Kelebihan dan Kekurangan Mitsubishi Fuso Canter Bus, Sanggupkah Pemilik Toyota Hiace Berpaling?
Enda · 12 Mar, 2024 20:01
0
0
Tak sedikit pengusaha travel mencari informasi akan kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Fuso Canter Bus.
Sebagai informasi, Fuso Canter Bus pertama kali diperkenalkan oleh PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) melalui pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Memulai penjualan pada Desember 2023, penerus Mitsubishi Fuso Espasio dengan mengisi segmen microbus ini dapat menjawab kebutuhan para pelanggannya di sektor industri pariwisata, antar jemput karyawan, angkutan feeder serta kendaraan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Atar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Kelebihan dan Kekurangan Mitsubishi Fuso Canter Bus
Kelebihan
1. Bisa Memuat 20 Orang Sekaligus, Fuso Canter Bus Punya Fitur Modern
Nuansa interior Fuso Canter Bus dikombinasi dengan warna hitam dan abu-abu.
Jok sendiri menggunakan Synthetic Leather Seat yang membuat tampilan Canter Bus jadi lebih elegan dan tentunya memudahkan dari segi perawatan.
Mengenai daya tampungnya, Fuso Canter Bus dapat memuat 20 orang sekaligus (19 penumpang +1 driver) dengan lantai kabin rata berbahan material lantai PVC yang memudahkan pengguna dari segi perawatan.
Atapnya menggunakan desain kembung yang dapat memberikan headroom luas terhadap semua penumpang.
Tak hanya itu, kaca sampingnya pun dibuat lebar yang dapat menampilkan panorama secara luas.
Guna memberikan kenyamanan selama berkendara, kendaraan syarat penumpang ini dibekali fitur port USB yang terdapat di setiap baris kursi penumpang dan 6 buah speaker di sisi kanan kiri interior menghadirkan performa audio penumpang yang lebih baik saat melakukan perjalanan.
Di belakang pengemudi terdapat Partition Desk lengkap dengan Cup Holder untuk menambah kenyamanan penumpang untuk meletakkan minumam selama perjalanan.
Dari segi keselamatan berkendara microbus ini berhasil tersematkan rear mirror dengan LCD Screen yang terintegrasi oleh kamera mundur.
Kehadirannya menambah fitur keamanan bagi pengemudi saat parkir mundur.
Informasi tambahan, untuk Toyota Hiace Commuter sebagai pesaing terberatnya, secara kapasitas daya tampungnya hanya dapat memuat 16 orang.
2. Bagasi Luas, Fuso Canter Bus Bisa Bawa Barang Banyak
Kehadiran Mitsubishi Fuso Canter Bus merupakan kolaborasi antara KTB dengan bodybuilder atau pabrikan karoseri Trijaya Union.
Paket komplit yang ditawarkan menggunakan basis dari Fuso Canter FE 71 LBC yang sudah dibalut lengkap dengan body serta beragam fitur yang dapat menjawab kebutuhan para pelanggannya.
Memiliki panjang keseluruhan mencapai 6,5 meter, microbus ini memiliki ruang bagasi yang besar dengan bukaan pintu belakang ke atas.
Bahkan lebarnya bagasi dapat dimaksimalkan dengan pelipatan empat jok paling belakang ke arah depan yang terasa ergonomis.
Dikalim sebagai microbus pertama di Indonesia dengan bagasi paling luas, pada bagian samping sebelah kanan belakang Fuso Canter Bus juga memiliki tambahan bagasi dengan ruang cukup yang mampu mengakomodir segala barang bawaan penumpang.
3. Andalakan Exhaust Brake, Ngerem Gak Pake Repot
Untuk sistem pengereman Fuso Canter Bus menggunakan rem tromol di semua roda.
Supaya memudahkan pengemudi ketika ingin memperlambat laju kendaraan, remnya dibekali dengan teknologi exhaust brake.
Exhaust brake sendiri dapat membantu mengurangi kecepatan kendaraan secara efektif dan mengurangi keausan pada rem utama.
Dengan penggunaan exhaust brake maka pengemudi dapat mengurangi kecepatan kendaraan tanpa harus terus-menerus menginjak pedal rem sehingga rem utama dapat bertahan lebih lama.
Pemakaian exhaust brake juga dapat meningkatkan keselamatan berkendara, terutama pada jalan menurun atau saat mobil membawa beban yang berat.
Penggunaan exhaust brake lebih tepat digunakan ketika kendaraan sedang melaju di jalan menurun atau saat membawa beban berat karena terasa lebih efektif dalam mengurangi kecepatan, dan tidak perlu terus-menerus menginjak rem utama yang bisa menyebabkan brake fading.
