Toyota Astra Motor meluncurkan Toyota Rush sebagai salah satu pemain di kelas ini menang terbilang cukup
Toyota Rush sebagai LSUV terlaris pertama selama Maret 2021 yang kemudian disusul Mitsubishi Xpander
Daihatsu Terios dan Kembarannya, Toyota Rush yang merupakan generasi pertama.
pasti produk SUV Toyota Rush, telah dibekali dengan beberapa fitur unggulan yang bisa menemani pengemudinya
Toyota Rush, salah satu mobil Sport Utility Vehicle (SUV) keluaran PT Toyota-Astra Motor, mulai diperkenalkan
Tampilan Toyota Rush 2021Toyota Rush merupakan salah satu produk dari PT Toyota Astra Motor yang mendominasi
Toyota Rush terbaru 2019 memberikan daftar fitur keselamatan yang lengkap, eksterior yang kokoh, dan
Toyota Rush 2019 memberikan daftar fitur keselamatan yang lengkap, eksterior yang kokoh, dan konfigurasi
Toyota Rush merupakan sebuah SUV yang sangat dinantikan untuk menantang kendaraan sejenisnya seperti
Toyota Rush 2021 di FilipinaBukan hanya di Indonesia, mobil Toyota Rush juga mendapatkan tempat spesial
Persaingan segmen Low SUV nampaknya akan kembali memanas, Toyota Rush dan Daihatsu Terios harus mewaspadai
Selain itu, Mitsubishi Xpander dan Toyota Rush juga memiliki kembaran yang akan menambah pilihan Anda
Rush juga diperkenalkan oleh Toyota Indonesia.
Toyota Rush adalah salah satu produk unggulan Toyota bertipe LSUV (Low Sport Utility Vehicle).
Toyota Rush merupakan Low SUV generasi baru yang bisa dibilang salah satu andalan penjualan PT Toyota
Toyota Rush adalah salah satu jenis kendaraan SUV andalan Toyota Indonesia.
Kehadiran Toyota Rush 2021 yang masuk dalam segmen LSUV telah dipastikan melalui peluncurannya di Filipina
Hasilnya, Toyota Rush dan Daihatsu Terios.Tipe mobil Toyota Rush Indonesia memiliki total 4 varian.
Meski berlabel SUV keluarga, namun Toyota Rush generasi terbaru telah dilengkapi dengan beberapa keunggulan
Toyota Rush sebagai mobil yang mengedepankan unsur ekonomis menjadi salah satu yang digemari di pasaran
SELAMAT!! kpd bpk Hari Agustian, sebagai PEMENANG UTAMA yg berhak mendapatkan 1 unit MOBIL TOYOTA RUSH dr Turbo Kejutan Idaman. Sekali lagi kami mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang undian Ikuti&follow akun sosial media Turbo untuk mengetahui program-program Turbo lainnya https://t.co/p4kfF65bNp
Undian Turbo Berhadiah Toyota Rush dan Samsung J5 https://t.co/5AU7TapEdV https://t.co/LaQwt9h5cR
Now available in our Showrooms inside #Doha,Toyota #Rush 2019 Price 62,000 QR -7 Seats -Doha Warranty -1.5 CC Turbo •And more Options.. For details ☎️ 77039936 30100264 https://t.co/GcHJidsQFv
Penantang Toyota Rush dari DFSK Pakai Mesin 1,5 Liter Turbo? Berita Terbaru - Ada Apa Hari Ini? - https://t.co/x9V6A1Xl1x #Otomotif #JambiMenangkanPrabowoSandi #JumatBerkah #tilangngehe #HTMenangkanJokowi #PrabowoJumatanDimana https://t.co/pUQBjJoriE
Ada SUV dari Banten, Bagaimana dengan Toyota Rush? - Glory 580 akan menggunakan mesin 1500cc turbo. https://t.co/vRNJZRfumy https://t.co/5kA2slEw4H
Beli produk Turbo yg bersticker Wargi Dahlia. Menangkan #KejutanIdaman @turbo_id dengan hadiah utama Toyota Rush https://t.co/o8TZGTkDW8
#Video Daihatsu Terios ~ Toyota Rush Turbo #800DaysWithBAP #Autos #jkw4p http://t.co/c5BJuE8WIK
Di segmen SUV, Wuling tak sendirian. Wuling memiliki lawan berat mulai dari Honda CR-V turbo hingga Toyota Rush pun patut diperhitungkan. https://t.co/6BecWWFWHr
