Mengenal Teknologi Denza Z9 GT, Bisa Muter di Satu Titik dan Cari Parkir Otomatis
Prasetyo · 22 Feb, 2025 10:01
0
0
Denza Z9 GT memang sudah hadir di Indonesia, termasuk pamer saat ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Namun sayangnya, Z9 Gt ini belum resmi dijual di dalam negeri.
Ya, Denza sebagai sub-brand premium dari BYD memang sudah hadir di Indonesia. Model pertamanya pun telah resmi dijual, yaitu Denza D9. Tentunya sebagai merek kendaraan premium, Denza menawarkan kemewahan dan nuansa elegan dalam semua lini layanannya.
Dan ternyata bukan cuma dari sisi produknya saja, pabrikan yang berpusat di Shenzhen, China ini juga menyiapkan teknologi terbaik yang dapat dinikmati setiap pelanggannya. Berbekal BYD sebagai perusahan teknologi, maka tak heran berbagai inovasi terus dapat dihasilkan, termasuk yang diterapkan pada brand Denza.
"Sebagai merek premium BYD, Denza selalu menghadirkan bukan cuma kendaraan yang responsif dan ramah lingkungan, tapi juga berbagai inovasi untuk semakin meningkatkan keselamatan dan kenyamanan penggunanya di masa depan," jelas Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia ketika ditemui di booth BYD di IIMS 2025.
Denza Z9 GT hadir di IIMS 2025 namun belum resmi dijual
Saat ini, secara global Denza sudah memiliki beberapa lini produk yang dijual massal. Seperti Denza D9, Z9, dan Z9 GT. Namun khusus untuk Indonesia, baru D9 yang diniagakan. Meski demikian, menurut Luther, tidak menutup kemungkinan model Denza yang lain juga akan hadir ke Tanah Air.
Hal ini salah satu faktornya karena pabrikan terus melakukan inovasi dalam hal teknologi untuk bisa diterapkan pada model-model baru Denza lainnya. Seperti yang diungkapkan Narendro Bawono Cahyo Laksono sebagai Product Planning Assistant Manager PT BYD Motor Indonesia, prinsipal Denza baru saja memperkenalkan beberapa teknologi baru.
"Inovasi ini baru kita perkenalkan sekitar kuartal akhir 2024, diantaranya pada Denza Z9 GT," katanya. Dirinya pun lebih lanjut menjelaskan, ada beberapa inovasi teknologi Denza yang baru tersebut. Antara lain pengembangan e3 Platform dan Pilot Divine Eye. Nah untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan pria yang kerap disapa Ndo itu terkait teknologi terbaru Denza.
1. e3 Platform Bikin Mobil Lebih Rigid
Mobil jadi lebih rigid dan memiliki pengendalian yang presisi
e3 Platform yang sudah diterapkan pada model Denza terbaru yaitu Z9 dan Z9 GT, menggunakan sistem penggerak tiga motor independen, yang terdiri dari satu motor listrik di bagian depan dan dua motor di bagian belakang.
Setiap motor memiliki control unit yang bekerja secara independen untuk memberikan torsi optimal di setiap kondisi berkendara. Dengan arsitektur ini, kendaraan mampu menghadirkan akselerasi yang presisi dan responsif, serta meningkatkan stabilitas saat melaju di berbagai medan.
Teknologi ini juga terintegrasi dengan CTB (Cell-to-Body) yang berfungsi menyatukan motor listrik yang berada di dalam e-platform. Kemudian motor electric itu terintegrasi dengan Blade Battery menjadi satu kesatuan struktur pada bodi mobil.
Hal ini memungkinkan setiap mobil Denza bisa memiliki rigiditas yang lebih tinggi, serta efisiensi energi dan ruang yang lebih baik. Contohnya pada model Z9 GT, sistem ini dikombinasikan dengan Vehicle Motion Control (VMC) untuk memberikan kendali penuh terhadap distribusi tenaga dan kestabilan kendaraan di berbagai kondisi jalan.
Disebutkan Ndo, setiap kendaraan Denza berbasis e3 Platform juga dilengkapi dengan centralized computing platform, dimana sistem ini memungkinkan kendali yang lebih cerdas terhadap tiga motor listrik, active rear-wheel steering, serta penyesuaian torsi dan sudut kemudi belakang secara independen. Semua data kendaraan terus diperbarui melalui OTA (Over-the-Air) updates, memastikan setiap fitur selalu dalam kondisi terkini.
Selain itu keberadaan e3 Platform juga memberikan kemudahan pengemudi Z9 GT dalam berbagai kondisi parkir baik di ruang normal maupun sempit dengan lebih cepat dan efisien. Saat mode parkir diaktifkan, roda depan terkunci untuk menjaga stabilitas, sementara roda belakang bergerak secara independen ke arah luar (outward). Mekanisme ini memungkinkan kendaraan masuk ke slot parkir dalam satu gerakan tanpa perlu bermanuver maju atau mundur berulang kali agar mendapatkan posisi parkir akhir yang optimal.
