Mitsubishi Corporation dan Isuzu Kolaborasi Bikin Kendaraan Listrik yang Mudah Ganti Baterai
Herdi · 29 Agu, 2024 08:01
0
0
Isuzu Motors Limited dan Mitsubishi Corporation berniat secara bersama-sama mengajukan sebuah proyek di kawasan Asia Tenggara.
Projek yang disebut The Global South Future-oriented Co-creation Project, bertujuan untuk memajukan inovasi dalam teknologi pergantian baterai, yang rencananya akan dilakukan demonstrasi di Thailand.
Inisiatif proyek ini didukung oleh anggaran tambahan untuk tahun fiskal 2023, sehingga diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi dengan negara-negara di kawasan Global South, untuk mengatasi tantangan regional melalui inovasi kolaboratif.
Maka dari itu, untuk melakukan proyek uji coba melalui metode swap baterai pada kendaraan Isuzu dan Mitsubishi Corporation dilakukan di Thailand, yang rencannya akan dicoba pada tahun fiskal 2025 mendatang.
Selain swap baterai, Mitsubishi dan Isuzu juga akan melakukan berbagai proyek kerjasama, termasuk membangun infrastruktur berkelanjutan yang memanfaatkan energi terbarukan.
Seperti disebutkan di atas, proyek kolaborasi Isuzu dan Mitsubishi ini dilakukan di Thailand mulai tahun depan. Lantas mengapa proyek kedua perusahaan besar ini dilakukan di Thailand?
Proyek bersama antara Mitsubishi dan Isuzu bertujuan untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar di kawasan Thailand, yang dianggap menjadi pusat industri otomotif di kawasan ASEAN.
Selain itu, Isuzu dan Mitsubishi dianggap telah bekerjasama dalam pengembangan bisnis kendaraan komersial sejak tahun 1960-an.
Isuzu juga telah mendirikan pabrik induk untuk truk pikap andalannya di dua lokasi di Thailand, dan membangun rantai pasokan yang kuat dengan pengadaan suku cadang secara lokal, serta perakitan dan produksi kendaraan di negeri Gajah Putih.
Faktor lainnya, dealer mobil yang menangani kendaraan Isuzu telah membangun hubungan sangat kuat dengan pelanggan melalui aktivitas penjualan dan pemasaran. Model truk maupun pikap dalam jajaran produk perusahaan sangat disukai di Thailand, dengan pangsa penjualan yang tinggi.
Isuzu dianggap mampu mempromosikan kebijakan Multi-Pathway Carbon Neutrality, yang dirumuskan dalam rencana manajemen jangka menengahnya, dimana perusahaan memilih Thailand, karena wilayah ini salah satu pasar terpenting bagi kedua perusahaan, serta mampu mendukung industri otomotif, khususnya di negara-negara ASEAN dan Thailand.
Adapun alasan lain memilih Thailand sebagai tempat uji coba adalah untuk memperkuat kemitraan ekonomi dengan negara-negara di selatan dan memberikan solusi untuk tantangan yang dihadapi negara-negara tersebut sambil memanfaatkan potensi pertumbuhan pasar lokal.
Selain itu, proyek ini berharap dapat mendorong inovasi dan merevitalisasi industri dalam negeri di Jepang.
Cara Kerja Swap Baterai
Tidak dipungkiri, jika kendaraan listrik bertenaga baterai masih memiliki kendala saat melakukan pengisian daya, karena memakan waktu sangat lama dibandingkan
Hal inilah yang menjadi tantangan sangat besar, bagi kendaraan komersial listrik jika baterai habis, namun pengisian dayanya tidak terlalu lama hingga menghabiskan waktu.
Maka dari itu, solusi untuk pengisian daya baterai kendaraan listrik akan dilakukan melalui uji coba swap baterai yang diterapkan Isuzu pada ajang Japan Mobility Show 2023, melalui EVision Cycle Concept.
Nantinya, kendaraan listrik akan berhenti disebuah tempat pengisian daya, yang kemudian ada bantuan robot menukar baterai, sehingga hanya memakan waktu lebih singkat.
Solusi untuk cepat mengganti baterai yang habis dengan baterai terisi penuh, dipercaya dapat mengurangi waktu tunggu secara signifikan dan mewujudkan pengoperasian yang lebih cepat.
Selain itu, biaya dan beban pada jaringan listrik dapat dikurangi dengan mengisi daya baterai selama periode non-sibuk saat tarif listrik lebih rendah atau saat beban daya di lokasi bisnis rendah.
Lebih jauh lagi, dengan memisahkan baterai dari kendaraan, membuat baterai dapat dikelola secara independen, sehingga memungkinkan penggunaan baterai bersama dipakai secara bersama dan membuka peluang untuk aplikasi lain seperti penyimpanan energi dari sumber terbarukan.
Isuzu Group berkomitmen untuk menciptakan solusi transportasi dengan memanfaatkan kemampuan penggantian baterai, yang mendorong kemakmuran bagi masyarakat dan industri secara keseluruhan.
Tak sampai disitu, biaya dan beban pada jaringan listrik dapat dikurangi dengan mengisi daya baterai selama periode non-sibuk, sehingga tarif listrik lebih rendah atau saat beban daya di lokasi bisnis rendah.
Lebih jauh lagi, dengan memisahkan baterai dari kendaraan, baterai dapat dikelola secara independen, sehingga memungkinkan penggunaan baterai bersama di antara truk dan membuka peluang untuk aplikasi lain seperti penyimpanan energi dari sumber terbarukan.
Isuzu Group berkomitmen untuk menciptakan solusi transportasi dengan memanfaatkan kemampuan penggantian baterai, yang mendorong kemakmuran bagi masyarakat dan industri secara keseluruhan.
Namun sayang belum diketahui model mobil apa yang akan diuji coba.
Truk Listrik eCanter Diuji Tukar Baterai
Metode tukar atau swap baterai ternyata sudah dilakukan perusahaan transportasi asal Jepang, Yamato Transport Co., Ltd dengan truk listrik dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) yaitu eCanter.
Untuk merealisasikan sistem swap baterai ini, MFTBC menghadirkan stasiun penukaran dari Ample, yang merupakan perusahaan rintisan dari Amerika Serikat.
Uji coba swap baterai ini dilakukan di sebuah jalan umum di kota Kyoto, Jepang, dimana ada sebuah robot yang secara otomatis ikut menukar baterai, sehingga waktu yang dihabiskan hanya memakan Waktu lima menit saja.
Metode penukaran swap baterai ini sejatinya sudah lakukan MFTBC saat ajang Japan Mobility Show 2023 lalu.
Alhasil, jika digunakan untuk kendaraan niaga, maka hal ini bisa mempercepat waktu dalam operasional.
Selain itu, adanya system swap baterai, diharapkan dapat mempermudah kendaraan listrik dalam melakukan pengisian baterai yang tidak hanya digunakan pada truk tapi juga mobil penumpang.
"Bagi MFTBC, demonstrasi bersama ini merupakan langkah penting menuju ambisi MFTBC untuk mendorong perluasan truk EV," tulis MFTBC dalam keterangannya.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.