Rekomendasi Mobil Keluarga 2024: Pakai Teknologi Hybrid, Honda CR-V Jadi Lebih Menarik
Prasetyo · 15 Sep, 2024 11:03
0
0
Rekomendasi Mobil Keluarga 2024 untuk mencari siapa yang terbaik di segmen SUV Medium memang cukup menyulitkan. Pasalnya kelas yang satu ini sedang menjamur di Indonesia yang membuat penjualan di segmen tersebut juga terus tumbuh.
CR-V memang tidak bermain seorang diri, ia harus berhadapan dengan rivalnya sesama pabrikan Jepang, antara lain Nissan X-Trail dan juga Mazda CX-5. Dari kedua kompetitornya ini, rasanya memang CX-5 yang jadi rival cukup berat, mengingat Nissan juga sudah lama tak mengahdirkan X-Trail terbaru. Padahal X-Trail kini punya teknologi e-Power yang sebenarnya sangat siap menghadapi CR-V e:HEV.
Sebenarnya ada satu lagi rival dari All New CR-V, yaitu MG HS. Mesinnya sama-sama turbo, dan sudah dijejali cukup banyak teknologi kekinian. Hanya saja, MG belum menyematkan teknologi hybrid pada model HS, sehingga membuatnya juga kalah menarik dari CR-V.
Dari segi harga, Honda CR-V memang lebih mahal ketimbang Mazda CX-5 apalagi MG HS. Tapi CR-V generasi keenam ini punya banyak keunggulan yang memang layak didapatkan para konsumennya.
Perbandingan Harga
Honda CR-V
Mazda CX-5
MG HS
Tipe
Harga
Tipe
Harga
Tipe
Harga
CR-V 1.5L Turbo
Rp 749.100.000
CX-5 Elite
Rp 647.700.000
HS Activate
Rp 460.800.000
CR-V 2.0L RS e:HEV
Rp 814.400.000
CX-5 Kuro AWD
Rp 689.900.000
HS Ignite
Rp 504.800.000
HS Magnify i-Smart
Rp 550.800.000
Meskipun memang jadi yang termahal dibanding rivalnya, namun kali tetap menjadikan All New Honda CR-V e:HEV sebagai rekomendasi mobil keluarga 2024 di kategori SUV (Sport Utility Vehicle) yang menawarkan teknologi paling update.
CR-V Kembali Membawa Honda Indonesia ke Segmen Hybrid
Ada beberapa alasan mengapa rekomendasi mobil keluarga 2024 kami jatuhkan pilihan satu diantaranya kepada Honda CR-V e:HEV. Sebab inilah sebuah model hybrid terbaru dari PT Honda Prospect Motor (HPM) yang sudah cukup lama vakum menghadirkan kendaraan berteknologi hibrida.
Tercatat, HPM sempat bermain di segmen mobil hybrid pada 2010 lalu melalui Honda CR-Z, namun akhirny harus dihentikan penjualannya pada 2016. Padahal kala itu CR-Z merupakan mobil hybrid sporty satu-satunya di Indonesia dengan harga paling rasionable.
Setelah absen lebih kurang tujuh tahun, HPM pun sadar betul kalau kendaraan hybrid adalah model yang paling realistik untuk memasuki segmen elektrifikasi di Indonesia. Dibanding kendaraan full listrik, dengan memperhatikan infrastruktur pengisian daya baterai yang belum merata di seluruh Indonesia, serta lawamany waktu ngecas mobil listrik, menggunakan mobil hybrid memang menjadi solusi.
Kendaraan seperti ini memang masih membutuhkan bahan bakar minyak, namun keberadan bantuan baterai dan motor listrik, pada beberapa kondisi, sistem kerja mesin pembakaran internal kendaraan tersbeut pun bisa digantikan sistem elektrik tadi. Pada akhirnya, pemakaian BBM jadi bisa berkuang signifikan.
Adapun bagi Honda, keberadaan teknologi kombinasi antara mesin bensin, motor listrik dan baterai ini tentunya memberikan berbagai manfaat. Konsumsi BBM jelas semakin efisien, namun tanpa meninggalkan kenikmatan berkendara khas mobil-mobil Honda.
Sebagai catatan teknisnya, CR-V 2.0 RS e:HEV disematkan mesin berkapasitas 2.0-liter direct-injected 4-silinder segaris Atkinson cycle DOHC yang dipadukan Electric Continuously Variable Transmission (E-CVT).
Secara total, kombinasi antara mesin dengan motor listrik sanggup meletupkan tenaga sebesar 207 PS dan torsi 335 Nm. Sementara itu energi listriknya tersimpan dalam baterai tipe lithium-ion berkapasitas 1,06 kWh.
Sistem e:HEV bekerja dalam 3 Driving System yang terdiri dari EV Mode, Hybrid Mode dan Engine Mode. Kelebihan dari sistem hybrid pada CR-V terbaru ini ialah masing-masing mode akan menentukan kapan bekerja secara independen sesuai dengan kondisi jalan dan perilaku pengemudinya.