ANJIRRRR BERARTI TADI TUH KETEMU MOBIL RAIZE YG KEK TOYOTA RUSH TP TURBO????? https://t.co/cwkuOk946v
@addict_car Here in Indonesia many examples of the cooperation between the brands. Toyota Rush/Daihatsu Terios, Toyota Avanza/Daihatsu Xenia, Toyota Agya/Daihatsu Ayla and there are more. Since a few months you have the Toyota Raize/Daihatsu Rocky mounted with modern, small turbo engines
Bisa, tapi yang jadi pertanyaan sebenarnya adalah ",kok nggak ada yang bikin?,", betul tidak? Ada kutipan yang kira-kira kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia seperti ini: "Bisa dilakukan, bukan berarti diperlukan". If something is possible, doesn't mean its necessary. Swap engine itu umumnya dilakukan pada mobil hobi. M52 engine swap ke BMW E30, Menurut saya, Toyota Rush bukan mobil hobi. Ada BMW E90 yang swap mesin ke 1KDnya Innova Diesel, , . Karena alasan pertamanya, E90 adalah mobil hobi. Yang kedua adalah muat tidaknya sebuah mesin masuk kedalam sebuah ruang mesin. Untuk mesin Innova mungkin masih bisa masuk ruang mesin Toyota Rush karena sama-sama mesin 4 silinder, tapi akan terkendala faktor nomor 3. Faktor nomor 3 adalah ,apakah keuntungan yang didapat sepadan dengan usaha mengganti mesinnya..? Engine swap itu bukan cuma masalah mengganti mesin seperti dinamo Tamiya lho. Dudukan mesinnya pas atau tidak? Jalur AC, kabel, udara, radiator harus diubah atau tidak? Intercooler dan jalur turbo diletakkan dimana? Mesinnya menghalangi pergerakan kemudi mobil atau tidak? Transmisinya juga plug and play atau tidak? Misalkan transmisinya juga diganti, dudukannya muat atau tidak? Harus melubangi chassis atau tidak..? Jika sudah muat, masih ada beberapa faktor yang harus dipikirkan. Contohnya apakah sistem radiator sudah mumpuni untuk mesin yang lebih besar? Apakah jalur bahan bakar harus diubah karena anda mengganti mesin bensin dengan diesel? ECU mana yang cocok untuk mengganti sistem bahan bakar? Apakah ECUnya kompatibel di instrument cluster yang sekarang, atau tidak..? Jangan lupa ECU juga harus diprogram kembali untuk pergantian gigi pada transmisi otomatis, karena sekarang anda sudah memiliki respons mesin dan transmisi yang berbeda. Belum lagi beban pada suspensi yang berbeda (mesin diesel 2500cc turbo itu pasti lebih berat daripada mesin bensin 1500cc non turbo) Jika semuanya dilakukan dan anda habis uang, katakan 60–70 juta demi mengganti mesin Toyota Rush, apakah uang yang dikeluarkan sepadan jika misalkan yang dicari hanya keiritan, yang tadinya konsumsi bahan bakar 400 ribu seminggu, turun jadi 250–300 ribu seminggu. Artinya anda menghemat biaya bensin sekitar 7 juta setahun.. Apakah anda berniat menggunakan mobil tersebut selama 10 tahun lagi? Kan modal yang dikeluarkan baru kena ,break even point, setelah 10 tahun digunakan. Sedangkan pada kasus BMW E90 diatas, saya yakin tujuan ganti mesin dan transmisi adalah supaya mendapatkan ,diesel power, Innova yang terkenal itu tapi menghindari masalah mekatronik pada transmisi bawaan E90. Bukan karena sekadar supaya irit. Itu semua faktor yang harus dipikirkan seseorang sebelum mengganti mesin.. Kalau saya tanyakan kembali.. Apakah tidak lebih murah dan mudah menjual Rush dan tambah uang sedikit beli Innova second?
