overhead Valve Engine Direct Injection. Teknologi itulah yang menghasilkan tenaga mesin lebih besar namun konsumsi BBM lebih irit.
Berapa konsumsi BBM Panther Miyabi?
Panther Miyabi termasuk dalam golongan Isuzu Panther generasi pertama yang menggunakan mesin diesel 2.200 cc indirect injection yang konsumsi bahan bakarnya sekitar 12 km/liter pada rute kombinasi.
Apakah Isuzu Panther kuat di tanjakan?
Isuzu membekali semua varian Panther dari generasi pertama sampai terakhir dengan sistem penggerak roda belakang (RWD). Kondisi ini menjadi salah satu kelebihan Panther kuat melahap tanjakan.