Sebelum Dipakai Buat KTT G20, Mobil Listrik Genesis G80 Electrified Dipakai Dulu Sama Jokowi
Adit · 8 Jun, 2022 14:07
0
0
Sebelum dipakai di KTT G20, Jokowi tes dulu Genesis G80 Electrified di Jawa Tengah.
Genesis G80 Electrified adalah kendaraan listrik resmi untuk para pemimpin negara saat KTT G20 November 2022 nanti
Secara spesifikasi, mobil listrik dalam keadaan baterai terisi penuh bisa melaju dari Jakarta ke Semarang!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya menjajal dulu mobil listrikGenesis G80 Electrified, sebelum digunakan para pemimpin negara dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali November 2022 mendatang.
Hal ini dilakukannya saat kunjungan kerja ke Jawa Tengah, Rabu 8 Juni 2022. Kepala negara beserta rombongan menggunakan mobil listrik tersebut dalam rangkaian kendaraan yang membawanya ke Kawasan Industri Terpadu Batang.
"Tadi saya nyoba mobil listriknya Genesis dari Hyundai, saya kira halus, nggak ada suaranya," terangnya mengutip siaran resmi BPMI Setpres, Rabu (8/6/2022).
Secara spesifikasi, Genesis G80 Electrified dipersenjatai dengan dua motor listrik dan baterai litihium ion dengan kapasitas 87,2 kWh. Tenaga yang dihasilkan mencapai 185 PS. Bahkan ketika dua motor elektriknya bekerja sanggup memuntahkan daya hingga 370 PS.
Daya maksimumnya itu disalurkan ke semua roda dengan sistem penggerak e-AWD. Kemampuan larinya dari diam ke 100 km/jam hanya dalam hitungan 4,9 detik, sehingga sudah barang tentu sangat cocok bila harus berakselerasi instan dalam kondisi darurat.
Untuk sekali pengecasan mobil listrik Genesis G80 sanggup menempuh daya hingga 426 kilometer. Kasarnya bila dilihat dari peta online, jaraknya sama saja seperti dari Jakarta ke Semarang.
Tambah Jokowi, kendaraan listrik adalah upaya dari pemerintah untuk membangun ekosistem yang besar. Maka dari itu, perlu dibangun industri dari hulu hingga hilir, sehingga Indonesia bukan cuma sebagai negara konsumen, melainkan mengambil peran penting sebagai produsen.
"Mulai dari penambangan nikel, smelter, refinery-nya, kemudian pembangunan industri katoda dan prekursornya, kemudian masuk ke litium baterai, EV baterinya, kemudian mobilnya. Setelah mobil masih ada tambahan lagi recycle baterai," ungkapnya.
Kendati harga mobil listrik masih terlampau mahal bagi masyarakat umum, Jokowi meyakini bahwa ke depannya banderolnya akan memasyarakat seiring dengan berkembangnya teknologi. Terlebih ketika mobilnya dikembangkan dari hulu sampai hilir di Indonesia.
"Untuk pertama seperti itu, karena memang harga hampir 50 persen dari mobil itu memang cost-nya di baterai, sehingga kalau nanti ketemu teknologi terbaru, harga baterainya akan makin murah, apalagi dibangun di Indonesia, di tempat dimana nikelnya itu ada," katanya.