Tidak masalah sih, mengingat turunnya hanya 1–2 nomer oktan dan mesin bisa kompensasi dengan menurunkan derajat pengapian. Cuma, sesekali isi Pertamax atau sekalian Pertamax Turbo saat keluar kota untuk membersihkan mesin, setidaknya untuk mengembalikan performa mesin dan cara yang pas adalah dengan menggunakan mobil di RPM agak tinggi agar kerak mesin ikut terangkat. Jangan pakai BBM oktan 88 atau Premium ya karena terlalu rendah angka oktannya.
Daihatsu pun ragu membawa unit ini ke Indonesia, saya sendiri pesimis. Saat memperkenalkan all new Daihatsu Terios & Toyota Rush di akhir, ,2017, saya sempat kepikiran bagaimana untuk pasar Jepang? Apakah tetap akan mendapatkan kendaraan berbadan besar ini? All new Daihatsu Terios 2018 Selama ini kita tau kalau pasar Jepang selalu identik dengan ,Kei car, ,kendaraan kecil yang menjadi ciri khas mereka, bahkan Terios Rush yang di Indonesia identik dengan SUV aja bisa mendapatkan versi ,Short wheel base, ,terutama untuk pasar Jepang dan beberapa negara maju lainnya. Daihatsu Terios versi Short Wheel base Saya sendiri yakin Toyota Raize & Daihatsu Rocky yang beberapa waktu lalu diperkenalkan di TMC merupakan pengganti untuk Rush & Terios Khusus pasar Jepang dan mungkin beberapa negara maju lainnya. Daihatsu Rocky di ajang TMC Apakah berpotensi untuk di pasarkan di Indonesia? Pasar SUV penumpang di Indonesia tidak seseksi MPV. Memang secara manufaktur mudah saja daihatsu memproduksi ini di Indonesia (kecuali mesin turbonya) karena sama sama FWD. Bisa di produksi di Karawang Assy plant PT ADM yang saat ini memproduksi LCGC mereka. Mungkin jika suatu saat pasar LCGC lesu bisa di produksi unit ini. Oiya tambahan, beberapa waktu lalu Daihatsu mengumumkan kolaborasi dengan kementerian Perindustrian Malaysia untuk membuat merk nasional ketiga mereka. Bahkan disebutkan bahwa unit yang akan di produksi merupakan SUV, bisa jadi Daihatsu rocky inilah unit tersebut. Kalau udah gitu bingung kan, bisa jadi kelak apabila daihatsu rocky di jual di Indonesia, bukan merupakan produksi Indonesia melainkan impor dari Malaysia seperti halnya daihatsu sirion.
prospeknya sangat baik,. mirip ketika 15 tahun lalu pertama kali Daihatsu dan Toyota meluncurkan Terios / Rush untuk mengisi lineup diantara Avanza dan Innova. bedanya, ,kali ini Daihatsu dan Toyota jauh lebih berani dan tidak konservatif,, sehingga mereka menggunakan teknologi2 baru yang umumnya jarang sekali kita lihat dari ,mobil yang dirakit oleh pabrik Astra Daihatsu Motor di Sunter,. Mesin,. Saya cukup terkejut saat mengetahui bahwa dua opsi mesin Raize/Rocky ini merupakan tipe baru. Ada versi 1000cc turbo 3-cyl dan 1200cc NA 3-cyl yang benar2 tipe baru (WA-VE). Kirain yang 1200cc bakal comot mesin sigra, ya biasa lah kalo di Indonesia kan sukanya begitu, dulu mesin 1300cc avanza ditemukan di sirion dan granmax juga. Lihat mobil tetangga yang kelasnya lebih tinggi misal City Hatchback saja, Honda masih belum berani menggunakan mesin turbo. Transmisi,. Untuk varian otomatis menggunakan CVT dengan teknologi split-gear system, yang katanya merupakan pertama di dunia. Disebut D-CVT oleh Daihatsu, transmisi ini selain menggunakan sabuk baja (belt) juga menggunakan gearset. Transmisi D-CVT ini tentunya jauh lebih rumit dan mahal daripada CVT biasa. BTW transmisi D-CVT ini meskipun ada gearsetnya tapi berbeda sekali dengan Direct-Shift CVT Toyota (yang juga pakai gear) bawaan Lexus UX. Silahkan lihat mobil tetangga dengan harga sekitar Rocky / Raize. Coba lihat Ignis yang asalnya di India pakai CVT, di Indonesia malah jadi pakai AGS biar jadi lebih murah. Platform,. Si duo kembar ini pakai platform Daihatsu New Global