Mitsubishi L300 Euro4 telah hadir sejak Juni 2022 lalu. Secara spesifikasi, elsapek sebutan dari L300, mendapat mesin baru dengan sokongan turbo. Kualitas emisi yang dihasilkan turut meningkat jadi Euro4.
Secara teknis, mesin baru tersebut menuntut kualitas bahan bakar diesel yang lebih baik, semisal Dexlite. Namun demikian, mesinnya masih memiliki toleransi untuk pemakaian solar bersubsidi yang umum digunakan oleh awak angkutan barang. Pihak Mitsubishi menekankan kalau New L300 tidak akan mengalami mogok atau mesin mendadak mati kalau diisi dengan bahan bakar yang tidak direkomendasikan.
Baca juga:
Motuba Legendaris, Ini 3 Alasan Mitsubishi Colt L300 Bekas Harganya Selalu Stabil
Angkut Sayur Makin Ngacir, Mitsubishi L300 Euro 4 Di-remap ECU Tenagaya Naik 15 Hp!
Adu Spesifikasi Mitsubishi L300 Euro 4, Apakah Bisa Semakin Ungguli Isuzu Traga?
Mesin baru dengan kode 4N14 berkubikasi 2.268 cc 4-silinder segaris, Direct Injection, Inter Cooler Common Rail Turbocharger yang disematkan dapat meletupkan tenaga 99,25 PS di 3.500 rpm dengan torsi puncak 200 Nm pada putaran 1.000-3.500 rpm. Seperti model sebelumnya, mesin ini dipadukan transmisi manual 5-percepatan.
Pihak PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengklaim tenaga yang dihasilkan pada mesin baru ini lebih tinggi 40 persen dibandingkan versi sebelumnya. Kemudian, daya angkut barang maksimal Mitsubishi L300 sanggup membawa beban seberat 2.345 kg
Di balik tenaga dan torsinya yang jempolan, L300 terkenal minum solarnya kuat. Konsumsi solarnya cukup banyak, apabila bila L300 membawa muatan yang banyak dan jalan menanjak. Namun, bila dibandingkan dengan tenaga maupun torsi ketika membawa muatan, borosnya konsumsi solar masih dianggap wajar dan dimaklumi.
Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi L300 Antar Generasi
Lantas berapa perbandingan konsumsi solar di Elsapek secara realtime? Kami coba bandingkan dari pengalaman pengguna yang memiliki kedua generasi L300 tersebut.
"BBM sangat irit. Yang L300 Euro4 ini juga bisa pakai biosolar. Saya bandingkan, untuk perjalanan 200 kilometer, yang L300 Euro4 ini rata-rata hanya butuh BBM Rp140 ribu. Kalau yang L300 sebelumnya bisa mencapai Rp175–180 ribu," jelas Dahman, petani sekaligus pedagang sayur asal kawasan Bandungan, Semarang.
Nah, dari fakta tersebut kita tinggal hitung berapa jarak yang ditempuh per liternya pada masing-masing generasi L300. Keduanya memakai solar bersubsidi seharga Rp6.800 per liter.
Kita mulai dengan generasi 2019, dengan biaya solar sebesar Rp180 ribu untuk menempuh jalur kombinasi. Untuk harga solar yaitu Rp6.800 maka biaya segitu bisa untuk membeli 26,5 liter solar sejauh 200 kilometer. Artinya, konsumsi BBM untuk Mitsubishi L300 Euro2 ada di kisaran 7,55 km/liter dengan kondisi membawa muatan sayur.
Konsumsi BBM Mitsubishi L300 Euro4 Lebih Irit
Bila tadi merupakan perhitungan konsumsi solar di Elsapek bermesin Euro2, kali ini kita akan menghitung berapa banyak konsumsi BBM di L300 dengan mesin baru. Untuk menempuh jarak 200 kilometer, penggunanya hanya mengisi solar sejumlah Rp140 ribu.
Nominal segitu, akan mendapat sekitar 20,6 liter solar, sehingga untuk menempuh jarak sejauh 200 kilometer menghabiskan konsumsi BBM di angka 9,7 km/liter dalam kondisi membawa muatan. Secara hitungan kasar, konsumsi BBM di Mitsubishi L300 Euro4 lebih irit 28 persen dibanding versi Euro2.