Mobil dengan transmisi matic modern memiliki perangkat elektronik berupa modul yang berfungsi untuk melakukan pengaturan perpindahan gigi secara otomatis menyesuaikan putaran mesin.
Transmission Control Module (TCM) yang mengalami kerusakan tidak dapat memerintahkan perpindahan gigi secara normal.
Gejala yang terjadi biasanya mobil tidak bisa dipacu kencang dengan kondisi RPM tinggi.
Karenanya TCM tidak bisa mengolah data dari sensor dengan baik, sehingga modul tersebut tidak bisa melakukan perintah untuk melakukan perpindahan gigi.
TCM yang rusak bisa disebabkan karena kerusakan pada modul itu sendiri akibat usia pemakaian, serta sistem kelistrikan yang bermasalah.
2. Kerusakan Sensor dan Kabel
Seperti yang disampaikan sebelumnya mobil transmisi matic masa kini sudah menggunakan modul untuk melakukan perpindahan gigi secara otomatis.
Modul mendapatkan sinyal dari sensor yang selanjutnya memerintahkan gear supaya berpindah.
Sensor memonitor berbagai parameter seperti kecepatan serta posisi tuas gigi.
Sensor yang mengalami malfungsi mengakibatkan sinyal yang dikirim ke modul menjadi salah bahkan tidak terbaca sama sekali, sehingga perpindahan gigi tidak bisa dilakukan.
Untuk sensor yang tidak bisa berkerja secara normal biasanya disebabkan karena masa usia pakai dan longgar.
Kerusakakan pada kabel sensor yang mengalami putus juga tidak dapat meneruskan perintah terhadap modul untuk melakukan perpindahan gigi.
Masalah berikutnya yang menyebabkan transmisi mobil matic tidak bisa melakukan perpindahan gigi secara otomatis yakni volume oli yang berkurang.
Seperti diketahui oli transmisi berfungsi sebagai pelumas untuk melindungi material di dalam sekaligus mengurangi gaya gesekan.
Jumlah oli yang kurang dapat menyebabkan komponen transmisi tidak mendapatkan pelumasan yang cukup.
Dengan begitu menimbulkan gesekan yang besar serta menimbulkan pasan berlebih yang dapat merusak transmsisi.
Kondisi oli yang sudah kotor akibat telat melakukan penggantian juga bisa menghambat aliran serta fungsi oli sebagai peranan utamanya.
Untuk itu baiknya lakukan pengecekan oli transmisi matic mobil melalui dipstick maupun lakukan penggantian setiap pemakaian 20.000 km, dengan menggunakan oli transmisi yang direkomendasikan oleh pabrikan.
4. Masalah di Transmisi
Dibandingkan transmisi manual, mobil dengan transmisi matic memiliki komponen yang lebih kompleks.
Di dalam transmisi matic sendiri terdapat beberapa komponen penting, seperti selenoid, torque converter, clutch pack, dan beberapa peranti lainnya.
Pada selenoid, komponen ini memiliki peran mengontrol aliran pelumas yang dapat mempengaruhi perpindahan gigi.
Selenoid yang tidak dapat berkerja menyebabkan gear macet.
Hal ini bisa juga disebabkan karena awalnya pelumas tidak berkerja secara normal.
Torque converter mengalami kerusakan juga dapat menyebabkan perpindahan gigi menjadi tidak lancar karena kehilangan daya alir.
Selain itu keausan pada clutch pack bisa mengakibatkan slip pada gear yang mana transmisi tidak mampu melakukan perpindahan secara normal.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.