Architecture (DNGA). Kembali seperti saya bilang, coba ingat belasan tahun lalu, saat Terios dan Rush pertama kali diluncurkan di Indonesia. Saat itu harus "dipanjangin" menjadi 7-seater agar dianggap "cocok untuk masyarakat Indonesia". padahal saya jauh lebih suka dengan Terios/Rush short daripada yang long. Daripada maksa jadi 7-seater sempit seperti Kia Sonet, mending jadi 5-seater yang proper. Mereka yang ingin beli mobil 7-seater rakitan Daihatsu Sunter, bisa beli Rush atau Avanza atau Granmax. Fitur Interior,. Pertama dikelasnya yang menggunakan speedometer full layar dan opsi bantuan pengemudi seperti Adaptive Cruise Control di Raize tertinggi, dan Pre-Collision Warning, Lane Departure Warning, dll di Rocky tipe tertinggi. Contoh design speedometer dengan tampilan layar yang bisa menunjukkan arah ban depan, pengingat bensin saatnya diisi, dll, bahkan ada bahasa indonesia juga: Kombinasi reputasi Toyota-Daihatsu dan produk mobil yang "berani beda" pasti diterima baik oleh masyarakat Indonesia. Entah pengaruh kompetitor atau bukan, yang penting sekarang konsumen jadi punya lebih banyak pilihan mobil. ,Dan pastinya ini merupakan sindiran bagi ATPM lain yang suka sekali menyunat fitur dari mobil yang sama persis dari negara asalnya. Sumber:
Secara umum, Honda membuat mobilnya sendiri sementara Toyota kadang kala tidak. Hal ini membuat mobil-mobil Honda terasa lebih berkarakter sementara Toyota lebih terasa ,generic. Mobil pertama Toyota adalah Toyota Model A yang kurang lebih merupakan versi bajakan dari Chrysler Airflow sementara Honda memodifikasi mesin Honda CB450 untuk dipasang ke sasis lebih besar lalu menyebutnya Honda S500 dan Honda T360. Berhubung dikembangkan dari mesin motor, keduanya masih pakai rantai untuk menggerakkan roda belakang dan meainnya bisa meraung sampai 9500Rpm mirip motor. Supercar Jepang pertama adalah Toyota 2000GT tapi setengah dari riset mobil ini (terlebih mesinnya) dilakukan oleh Yamaha. Saat Honda membuat Supercar, mereka berusaha mengembangkan semuanya sendiri mulai dari mesin VTEC, bentuknya yang dikembangkan lebih lanjut dari desain Pininfarina sampai setup kaki-kaki yang memakai jasa Ayrton Sena di sirkuit Suzuka agar nantinya mobil ini sanggup melawan semua supercar dari Italia (Ferrari) maupun Jerman (Porsche) dijamannya. Berhubung mobilnya dibuatkan beberapa pihak, kadang tiap mobil Toyota rasanya bisa beda. Misal Supra generasi kedua dikembangkan oleh Lotus (kembaranya adalah Lotus Excel) pada generasi ketiga dan keempat memakai mesin Yamaha dan generasi kelima kini memakai platform BMW. Kalau Honda? antara Civic, CRX, Ballade, Concerto dan Integra malah kadang tidak bisa dibedakan klu disuruh merem sambil mengemudi karena rasanya sama semua (handling tajam, mesin VTEC meraung diatas 4000rpm, dll). Urusan printilannya juga sangat gado-gado untuk Toyota. Dulu mereka punya T-VIS lalu berubah jadi VVT kemudian berubah lagi jadi VVTi. Mesin dari Yamaha kdang pakai 5 klep persilinder (4age blacktop) kadang 4 (7M-GE) kadang pakai supercharger (4agze) kadang turbocharger (3sgte) yang bisa diajak teriak sampai 8000rpm. Disisi lain mesin Daihatsu dibikin torsinya kuat berbanding terbalik dengan mesin Yamaha dsb. Kalau Honda? jaman dulu merek pasti mainnya N/A high revving baik B series, K series, F20C, H series dll ditambah VTEC. Ya memang sekarang pada pakai turbo karena masalah emisi tapi teknologi antar lineup masih sama. Tambahan, mobil Toyota yang populer di Indonesia sebenarnya merupakan mobil Daihatsu (Avanza, Agya, Calya, Rush). Sementata Honda merupakan mobil Honda walau basis awalnya misalnya Brio dipanjangin jadi Mobilio ditinggiin jadi BRV dst.