4. Jago di Tanjakan dan Trek Lurus
Fuso Canter Bus dibekali mesin diesel common-rail dengan turbocharger berkodekan 4V21-2AT4, 4-silinder segaris 3.907 cc.
Jantung pacu yang digunakan sanggup meletupkan tenaga sebesar 108 PS di 2.500 rpm dan torsi 304 Nm pada rentan putaran 1.000-2.500 rpm.
Untuk menggerakan bus, mesinnya dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan yang selanjutnya diteruskan ke roda belakang.
Mengenai keunggulannya, Fuso Canter Bus bukan cuma jago di trek lurus namun juga di jalan menanjak dan menurun.
Untuk tarikan awalnya terasa responsif berkat penggunaan turbocharger.
5. Mudah Dalam Perawatan, Kondensor AC Diletakan di Samping
Sistem pendingin udara atau AC, Fuso Canter Bus memanfaatkan ruang di sebelah kiri samping belakang sebagai tempat bertenggernya kondensor AC.
Peletakan kondensor AC yang berada di samping disebutkan lebih memudahkan pemilik ketika melakukan perawatan disaat mengalami masalah atau pembersihan kondensor.
Berbeda dengan Fuso Canter yang digunakan untuk truk, Fuso Canter Bus mendapat tambahan stabilizer pada kaki-kaki bagian depan, yang disebut-sebut dapat membuat kendaraan lebih stabil ketika dipacu dalam kecepatan cukup tinggi.
Namun ketika kami jadi penumpang saat melakukan perjalanan Jakarta-Bandung melalui kegiatan "Fuso Jajal Canter Bus Jalan Ke Bandung" yang berlangsung baru-baru ini, kami masih meraskan gejala limbung dari microbus ini.
Gejala limbung yang kami rasakan lebih terasa di depan ketika kami berpindah posisi duduk dari baris tengah ke jok penumpang depan.
Bicara sistem peredam kejut, Fuso Canter Bus menggunakan laminated leaf springs (per daun) dengan shock absorber baik di bagian depan maupun belakang.
Untuk bantingan yang dihasilkan cenderung lebih ke arah stiff dengan 14 orang didalamnya, yang tentunya mengurangi rasa nyaman selama perjalanan.
Kata Bambang, driver Fuso Canter Bus yang membawa kami menuju Bandung belum lama ini menyebutkan, jika microbus ini diisi penumpang lebih banyak dan memuat barang lebih berat, Canter Bus terasa lebih stabil dan empuk.
2. Bodi Terasa Berat
Menggandeng pabrikan karoseri lokal untuk pembuatan bodi, untuk bodi yang diaplikasikan pada Canter Bus terasa berat.
Hal tersebut dikarenakan dalam pembuatan bodi sebagian masih dilakukan secara manual dengan menggunakan dempul untuk membuat permukaan halus.
Beda dengan Hiace yang dibuat berdasarkan manufacturing pabrikan dimana microbus pabrikan tiga oval ini bebas dari dempul.
Selain itu kendaraan dengan penggunaan dempul yang tebal juga diwajibkan untuk melakukan perawatan bodi supaya dempul tidak terkelupas serta menimbulkan karat.
3. Interior Kurang Presisi
Seperti yang disampaikan sebelumnya, dalam pembuatan body Fuso Canter Bus PT KTB berkejasama dengan pabrikan karoseri Trijaya Union.
Secara desain eksterior menurut kami Trijaya Union sanggup membuat Fuso Canter Bus terlihat proper.
Namun di beberapa interiornya kami melihat ada yang kurang presisi di bagian material door trim, pemasangan baut, serta pengaplikasian speaker yang kurang pas.
4. Suara Mesin Terdengar Jelas di Dalam Kabin
Terakhir kekurangan dari Fuso Canter Bus yang kami rasakan yakni suara mesin yang terdengar jelas di dalam kabin.
Selain raungan suara mesin, suara yang sedikit mengganggu kenyamanan berkendara yakni extra van yang terdengat sangat jelas terlebih saat putaran mesin tinggi.
Beberapa poin akan kelebihan dan kekurangan Mitsubishi Fuso Canter Bus berhasil kami ulas melalui parameter di atas.
Secara konklusi Fuso Canter Bus sanggup memuat orang dengan jumlah banyak banyak, bagasi luas dengan tambahan extra bagasi di samping, memiliki exhaust brake untuk daya deselerasi lebih mudah, mesin yang responsif, serta perawatan AC yang mudah karena peletakannya di samping.
Namun untuk beberapa kekurangan yang kami rasakan microbus ini memiliki bantingan yang sediki keras serta limbung, beberapa di bagian interior kurang presisi, bodi berat, dan suara mesin yang terdengar jelas di dalam kabin sehingga mengurangi kenyamanan berkendara.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.