Dua Bus Listrik Meledak Setelah Kena Banjir, Bukti Baterai Mobil Listrik Masih Belum Aman?
Prasetyo · 27 Apr, 2022 08:08
0
0
Dua bus listrik tiba-tiba meledak dan hangus terbakar di Nanjing, Cina.
Penyebabnya konsleting pada baterai mobil listrik tersebut.
Apakah baterai mobil listrik masih tidak aman?
Genangan air hingga banjir sepertinya masih jadi hal yang ditakutkan para calon pembeli dan pemilik mobil listrik. Meskipun perusahaan berkali-kali mengklaim kalau produknya aman, termasuk kondisi baterai yang diberi proteksi ekstra, namun sejumlah kasus masih membuktikan bahaya mobil listrik ini.
Ada beberapa kasus mobil listrik terbakar yang ditenggarai penyebabnya akibat konsleting saat terendam banjir. Satu diantaranya yang terjadi pada 6 Juli 2016 lalu di Nanjing, Cina.
Hujan deras semalaman yang mengguyur kawasan Distrik Xuanwu, Nanjing membuat pada pagi harinya di wilayah tersebut tergenang banjir. Mobil-mobil yang terparkir di pinggir jalan pun mau tidak mau terendam air meskipun tidak parah. Termasuk dua bus yang ada di Xuzhuang Software Park.
Dikutip dari Itdcw.com, tepat pada pukul 07.50, dua bus yang sedang terparkir itu tiba-tiba saja meledak dan terbakar satu demi satu. Api dan asap tebal pun membumbung tinggi. Kondisi ini membuat petugas pemadam kebakaran sigap datang ke lokasi guna memadamkan api.
Kedua kendaraan itu diketahui adalah bus listrik. Menurut laporan media setempat, kedua bus memiliki merek dan model yang sama. Mobil dibeli kira-kira setahun yang lalu dan baru menempuh perjalanan jarak beberapa kilometer. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Air Sebabkan Konsleting Baterai Mobil Listrik
Baterai mobil listirk umumnya diletakkan di bagian bawah
Dari foto-foto saat kebakaran dan pasca kejadian, terlihat genangan air mencapai hingga separuh roda bus. Seluruh bagian sasis bus juga terendam air. Kondisi ini diperkirakan jadi penyebab air masuk dalam sistem baterai listrik mobil tersebut.
Ketika air masuk ke sela-sela bateria, maka jelas akan menyebabkan konsleting listrik dan memicu terjadinya kebakaran. Tingkat proteksi penutup baterai di mobil listrik ini pun menjadi bagian penyelidikan.
Bateri mobil listrik harus sesuai standar IP internasional
Tingkat perlindungan penutup produk listrik dan elektronik yang diakui secara internasional, yaitu tingkat IP (Ingress Protection), yang sesuai IEC (International Electrotechnical Commission). Tingkat IP ini terdiri dari dua angka, angka pertama berarti tahan debu, angka kedua berarti tahan air. Semakin tinggi angkanya, semakin baik tingkat perlindungannya.
Tingkat kekedapan air pada baterai pun terbagi atas angka 0-8 berikut ini:
0-Tidak ada perlindungan, tidak ada perlindungan khusus.
1-Mencegah intrusi air yang menetes dan mencegah air menetes secara vertikal.
2-Tetesan air masih dapat dicegah ketika dimiringkan pada 15 derajat.
3-Mencegah intrusi air yang disemprotkan, mencegah air hujan, atau air yang disemprotkan ke arah sudut vertikal kurang dari 50 derajat.
4-Mencegah intrusi percikan air, dan mencegah intrusi percikan air dari segala arah.
5-Mencegah intrusi air dalam jumlah besar.
6- Mencegah intrusi air semburan, mencegah intrusi air yang dikeluarkan dengan cepat dari lubang semprotan air, dan mencegah intrusi air dari gelombang besar.
7-Untuk mencegah intrusi air dalam kondisi waktu atau tekanan air tertentu.
8-Mencegah efek tenggelam.
Baterai yang digunakan di bus listrik yang terbakar di Nanjing itu ternyata diketahui memiliki standar hanya IP54, atau dengan tingkat kedap air hanya 4. Padahal kalau melihat foto-fotonya, kondisi baterai terendam dalam air semalaman.
Saat ini pun dipercaya kondisi tersebut sudah diperbaiki oleh pihak produsen bus. Sehingga isolasi komponen baterai sudah jauh lebih baik untuk menghadapi kemungkinan mobil melintasi genangan air atau banjir. Buktinya sudah banyak mobil listrik yang tahan terhadap banjir, termasuk Wuling Hongguang Mini EV yang sama-sama mobil buatan Cina.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.
