NETA Rakit Mobil Listrik di Indonesia Mulai 2024, Gunakan Pabrik yang Sama dengan Chery
Prasetyo · 28 Nov, 2023 10:01
0
0
PT Neta Auto Indonesia (NETA) secara resmi mengumumkan bakal mulai merakit mobil listrik NETA di Indonesia.
Adapun fasilitas yang akan digunakan yaitu pabrik perakitan milik PT Handal Indonesia Motor (HIM).
Komitmen ini ditegaskan melalui penandatanganan kesepakatan antara NETA dengan perusahaan otomotif PT Handal Indonesia Motor (HIM), Senin (27/11/2023).
Acara penandatanganan kesepakatan ini dihadiri oleh Zhang Yong selaku Co-founder & CEO of NETA Auto, dan turut disaksikan oleh jajaran direksi lainnya yaitu Dai Dali sebagai Chief Technology Officer (CTO), Chen Yiwen sebagai Chief Investment Officer (CIO), Wang Chengjie sebagai Vice President of NETA Auto Overseas Business Dept, dan Jason Ding sebagai Managing Director of NETA Auto Indonesia.
Dari pihak PT Handal Indonesia Motor, hadir pula Jongkie Sugiarto selaku Wakil Komisaris Utama dan Denny Siregar selaku Presiden Direktur.
"Indonesia bukan hanya pasar yang penting bagi NETA, namun juga memiliki potensi besar dalam perkembangan mobil listrik di tingkat global.
Kami bersyukur karena NETA diterima dengan begitu positif oleh masyarakat Indonesia, dan kami merasa sangat terhormat dapat berkontribusi dalam mendukung transisi menuju mobilitas berkelanjutan di Indonesia.
Penandatangan kesepakatan dengan PT HIM menjadi keseriusan kami selanjutnya untuk mengembangkan mobil listrik high-technology yang dirakit secara lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia," kata Zhang Yong, Co-founder & CEO of NETA Auto melalui keterangan tertulisnya.
Proses perakitan lokal produk NETA di PT HIM akan diimplementasikan dalam bentuk completely knocked down (CKD) dan dijadwalkan akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2024.
Model pertama yang akan dirakit secara lokal adalah mobil listrik NETA V yang telah mendapatkan respon positif sejak awal debutnya, dan kabarnya akan disusul NETA U yang merupakan mobil listrik berjenis SUV compact.
Langkah ini menjadi salah satu strategi NETA untuk mendukung produksi dalam negeri, menyediakan mobil listrik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, serta memperkuat posisi NETA sebagai perusahaan distributor mobil listrik.
Dengan kerjasama antara NETA dengan PT HIM, diharapkan juga dapat merealisasikan visi dan misi NETA dalam mendukung Pemerintah Indonesia menciptakan ekosistem kendaraan elektrik sebagai alternatif utama mobilitas dalam negeri di masa depan.
Selain pabrik, NETA juga akan terus mengembangkan jaringan penjualan dan purna jual guna memperkuat layanan terbaik untuk konsumen di berbagai wilayah Indonesia.
Hingga akhir tahun 2023, NETA akan menghadirkan hingga 10 diler 3S untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
"Kami memahami bahwa keberhasilan tidak hanya terletak pada sisi produk yang inovatif saja, namun juga pada pelayanan dan dukungan purna jual yang berkualitas.
Oleh karena itu, NETA juga akan fokus membangun jaringan dealer yang solid dan menyediakan layanan purna jual yang prima." tutup Zhang Yong.
Meskipun menggunakan fasilitas yang ada di PT HIM, namun seluruh unit Chery yang dirakit di Indonesia masih memakai suku cadang dari pabrik Chery di Tiongkok.
Tapi Chery tidak akan selamanya pakai fasilitas yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi, Jawa barat itu, sebab pabrik Chery di Indonesia yang akan berdiri secara mandiri bakal terealisasi di tahun 2025.
Bahkan nantinya pabrik tersebut akan menjadi pusat perakitan mobil Chery setir kanan, demi kebutuhan ekspor ke sejumlah negara seperti Filipina dan Australia.
Kemudian tak sekedar pabrik, Chery juga akan mendirikan fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) di lokasi tersebut.
Kongsi-kongsi pabrikan asal Tiongkok saat memproduksi kendaraan yang akan dijual di Indonesia juga dilakukan MG (Morris Garage) Motor Indonesia.
Mulai kuartal pertama di 2024, pabrikan China berdarah Inggris itu akan merakit mobil listrik MG ZS EV menggunakan fasilitas perakitan di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Fasilitas ini ditegaskan oleh Arief Syarifudin selaku Marketing and PR Director MG Motor Indonesia adalah milik perusahaan induk MG yaitu SAIC Motor International.
"MG berada dalam satu payung dengan SAIC Motor International sejak 2006, jadi fasilitas milik SAIC juga merupakan fasilitas yang bisa digunakan oleh MG," kata dia.
Perlu diketahui, fasilitas pabrik perakitan SAIC Motor International yang disebutkan Arief, saat ini tengah digunakan untuk memproduksi mobil-mobil merek Wuling.
Adapun di China, Wuling juga masuk dalam naungan SGMW (SAIC-GM-Wuling) yang sebenarnya masih "saudara kandung" dengan MG.
Arief menjelaskan, pabrik tersebut nantinya akan memproduksi kendaraan sebanyak 100.000 unit per tahun, dengan komposisi 60 persen adalah mobil listrik berbasis baterai (BEV).
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.