Hitung Biaya Servis dan Pajak Tahunan Suzuki Grand Vitara 2023
Prasetyo · 2 Jan, 2024 10:04
0
0
Biaya servis dan pajak tahunan Suzuki Grand Vitara Hybrid 2023 penting untuk diketahui ketika Anda hendak membeli mobil ini.
Pasalnya, pada saat sudah memutuskan membeli sebuah kendaraan bermotor, maka si pemilik juga wajib mempertimbangkan mengenai biaya perawatan berkala, sekaligus biaya bayar pajak tahunan atau lima tahunan.
"Selain menawarkan fitur-fitur yang canggih, salah satu keunggulan yang Grand Vitara tawarkan adalah biaya yang kompetitif baik dari biaya awal pembelian hingga biaya kepemilikan," kata Randy R. Murdoko, Asst. to Dept Head of 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) melalui keterangan tertulisnya.
Saat ini SIS selaku Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki di Indonesia menawarkan Grand Vitara dalam tiga varian, GL, GX, dan GX opsi warna eksterior Two Tone.
Berikut daftar harga Suzuki Grand Vitara hybrid per Januari 2024:
GL: Rp 359.400.000
GX: Rp 384.400.000
GX Two Tone: Rp 387.400.000
Semua varian Grand Vitara menggunakan mesin bensin K15C berkapasitas 1.5-liter 4-silinder Dual Jet yang dipadukan dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Mesin tersebut dapat memproduksi tenaga puncak 103 PS di 6.000 rpm dan torsi maksimum 137 Nm pada 4.400 rpm.
Mesinnya dikawinkan transmisi otomatis 6-percepatan yang selanjutnya diteruskan ke roda depan.
Sama seperti Ertiga Hybrid dan XL7 Hybrid, teknologi SHVS pada Grand Vitara juga didukung oleh teknologi Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional.
ISG sendiri berfungsi untuk memberikan dukungan tenaga pada mesin, sehingga tidak memerlukan bahan bakar yang banyak untuk menggerakan putaran mesin lebih cepat.
Selain dapat membantu mengurangi emisi gas buang, teknologi ini juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar sehingga lebih efisien dalam pengeluaran biaya kebutuhan sehari-hari.
Selain itu beberapa fitur yang ada di mobil ini antara lain ABS (Anti-lock Braking System), BA (Brake Assist), EBD (Electronic Brake-force Distribution), ESP (Electronic Stability Program), ISOFIX, Hill Hold Control (HHC), kamera 360 derajat, serta parking sensor.
Lalu ada juga LED Projector Headlamp with Autolight and Guide Me Light, Immobilizer, 6 Airbags, Headunit 9 inci, Wireless Charging, Head Up Display (HUD), dan Panoramic Sunroof.
Untuk menjaga performa kendaraan tetap stabil dan bekerja secara optimal, setiap pemilik kendaraan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan secara rutin di bengkel resmi terdekat.
Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, Suzuki menyediakan layanan gratis biaya jasa service yang diperuntukkan kepada setiap pelanggan setianya yang melakukan pemeriksaan kondisi kendaraannya secara berkala hingga jarak tempuh 50.000 km.
Biaya jasa service baru akan muncul ketika mobil sudah mencapai 60.000 km hingga 100.000 km dan seterusnya.
Dengan paket service yang diberikan Suzuki, maka setiap pemilik Suzuki Grand Vitara Hybrid setidaknya harus menyiapkan besaran biaya hingga Rp10.589.750 sampai kendaraan menempuh jarak 100.000 km atau 5 tahun.
Sekilas memang terlihat cukup besar, namun angka ini jika dihitung per harinya adalah sebesar Rp5.803.
Perawatan tersebut meliputi penggantian fast moving parts dan produk oli Ecstar kendaraan.
Namun biaya tersebut belum termasuk untuk penggantian suku cadang atas permintaan atau kebutuhan konsumen berdasarkan pemakaian kendaraan.
Biaya lain yang tidak kalah penting dan dijadikan sebagai patokan untuk biaya kepemilikan adalah biaya Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
Meski berbasiskan mobil yang sama, pada tipe GL dan GX memiliki perbedaan biaya PKB.
Untuk Grand Vitara dengan tipe GL dikenakan biaya pajak tahunan sebesar Rp5.712.000.
Sementara itu pajak tahunan Suzuki Grand Vitara Hybrid dengan tipe GX adalah sebesar Rp6.111.000.
"Melalui pemaparan biaya kepemilikan Grand Vitara ini, kami berharap dapat membantu calon konsumen dalam menghitung biaya yang akan dikeluarkan ketika membeli unit kendaraan dan semakin yakin untuk melakukan pembelian Grand Vitara," tutup Randy.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.