Viral Pengguna Mitsubishi Pajero Sport Arogan Rusak Mesin EDC di SPBU, Alasannya Bikin Malu!
Herdi · 28 Des, 2022 09:01
0
0
Pengguna Mitsubishi Pajero Sport arogan kembali menjadi perbincangan di media sosial. Hal ini karena beredar rekaman video pengrusakan Electronic Data Capture (EDC) milik petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.
Peristiwa ini viral, setelah pemilik akun Instagram @andreli_48 mengunggah sebuah video singkat. Pada video itu terlihat seorang pengendara Mitsubishi Pajero Sport arogan terekam kamera CCTV sedang melakukan perbincangan dengan seorang petugas SPBU 44.533.03. Lokasinya disinyalir di SPBU Pertamina di Bojong, Purbalingga, Jawa Tengah.
Awalnya terlihat ada perbincangan antara pengguna Pejero Sport itu dengan petugas SPBU. Namun seketika, oknum pengguna mobil bergaya Sport Utility Vehicle (SUV) tersebut memukul EDC yang merupakan mesin untuk pengambilan data dan pembayaran di SPBU hingga hancur berkeping-keping ke aspal.
Pengguna Mitsubishi Pajero Sport Arogan Cuma Karena Enggan Scan QR Code
Menurut si pengunggah video, kejadian bermula saat pelaku hendak mengisi BBM sebanyak Rp150 ribu. "Kemudian pegawai menanyakan barcode subsidi, karena konsumen tidak punya barcode disarankanlah mengisi batas maximal 10 liter, dan terjadilah pemukulan lalu pergi begitu saja," tulis akun @andreli_48.
Sontak petugas dengan seragam merah khas SPBU Pertamina tersebut tidak melakukan perlawan, namun dia seperti memberikan peringatan kepada pelaku bahwa tindakannya telah terekam kamera.
Sejurus kemudian, Pajero Sport berkelir hitam dengan plat nomor polisi R 1944 C itu langsung tancap gas dan kabur melarikan diri.
Tanggapan Pertamina
Peristiwa yang diketahui terjadi pada Senin, 26 Desember 2022 sekitar pukul 08.30 WIB tersebut rupanya sudah terdengar sampai ke Pertamina Pusat di Jakarta.
Dalam keterangan tertulis, Pertamina turut meluruskan permasalahan tersebut, yang ternyata konsumen yang menggunakan Pajero Sport bermaksud mengisi Biosolar sebesar Rp200 ribu. Hanya saja, operator SPBU tersebut menyarankan agar pelaku untuk terlebih dahulu mendaftarkan ke program subsidi tepat di website myPertamina.
"Mengingat yang bersangkutan pada saat kejadian memang belum memiliki QR code atau sudah tercatat di sistem Subsidi Tepat MyPertamina. Sementara itu, publikasi penggunaan QR code Subsidi Tepat MyPertamina sudah dipublikasikan di berbagai media, termasuk melalui materi publikasi di SPBU-SPBU sejak beberapa bulan lalu," tulis PT Pertamina (Persero) buka suara. Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho.
Kata Brasto, dengan penggunaan QR code, maka hal tersebut ditujukan agar adanya pendataan konsumen untuk subsidi BBM lebih tepat sasaran.
"Kami sangat menyayangkan tindakan pemukulan mesin EDC yang dilakukan oleh konsumen dimaksud. Kami berharap konsumen Pertalite dan Biosolar dengan kendaraan roda 4 atau roda lebih dari 4 untuk segera mendaftarkan kendaraannya di subsiditepat.mypertamina.id," ucap Brasto.
"Namun, tentunya bagi konsumen yang memiliki kemampuan dan menggunakan kendaraan modern, kami menghimbau untuk menggunakan BBM nonsubsidi yang lebih ramah lingkungan dan lebih baik bagi mesin," sambung Brasto.
Brasto menyatakan, apabila konsumen memiliki keluhan dan pertanyaan terkait layanan dan produk Pertamina, dapat menghubungi Pertamina Call Center 135 melalui saluran Voice 135, Video Call Aplikasi MyPertamina, Chatbot NADIA Aplikasi MyPertamina & WhatsApp (08111350135), atau email pcc135@pertamina.com.
Keluhan juga bisa disampaikan melalui media sosial Pertamina di Instagram pertamina.135, Twitter @pertamina135, atau Facebook Pertamina Call Center 135.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.