Tentu saja kegiatan ini jadi seperti pemuas dahaga para pecinta modifikasi di wilayah Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya.
"Seri pertama di Central Region yang mengambil lokasi di Mangkunegaran Solo berlangsung sukses dan pecah. Semua slot peserta penuh dan ribuan pengunjung memenuhi plataran venue Mangkunegaran Solo," terang Boy Prabowo sebagai perwakilan penyelenggara BlackAuto Battle 2024 dalam keterangan tertulisnya.
Ia juga menjelaskan, masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, BlackAuto Battle 2024 tetap menggandeng asosiasi APACT (Asia pacific Car Tuning Association) dalam merancang sistem penjurian.
Nantinya para juri yang sudah sangat kompeten di bidangnya itu akan memilih karya modifikasi terbaik diantara yang terbaik, untuk kemudian menjadi trendsetter di industri otomotif pada umumnya, serta di dunia modifikasi dan car tuning pada khususnya.
Kompetisi adu kreatifitas kendaraan roda empat terbesar di Tanah Air ini masih mengusung konsep yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni mencari jawara di dua kategori, Culture dan Contest Car di masing-masing region untuk diadu di babak final battle.
Kategori Culture mewakili genre modifikasi simple, good looking dan fashionable, sementara Contest Car mewakili genre yang lebih progressive.
"Tentunya masing-masing kelas mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain. BlackAuto Battle hadir untuk mengakomodir kebutuhan di dua genre yang memang sedang hype di dunia modifikasi dan tuning saat ini," lanjut Boy.
Sedikit berbeda dengan pelaksanaan tahun sebelumnya, kali ini ada penambahan kelas untuk mengakomodir para pemilik kendaraan bermesin diesel dan electric vehicle (EV).
Bukan tanpa alasan kelas ini hadir, mengingat mobil bermesin diesel dan juga mobil listrik kini tengah digandrungi oleh masyarakat.
"Ada sedikit perbedaan dibanding tahun lalu, tahun ini kita membuka kelas EV dan Diesel Modern yang memang sedang hype di dunia culture modifikasi," lanjut Boy.
Sementara untuk penikmat modifikasi car audio, kelas Black Out Loud SQ, SQL dan SPL tetap dihadirkan untuk memanaskan gelaran BlackAuto Battle 2024.
Tiga asosiasi internasional di bidang car audio, yakni EMMA (Eropa), MECA (Amerika) dan CAN (Indonesia-Asia) hadir untuk menjadikan level kompetisi Black Out Loud tetap bergengsi.
BlackAuto Dyno Test juga menjadikan Black Auto Battle sebagai sebuah car show dengan menu paling lengkap di Indonesia.
Bukan sekadar pelengkap, BlackAuto Dyno Test menjadi salah satu kegiatan yang paling ditunggu oleh ribuan pengunjung yang hadir di BlackAuto Battle 2024 Central Region.
Para tuner Nasional saling adu gengsi dengan mengirimkan mobil-mobil hasil racikan terbaiknya untuk diadu di atas mesin pengukur kecepatan demi meraih predikat mobil bertenaga "paling buas" di kelas Naturally Aspirated, Free For All dan tentu saja Diesel.
"Seperti tahun sebelumnya, para peserta di masing-masing kategori akan saling berburu dan berebut tiket ke babak Final Battle," tambah Boy Prabowo.
Kota Solo, Jawa Tengah sukses menjadi seri pembuka BlackAuto Battle 2024 yang selanjutnya akan hadir seri kedua di Senayan Park, Jakarta yang sekaligus merupakan tuan rumah untuk West Region pada pada 6 Juli 2024.
Khusus untuk seri kedua ini, slot peserta akan dibatasi, sebab menurut Boy, panitia hanya menyediakan 50 slot mobil untuk peserta dari kategori Culture dan Car Contest.
"Kami sangat berharap seluruh calon peserta bisa lebih proaktif dan melakukan persiapan yang lebih matang lagi, karena peserta yang lolos merupakan hasil kurasi awal dari kami," pungkasnya.
Setelah ada pemenang dari Solo dan Jakarta, masing-masing akan ikut bergabung dengan peserta lainnya di seri final BlackAuto Battle 2024 yang akan berlangsung di Grand City Surabaya pada 9-10 November 2024.
Bukan cuma sekedar kontes modifikasi, kegiatan ini juga menjadi lebih menarik dan interaktif karena ada berbagai sajian entertainment.
Misalnya DJ Performance serta aksi dancer yang tak pernah gagal dalam mencuri perhatian pengunjung, sampai kehadiran influencer ternama seperti @jprocarvlog, @Pengepulmobil serta @garasidrift yang menjadikan gelaran tahun ini punya nuansa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.