Meski hadir dengan banyak pembaruan, terutama sektor mesinnya namun 'kebandelan' Mitsubishi L300 Euro 4 sebagai kendaraan niaga ringan tetap terjaga.

Hal ini yang dibuktikan para pelaku usaha di Indonesia. Ketakutan akan perubahan performa dan jenis bahan bakar yang wajib non subsidi sirna oleh L300 Euro4.

Salah satunya dikatakan oleh Dahman, petani sekaligus pedagang sayur asal kawasan Bandungan, Semarang. Dirinya saat ini mempunyai dua unit L300 untuk menunjang bisnis dan usahanya.

Kedua unit itu pun berbeda spek. Yakni L300 keluaran 2019 dan L300 terbaru New Colt L300 Euro4. Dahman mengaku jika kedua mobil tersebut kerap menjadi andalan bagi Dahman melakukan mobilitas bisnis dan usaha. 

Dengan rute Bandungan-Dieng di Banjarnegara setiap hari. Rute dengan medan ekstrim dan dataran tinggi terasa enteng dilibas dengan L300.

Baca Juga: Mitsubishi Colt L300 Bakal Diproduksi di Indonesia Lagi, Perakitannya Ganggu Xpander?

Performa Mesin Mitsubishi L300 euro 4 Makin Mumpuni

Saat menempuh rute tanjakan, performa mesin mobil yang kerap dijuluki Elsapek ini terbilang baik. Bahkan lebih baik jika disandingkan dengan tipe mesin Euro 2 sebelumnya.

“Yang L300 lama itu tenaganya luar biasa, yang L300 Euro ini, karena pakai turbo jadi lebih bertenaga lagi,” ucap Dahman saat ditemui di ajang Kopdarnas L300 Bestienya Niaga di Candi Banyunibo, Sleman, Minggu (8/5/2023).

Baca Juga: Keunggulan Mitsubishi L300 Euro 4, Siap Disiksa Para Pelaku Bisnis Tanah Air

Pakai Solar Subsidi Tetap Irit

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan jika perbedaan dari segi tenaga cukup terasa. Namun soal efisiensi BBM Elsapek anyar ini justru membuat dirinya lebih senang.

"BBM sangat irit. Yang L300 Euro4 ini juga bisa pakai biosolar. Saya bandingkan, untuk perjalanan 200 kilometer, yang L300 Euro4 ini rata-rata hanya butuh BBM Rp140 ribu. Kalau yang L300 sebelumnya bisa mencapai Rp175–180 ribu," urainya.

Perawatan Tetap Mudah

Dari segi perawatan, Mitsubishi Elsapek Euro 4 ini tetap sama-sama mudah seperti generasi sebelumnya. Fokus utamanya, pengguna cukup rutin mengganti filter solar. 

"Kalau anjuran dealer, setiap 10.000 km harus ganti filter, tapi kalau saya, saat mobil yang baru ini sudah menempuh 8.000 km - 8.500 km, filternya sudah saya ganti. Jadi sejak beli November lalu, sudah ganti filter sekali,” pungkas pria 40 tahun itu.