MAB dan UI Kolaborasi Buat Bus Listrik, Sengaja Dibuat Kotak Sederhana
Adit · 24 Jul, 2022 09:09
0
0
Bus listrik kuning Universitas Indonesia (UI) mejeng di pameran PEVS 2022.
Bus tersebut garapan UI bersama Mobil Anak Bangsa (MAB) yang akan beroperasi di kompleks UI.
Motor listrik hingga desainnya dikembangkan oleh UI, dan perakitan keseluruhannya dilakukan MAB di Demak.
Bus listrik kuning Universitas Indonesia atau UI 'nyasar' ke Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS 2022). Mobil besar tersebut mejeng disana lantaran menjadi bagian dari bintang pameran khusus kendaraan listrik yang pertama kali digagas Periklindo.
Usut punya usut, bus tersebut merupakan hasil kolaborasi UI dengan perusahaan kendaraan listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) milik Moeldoko. Modelnya masih berupa prototipe namun hampir siap digunakan di lingkungan UI.
Head of Business Development, Sales, & Aftersales Service MAB, Prabowo Kartoleksono mengatakan, kolaborasi itu dibentuk lantaran UI membutuhkan mitra dalam proses pengembangan riset setelah mendapat dana dari LPDP (Lembaga Dana Pengelolaan Pendidikan).
"Salah satu syaratnya adalah mereka bisa membuat riset yang siap produksi, dijual, jadi bukan menjadi setumpuk makalah. Mereka develop mobil listrik yang ukurannya besar, kemudian lihat MAB karena perlu mitra yang memang di industrinya," jelas Prabowo saat ditemui AutoFun Indonesia, Jumat (22/7/2022) di PEVS 2022.
Soal pembagian kerjanya, MAB bertugas menyediakan platform dan merakit komponen hingga akhirnya jadi produk bus listrik. Sementara desain eksterior, interior, komponen kecil, hingga konfigurasi kabinnya ditentukan oleh UI.
"Platform-nya kami desain dari nol sejak 2016 dibuat di pabrik kami di Demak. Pengembangan AC-nya buatan UI sendiri, terus mereka kembangkan motor penggeraknya, dan begitu produksi ini hasilnya dikerjakan oleh start up yang dibentuk UI, nanti dikemas sebagai produk MAB-UI," pungkasnya.
Bicara spesifikasi, bus ini memiliki panjang dimensi 11.850 mm dan lebar 2.500 mm. Suspensi depan dan belakang berteknologikan peredam kejut balon udara. Kemudian desainnya dibuat mengotak dengan sudut siku yang tegas, tidak seperti bus lain yang beredar dengan desain landai.
"Bahkan desain awalnya dibuat depan dan belakang sama, tapi tidak bermanfaat. Pertimbangannya mau kotak karena desain dari UI. Soal aerodinamika tidak akan berpengaruh karena lajunya dibatasi jarang di atas 60 km/jam, ini juga didesain tidak lewat jalan tol, city bus," katanya.
Dapur pacunya menggunakan motor listrik dan baterai berkapasitas 315 kWh yang ketika diisi dayanya penuh menjanjikan daya tempuh 250 kilometer. Tenaga maksimalnya tembus 326 PS dan torsi maksimum 2.500 Nm, yang didistribusi melalui transmisi automated manual transmission 4-percepatan.
Konfigurasi kursinya sengaja dibuat menyamping dan memaksimalkan ruang kosong supaya penumpang bisa berdiri dengan kapasitas maksimal 48 penumpang. Maklum, bus listrik ini akan dioperasikan di kompleks UI sebagai angkutan mahasiswa.