Jika Anda lahir di era 1990-an, maka boleh jadi masih ingat betul iklan berjargon "Jakarta-Bali Cuma 44 Ribu" yang ingin menegaskan betapa efisiennya konsumsi bahan bakar dari Panther.
Namun sayangnya, sejak Februari 2021, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) telah menegaskan jika produksi dan penjualan Panther dihentikan selamanya.
Alasannya adalah mobil yang juga hadir dalam versi LMPV dan LSUV itu tak bisa memenuhi regulasi standar emisi gas buang Euro 4 untuk kendaraan bermotor mesin diesel di Indonesia.
Hal ini berbeda nasib dengan Kijang, karena Toyota mau meracik mesin baru untuk Innova hingga lahirnya Innova Zenix dengan opsi mesin hybrid.
Pertimbangkan Jika Mau Membeli Isuzu Panther Bekas
Nah kalau Anda juga ada keinginan meminang mobil diesel tangguh dan kepincut Isuzu Panther, sebaiknya pikirkan lebih dulu beberapa hal berikut ini sebelum membelinya terutama jika Anda tinggal di kota besar seperti Jakarta.
1. Harga Isuzu Panther Bekas Terlalu Tinggi
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, akibat permintaan pasar masih cenderung tinggi, maka harga Isuzu Panther bekas masih cukup tinggi.
Bayangkan saja, berdasar informasi dari listing Mobil123, Panther 2.5 LV transmisi manual tahun 2018 masih dibanderol Rp193 jutaan.
Diharga yang sama, Anda bisa mendapatkan Toyota Kijang Innova diesel bekas tahun 2012 tapi sudah bertransmisi otomatis, atau malah Toyota Fortuner diesel bekas juga tahun 2012 dengan transmisi matic.
2. Fitur Seadanya
Panther mungkin unggul dalam hal durabilitas dan efisiensi bensin dieselnya dan suspensi yang lembut namun tangguh.
Akan tetapi dengan harga bekas masih di atas Rp180 juta, Anda mendapatkan mobil dengan fitur yang sangat terbatas.
Dengan budget setara, Anda bisa mendapat mobil dengan fitur lebih lengkap seperti Toyota Sienta, Honda CR-V, atau bahkan Toyota Camry bekas.
Satu alasan mengapa Panther tak lagi diproduksi adalah mesinnya tak bisa memenuhi standar emisi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kondisi ini ada sisi baiknya karena mobil tersebut masih idel untuk menenggak bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar.
Tapi untuk kota besar seperti Jakarta, sudah cukup sulit menmukan SPBU Pertamina yang menjual Solar, kalaupun ada pasti pembeliannya dibatasi melalui aplikasi.
Alternatifnya hanya Dexlite atau Pertamina Dex, sementara harga Dexlite per 1 Oktober 2023 adalah Rp17.200 /liter dan harga Pertamina Dex Rp17.900 /liter.
Harga ini bahkan lebih mahal dari harga Pertamax yang ada di Rp14.000 /liter atau Pertamax Turbo yang per liter harganya Rp16.600.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.