SUV Coupe Citroen Basalt Dijual di Indonesia Tahun Depan?
Enda · 26 Nov, 2024 14:04
0
0
Tak hanya memajang beberapa produk andalanya, di GAIKINDO Jakarta Auto Show (GJAW) 2024 PT Indomobil National Distributor selaku agen pemegang merek Citroen di Tanah Air memperkenalkan Citroen Basalt. Berbeda dengan produk yang dimiliki saat ini, Citroen Basalt merupakan sebuah SUV Coupe modern bergayakan futuristik pabrikan berlogo ikonik chevron.
“Bersamaan dengan momen spesial ini (GJAW 2024), Citroëen dengan bangga memperkenalkan tampilan eksterior perdana dari Citroen Basalt kepada masyarakat Indonesia. Menghadirkan desain SUV Coupe yang berkarakter dan siap memberikan pengalaman berkendara yang berbeda di kelasnya,” tutur Tan Kim Piauw, CEO Citroen Indonesia.
Citroen Basalt Terinspirasi dari Kekuatan Batuan Vulkanik
Tampilan waja mirip Citroen C3 Aircross
Meski belum terdapat penyataan resmi kapan diluncurkan di Indonesia, Citroen Basalt digadang-gadang akan rilis di Indonesia pada tahun depan.
Basalt sendiri hadir dengan mengusung tagline "The Unthinkable" karena desainnya yang berani dan unik sebagai SUV Coupe. Citroen menyebutkan bahwa kehadiran Basalt terinspirasi dari kekuatan batuan vulkanik.
Dari segi desain mobil ini menampilkan kesan tangguh, futuristik dan ketenangan yang tercermin pada desain eksterior yang berani namun tetap mengedepankan sisi elegan. Mobil ini menggabungkan elemen sporty dengan karakter kuat khas SUV, mengedepankan siluet ramping dengan lekukan dinamis khas Coupe pada atap belakang yang memberikan kesan sporty sekaligus elegan.
Lampu depan dengan dengan LED Vision Projector
Pada bagian fascia, Basalt memiliki bentuk yang identik dengan Citroen C3 Aircross. Terlihat, tepat di bawah bonnetnya mobil ini terdapat X Shaped Split DRL dengan bentuk pipih dipadukan dengan LED Vision Projector sebagai lampu utama.
Tidak berhenti sampai di situ, pada bumper bagian bawah mobil ini juga turut disematkan foglamp LED. Ciri khas mobil crossover, Basalt dilengkapi dengan wheel arch di atas roda yang dilabur dengan warna hitam.
Lekukan atap terlihat aerodinamis
Melihat lekukan garis pada atap sisi belakang, mobil menunjukan keanggunan siluet Coupe yang memberikan kesan dinamis tanpa mengorbankan bentuk dan area jendela. Kombinasi garis aerodinamis dan lekukan halus memberikan kesan kokoh tanpa mengurangi estetika modernnya.
Mobil ini dirancang dengan ground clearance yang tinggi untuk memberikan kenyamanan dan posisi berkendara yang optimal. Untuk lingkar rodanya diaplikasikan velg Diamond Cut Alloy Wheel 16 inci dengan menampilkan kesan stylish dan tangguh.
Beranjak ke sisi buritan, untuk lampunya mengusung konsep desain 3D Blade Tail Lamps yang terdiri dari 3 garis gradien. Disamping itu, bukaan bagasi yang lebih lebar menghasilkan ruang penyimpanan yang luas berkat konsep Coupe yang memberikan kemudahan aksesibilitas barang bawaan.
Tampilan belakang Citroen Basalt
Pada bagian atap terdapat shark fin antenna, dan terlihat sangat matching dengan hadirnya beragam pilihan warna cerah dan kontras.
Citroen Basalt sebelumnya sudah lebih dulu hadir meramaikan pasar otomotif India dan Amerika Selatan. Negeri Hindustan jadi negara pertama yang meluncurkan mobil ini dengan mencatatkan penjualan positif di bulan pertama.
Punya Dua Pilihan Mesin
Mesin Puretech 110 1.199 cc Turbocharger
Di India, Citroen Basalt ditawarkan dalam dua pilihan mesin dengan tipe PureTech 82 dan PureTech 110 Turbochager. Keduanya sama-sama memiliki kubikasi 1.199 cc 3-silinder segaris.
Untuk mesin PureTech 82 di atas kertas dapat menghasilkan tenaga 82 PS di 5.750 Nm dan torsi 115 Nm pada 3.750 Nm, yang dipadukan transmisi manual 5-percepatan.
Sedangkan untuk mesin turbocharger PureTech 110 dapat memeras tenaga 110 PS dengan tosi 5.500 rpm. Pada varian manual 6-percepatan torsi yang diperoleh 190 Nm di 1.750 rpm, dan torsi sebesar 205 N, pada 1.750-2.500 rpm hadir di varian transmisi matic 6-percepatan.
Sebagai informasi tambahan, di India Citroen Basalt ditawarkan mulai dari 7.99 lakh, atau sekitar Rp150 jutaan berdasarkan kurs saat ini.
Seorang pengagum otomotif sejak kecil, yang suka mengoprek kendaraan di akhir pekan, membuat penulis semakin cinta pada dunia otomotif. Yang pada akhirnya hoby tersebut membawanya ke dalam dunia pekerjaanya sebagai penulis hingga saat ini.