Hankook Sediakan Ban Mobil Listrik, Punya Spesifikasi Khusus
Prasetyo · 9 Des, 2022 16:06
0
0
Tren elektrifikasi yang terus meningkat di Indonesia membuat Hankook menyediakan ban mobil listrik dengan kemampuan terbaik. Tentunya ban ini diharapkan bisa terserap ke pasar kendaraan listrik yang tengah berkembang.
Ditambah lagi, pemerintah kabarnya menargetkan bisa ada 600.000 unit mobil listrik, truk dan bus listrik di Indonesia hingga tahun 2030. Dalam menyambut inisiatif ini diperlukan integrasi tidak hanya oleh pemerintah dan produsen kendaraan, tetapi juga ketersediaan komponen penunjang seperti ban.
Hankook Indonesia pun melihat jika ada kebutuhan ban mobil listrik di dalam negeri yang saat ini belum terisi. Oleh karena itulah, Hankook menyediakan Hankook iON, ban premium khusus kendaraan listrik dengan performa tinggi.
Yoonsoo Shin President Director PT Hankook Tire Sales Indonesia menjelaskan, ada dua tipe Hankook iON yang disediakan bagi pasar di dalam negeri. Yaitu iON Evo AS untuk segala cuaca, dan iON Evo S untuk ban musim panas.
"Sebagai ban generasi terbaru, iON memiliki daya cengkram yang lebih tinggi serta mendukung kilometer berkendara lebih panjang per pengisian baterai dibandingkan dengan ban standar konvensional," klaim Yoonsoo Shin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (09/12/2022).
Keunggulan lain dari Hankook iON yang disebutkan Shin adalah hambatan guir ban ini yang rendah. Kemudian ban juga menggunakan teknologi Hankook Sound Absorber untuk mengurangi kebisingan secara signifikan saat bergesekan dnegan permukaan jalan.
Untuk menjangkau pelanggan dengan lebih masif, Hankook Tire menggandeng toko ban Permaisuri di Jakarta. Permaisuri mengaku optimis bahwa tren kendaraan elektrifikasi ini akan berdampak terhadap permintaan ban EV.
"Produsen ban EV di Indonesia masih terbatas. Hankook menjadi representasi brand yang tepat bagi kami untuk memperkenalkan fitur-fitur ban mobil listrik kepada pelanggan," ujar Wibowo Santosa, Pemilik Permaisuri.
Menurut dia, mobil listrik memiliki bobot lebih berat dari mobil mesin konvensional. Kemudian mobil jenis BEV juga menggunakan sistem pengereman regeneratif yang bisa mengubah panas menjadi daya listrik.
"Oleh karena itu, kebutuhan bannya juga berbeda, harus memiliki daya cengkram yang tinggi, kemampuan akselerasi, dan daya pengereman yang baik untuk mendukung karakter tersebut agar esensi mobil listrik yang didesain untuk efisiensi berkendara tetap terjaga. Perlu edukasi yang lebih luas mengenai hal ini kepada masyarakat," tutup Wibowo.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.