Tengan teknologi tersebut, dapat memudahkan pengemudi untuk mengontrol kendaraannya pada jalanan yang licin. Teknologi ini telah diuji dalam low-adhesion road test, ketika kendaraan menghadapi permukaan jalan dengan adhesion coefficient yang rendah serta berisiko menyebabkan oversteer atau understeer (hilangnya stabilitas). Dengan pengetesan pada jalur dengan radius putar sebesar 15 meter, Denza Z9 GT telah terbukti berhasil untuk melaju secara stabil tanpa koreksi arah berlebihan.
Uji coba serupa dilakukan pada permukaan jalan dengan radius 66 meter dan adhesion coefficient yang bervariasi, dengan rasio rentan terendah sebesar 0.35 hingga yang terbesar 0.85. Pada uji coba ini, Z9GT membuktikan dapat berjalan secara aman dan terkendali tanpa kemungkinan oversteer atau understeer.
Z9GT pun telah dilakukan pengetesan Moose Test (uji maneuver darurat) dan mendapatkan sertifikat resmi dari China Automotive Engineering Research Institute (CAERI). Tes ini membuktikan bahwa Z9 GT mampu melaju stabil di jalur pengetesan Moose Test dan berhasil mencapai kecepatan maksimum 93.6 km/jam.
Kemudian di e3 Platform ini juga memiliki teknologi bernama DiSus Intelligent Body Control System. Yaitu sistem suspensi cerdas yang menyesuaikan respons kendaraan terhadap perubahan kondisi jalan dan kestabilan mobil. Dalam situasi ban pecah, sistem ini bekerja secara otomatis untuk menjaga keseimbangan kendaraan dengan mengatur suspensi secara independen meminimalkan potensi kecelakaan karena hilang kendali, dan memastikan kenyamanan pengemudi.
3. Divine Eye, ADAS Versi Denza
Denza Divine Eye gunakan 33 sensor dan 2 LiDAR
Kalian mungkin sudah mulai familiar dengan sebutan ADAS (Advanced Driver Assistance System). Ini juga ada dimiliki Denza, namun namanya Dibine Eye. Sebuah teknologi yang mengintegrasikan 33 intelligent driving sensor, termasuk 2 LiDAR sensor, guna menghasilkan beragam sinyal sensing untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Kombinasi antara kamera definisi tinggi, radar gelombang millimeter, radar ultrasonik dan LiDAR sensor, teknologi ini menghadirkan pemahaman menyeluruh tentang kondisi di sekitar kendaraan. Kamera berfungsi untuk menangkap gambar secara real-time untuk mengenali rambu lalu lintas, kendaraan lain, pejalan kaki, serta berbagai rintangan. Radar gelombang milimeter mendeteksi objek dengan jangkauan jauh, sementara radar ultrasonik fokus pada area terdekat.
Ada beberapa teknologi yang tersemat di sistem Divine Eye ini, yaitu:
Auto Highway Lane Change: memungkinkan pengendara dapat menentukan kecepatan yang diinginkan untuk melaju, sekaligus berpindah jalur saat menghadapi kendaraan di depan yang melaju lebih lambat atau tidak sesuai dengan kecepatan yang ditentukan.
Urban Autonomous Driving: memberikan pengalaman berkendara yang lebih cerdas di lingkungan perkotaan, membantu kendaraan berpindah jalur atau menghindar secara otomatis ke sisi yang lebih aman saat mendeteksi kendaraan di depannya bergerak tidak sesuai pada jalurnya dan mengakibatkan potensi kecelakaan.
Obstacle Avoidance: memungkinkan kendaraan untuk mendeteksi rintangan seperti konstruksi jalan atau kendaraan yang berhenti tiba-tiba, serta menghindarinya dengan mengambil jalur alternatif lebih aman dan lancar.
Remote Parking Assistant: memungkinkan pengemudi memarkir atau mengeluarkan kendaraan dari tempat parkir sempit hanya dengan menggunakan smartphone, tanpa harus berada di dalam mobil.
Intelligent Navigation atau Navigate on Autopilot (NOA): memungkinkan kendaraan secara otomatis memilih jalur terbaik menuju destinasi yang telah ditentukan.
Driving Monitoring System (DMS): sensor DMS yang terintegrasi mampu mendeteksi tingkat konsentrasi pengemudi, seperti tanda-tanda kelelahan atau gangguan, dan memberikan peringatan dini di layar MID berupa gambar dan suara untuk meningkatkan keselamatan berkendara.
Memory Parking: memungkinkan kendaraan untuk mengingat lokasi parkir yang sering digunakan, seperti di apartemen atau kantor, sehingga kendaraan dapat secara otomatis menemukan dan menuju lokasi parkir tersebut tanpa perlu dikemudikan secara manual.
"Teknologi Divine Eye kedepannya bisa menghadirkan solusi berkendara yang lebih aman, cerdas, dan nyaman bagi pengguna, tutup Ndo.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.