window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_breadcrumb_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685588617854-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685588617854-0'); });

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia?

Yongki Sanjaya · 21 Des, 2020 20:00

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia? 01

Mobil dengan transmisi manual masih sangat diminati orang Indonesia.

Tren yang muncul pada 10 tahun terakhir ini memperlihatkan bila transmisi otomatis semakin naik daun. Tidak cuma di mobil penumpang, bahkan, truk dan bus pun mulai beralih memakai transmisi otomatis. Namun fakta yang cukup mengejutkan, kenapa mobil manual masih tetap laris walaupun dinilai mulai ketinggalan zaman?

Padahal, mobil dua pedal - istilah untuk mobil metik - memang lebih mudah dioperasikan. Bila memakai mobil manual, kaki kiri harus lincah memainkan pedal kopling saat pindah gigi atau start awal. Bila sudah menghadapi kemacetan panjang, kaki kiri bisa kerja keras lho.

Dengan transmisi metik, kamu tidak perlu lagi menginjak pedal kopling dan kaki kiri pun bisa diistirahatkan. Menyetir bisa lebih rileks, terutama saat harus menghadapi kemacetan panjang seperti di Jakarta. Tapi kenapa sih mobil metik masih kalah laris dari manual?

Untuk harga mobil baru misalnya, LCGC seperti Daihatsu Sigra versi metik lebih mahal Rp 10 juta. Selisih segitu bagi kebanyakan orang bukan hal yang murah. Sebab transmisi metik ini untuk di mobil Daihatsu masih impor dari Jepang.

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_fourthp_under_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589129084-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589129084-0'); });

Sebenarnya, metik ini cenderung lebih laku di kota besar yang sering menghadapi kemacetan. Jadi untuk zaman sekarang, menyetir mobil harus nyaman. Di kota besar, faktanya yang dicari dari mobil adalah pakai metik.

Selanjutnya, alasan kedua mobil matik lebih banyak dipilih oleh konsumen di Indonesia karena lebih praktis untuk digunakan. Bahkan untuk orang yang ingin belajar mobil pun lebih gampang karena saat ini tersedia mobil matik. 

Mobil dengan Transmisi Manual, Harganya Murah Perawatan Mudah

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia? 01

Karena mobil manual sistem transmisinya masih konvensional maka perawatannya tidak sesulit mobil metik. Sebab jika ada kerusakan pada transmisi manual, hanya part yang rusak saja yang harus diganti. Sementara jika transmisi matik rusak, sering kali pemiliknya harus menggantinya secara gelondongan.

Mobil Manual Akselerasi Bisa Lebih Responsif

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia? 02

Mobil bertransmisi manual cenderung lebih responsif, sebab kopling dapat dengan leluasa dikontrol penuh oleh pengemudi. Untuk mobil di luar kota besar yang jalanan masih lengang, memakai mobil manual jelas rasanya menyenangkan. 

Bila sudah terbiasa, maka tanjakan yang cukup curam pun lebih mudah diatasi dengan mobil manual. Kuncinya yaitu kita harus terbiasa mengimbangi gas dan bukaan kopling saat start awal dan pindah gigi. 

Berbeda dengan metik yang kinerja koplingnya diatur oleh sistem transmisi dari ECU. sehingga kadang muncul delay atau telat saat tarikan pertama. Karena itulah mobil-mobil balap masih setia menggunakan transmisi manual.

Sistem Engine Brake di Transmisi Manual Lebih Kuat Menahan Laju Kendaraan

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia? 03

Saat kita deselerasi atau menurunkan kecepatan, tentu butuh engine brake supaya prosesnya lebih baik. Engine brake ini lebih optimal di mobil dengan transmisi manual atau otomatis konvensional, bukan CVT.

Persoalannya, kini mobil penumpang keluaran terbaru cenderung memakai CVT supaya menghasilkan akselerasi dan deselerasi yang smooth. Persoalannya, saat kita butuh penahan dari mesin, maka transmisi CVT agak sulit memberikan engine brake.

Engine brake di transmisi manual ini bisa dilakukan untuk mengurangi kecepatan dibarengi dengan menurunkan gigi ke posisi rendah. Engine braking cukup efektif digunakan saat kondisi jalan menurun dan curam.

Teknik ini tidak bisa dilakukan terlalu sering karena memaksa mesin untuk berada di putaran tinggi. Jadi, gunakan engine brake ini dikombinasikan dengan rem, supaya kerja keduanya tidak terlalu berat.

Transmisi Manual Lebih Irit BBM?

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia? 04

Mobil dengan transmisi manual cenderung lebih hemat bahan bakar karena perpindahan gigi kita atur sesuai selera dan kebutuhan. Artinya, pengemudi bisa menjaga putaran mesin tetap rendah. 

Sementara pada mobil metik, perpindahan gigi diatur oleh komputer. Kadang, ECU ini baru memindahkan gigi di putaran yang sedikit lebih tinggi mengikuti rpm optimal mesin.

Transmisi Manual Menuntut Pengemudi Lebih Fokus Saat Nyetir Mobil

Mulai Ketinggalan Zaman, Kenapa Mobil dengan Transmisi Manual Tetap Laris di Indonesia? 05

Hal yang kadang tidak disadari yaitu berkendara memakai transmisi manual memaksa kita untuk lebih fokus. Sebab, kita harus responsif untuk berpindah turun atau naik gigi. Sementara untuk transmisi otomatis, perpindahan giginya diatur oleh sistem komputer ECU.

Belum lagi saat kondisi macet, kaki kiri harus selalu aktif menginjak pedal kopling untuk mengimbangi gas. Jadi, tingkat kewaspadaan pengemudi mobil terjaga.

Kesimpulan

Sekalipun mulai ketinggalan zaman, ternyata transmisi manual ini masih banyak dicari, bahkan cukup laris di Indonesia. Selain faktor harga, masih banyak nilai positif lain dari transmisi tiga pedal ini yang membuatnya dipilih masyarakat.

Jadi, mengapa masih meremehkan transmisi manual?  

Yongki Sanjaya

Editor

Berpengalaman di beberapa media online. Bermula menjadi reporter otomotif di situs yang lain hingga kini menjadi Editor di Autofun Indonesia. Penghobi mobil lawas dan anak 90-an banget. FB:Yongki Sanjaya Putra

window.googletag = window.googletag || {cmd: []}; googletag.cmd = googletag.cmd || []; googletag.cmd.push(function() { googletag.defineSlot('/22557728108/id_article_relatedmodel_above_pc', [ 728, 90 ], 'div-gpt-ad-1685589152548-0').addService(googletag.pubads()); googletag.pubads().enableSingleRequest(); googletag.pubads().collapseEmptyDivs(); googletag.enableServices(); });
googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-1685589152548-0'); });
Car for sale
window._taboola = window._taboola || []; _taboola.push({ mode: 'thumbnails-stream-2x2-desk', container: 'taboola-stream-widget-thumbnails-desktop', placement: 'Stream Widget Thumbnails Desktop', target_type: 'mix' });

Beli mobil lebih murah, jual mobil lebih cepat

2022 Toyota Avanza 1.3 E M/T

Upgrade

Tambahkan mobil Anda

Gak mau tukar tambah?  Pilih Mobil