Dalam kondisi berkendara normal dengan beban mesin rendah, sistem akan menggunakan mode EV dimana hanya baterai yang menggerakan motor elektrik untuk menjalankan mobil. Dengan begini tidak ada konsumsi bensin yang digunakan dan tidak menghasilkan emisi.
Skema hybrid kombinasi antara mesin dan motor elektrik baru bekerja saat kita butuh akselerasi yang kuat. Lantas mesin 2.000 cc baru benar-benar full bekerja saat mobil dikendarai dalam kecepatan tinggi.
Adapun proses pengisian energi listriknya melalui proses pengereman kendaraan (regenerative braking) dimana semakin besar level perlambatan maka semakin banyak daya yang diserap oleh baterai.
Terdapat Deceleration Paddle Selector di balik setir, dimana Pengguna dapat menggunakan Shift B untuk memberikan proses perlambatan yang aman bahkan di jalan menurun yang curam.
Memiliki dimensi lebih besar dibanding generasi sebelumnya, CR-V terbaru secara penampilan terlihat lebih agresif dan sporty. Banyak penggunaan garis tegas di sekujur tubuhnya yang membawa kesan berkarakter dan jauh berbeda dibanding generasi sebelumnya yang masih ada lekukan membulat.
Fascia depan mobil ini tetap menganut konsep Solid Wing Face yang terkesan gahar dan mewah. Kemudian dipadu lampu utama berteknologi LED dengan penampilan pipih serta tambahan DRL di bagian atas. Begitupun pada bumper, CR-V terbaru terkesan lebih berotot serta atraktif berkat adanya tambahan aksen lubang udara yang dikelilingi list berwarna silver.
Menyesuaikan bentuk depan, pada sisi samping mobil ini juga disematkan garis tegas di bagian pinggang, side skirt, wheel arch dan velg berukuran 19 inci dengan desain sporty. Melihat dari sisi buritan, stoplamp-nya mengadopsi bentuk L shape dengan garis menyudut yang menganut teknologi LED plasma.
Seperti diketahui untuk pertama kalinya Honda memperkenalkan teknologi Honda CONNECT di Tanah Air melalui generasi kedelapan CR-V. Honda CONNECT sendiri merupakan aplikasi yang bisa digunakan untuk mengakses berbagai fitur dan informasi di mobil melalui smartphone.
Disisi lain, yang menjadikan CR-V hybrid mupakan rekomendasi mobil keluarga 2024 adalah mobil ini turut dibekali fitur keselamatan Honda SENSING yang lebih lengkap termasuk tambahan teknologi Adaptive Driving Beam. Fitur ADAS pada mobil ini mencakup:
1. Collision Mitigation Braking System (CMBS)
Fitur ini membantu mengurangi risiko tabrakan dengan memperingatkan pengemudi jika ada potensi benturan dengan kendaraan atau pejalan kaki di depan. Jika pengemudi tidak merespons, sistem dapat melakukan pengereman secara otomatis untuk mengurangi dampak atau bahkan menghindari tabrakan.
2. Adaptive Cruise Control with Low-Speed Follow (ACC with LSF)
Teknologi ini memungkinkan mobil menjaga kecepatan konstan seperti cruise control tradisional, tetapi dengan kemampuan tambahan untuk menyesuaikan kecepatan dengan kendaraan di depan dan menjaga jarak aman secara otomatis.
3. Road Departure Mitigation System with Lane Departure Warning (RDM with LDW)
Teknologi ini mendeteksi jika kendaraan secara tidak sengaja keluar dari jalan atau jalur, lalu memperingatkan pengemudi dan memberikan intervensi kemudi atau pengereman untuk mengembalikan kendaraan ke jalurnya.
4. Lead Car Departure Notification System (LCDN)
Ketika dalam kondisi berhenti di jalan dan kendaraan di depan mulai berjalan, pada jarak tertentu bila kalian belum mulai berjalan, notifikasi ini akan membantu mengingatkan pengemudi.
5. Lane Keeping Assist System (LKAS)
Sistem ini membantu menjaga kendaraan tetap berada di jalurnya dengan memberikan sedikit koreksi pada kemudi jika mobil terdeteksi keluar dari jalur tanpa adanya sinyal atau tanpa disengaja.
6. Forward Collision Warning (FCW)
Fitur ini memberikan peringatan visual dan audio kepada pengemudi jika sistem mendeteksi potensi tabrakan depan dengan kendaraan lain.
7. Traffic Sign Recognition (TSR)
Sistem ini mendeteksi dan mengenali rambu-rambu lalu lintas, seperti batas kecepatan, dan menampilkannya di panel instrumen sebagai pengingat bagi pengemudi.
8. Auto High Beam (AHB)
Teknologi lampu utama yang akan memberikan pencahayaan jarak jauh, ketika mendeteksi jarak pandang di depannya kurang terang pada saat berkendara malam hari. Namun lampu akan kembali meredup ketika mendeteksi ada kendaraan dari arah berlawanan.
Menggeluti bidang jurnalistik otomotif sejak 2009 selaras dengan hobinya dalam memodifikasi mobil. Apalagi karakteristik yang berbeda dari setiap kendaraan yang dibuat oleh masing-masing pabrikan, terus menumbuhkan minatnya di dunia otomotif hingga saat ini.