Saya surprised pertanyaan ini belum ada yang jawab. Dan sebagai orang yang selama ini berpikiran “mobil ya harus buatan jepang, jangan coba-coba lah” dan sudah pernah punya Honda, Suzuki, Nissan, serta mobil dinas Toyota, ijinkan saya memberikan review atas almaz yang nggak sengaja kebeli ini (mungkin storynya lain kali). Almaz sangat value for money dan layak dipertimbangkan untuk family car atau mobil jalan2. Dan setelah digeber 20ribu km+ (15ribu kilometernya dalam waktu kurang dari 6 bulan terakhir), serta perjalanan dari Sumbar hingga Bali, saya coba memberikan review ini dari sisi plus dan minusnya. Note: Almaz saya tipe Lux, Matic, 2019. Fitur Almaz: dari depan, belakang, samping, atas keren. Kecuali logo depannya aja bikin jelek. Kalo diganti logo Toyota mungkin harganya langsung naik 2x lipat. Dari sisi fitur, gausah ditanya lagi. Di range harga ini (terutama kalau beli second), nggak ada SUV yang fiturnya lebih baik. Setelah lihat dashboard almaz, ngelihat kompetitor di harga ini akan terasa jadul. Kontrol AC, Tape, Ban, Bluetooth, Sound, kamera 360, dll ada di layar sentuh segede ipad ala Tesla. Responsif dan cukup intuitif. Dan yang penting: fiturnya sangat reliable. Bukan sekedar ada tapi nggak nyaman dipakai. Hampir semua tombol ada di touchscreen yang responsif. Koneksi bluetooth ke HP seamless. Kabel yang berseliweran itu karena saya pasang dash camera, maaf lupa diberesin. Ohya, juga ada sunroof yang bisa dibuka segede gedenya buat mengambil udara segar atau sekedar mau panoramic roof (panoramicnya 2x lipat lebih besar dari mobil sebelah). Sunroof dan panoramic roof. Buka cukup pakai perintah suara “buka sunroof”. Lampu? bisa disetting tingkat terangnya dan sudutnya. Cruise control ada. Lumayan kalo di jalan tol sumatera bisa diset di 100 km/j trus nyetir cukup pake 1 kaki (rem doang kan? Gas cukup pake jempol jari di setir) Sensor2 dan alarmnya lumayan. Bisa ngingetin kalo ada sopir/penumpang yg ga pake seatbelt, lampu lupa matiin, kunci dibawa keluar, tekanan ban kurang, bahkan kalo kelamaan nyetir. Kuncinya keyless entry. Kabarnya tipe atasnya (RS) kontrol bisa kita kendalikan dari HP, tapi yahh punyanya cuman ini. Kenyamanan Kursi depan dan tengah lega, kursi belakang lebih lega dari produk kompetitor. Kursi nyaman dengan electric adjustment untuk sopir. Jok bawaan kulit sintetis terkesan mewah dan nyaman buat sopir maupun penumpang (saya nyetir 18 hari berturut-turut). Termasuk saat istri saya yang duduk di kursi sopir. Note: biasanya saya dan istri ganti-gantian nyetir tiap 2 jam. Tempat minum dan colokan USB banyak, sampai ke kursi paling belakang Colokan USB sampai kursi paling belakang juga ada. Perintah suara - buat yang belum pernah pake mungkin bingung “fitur apaan sih ini?”. Tapi ternyata nyaman banget deh. Bayangin lagi ngebut di jalan tol, kita pengen buka sunroof tinggal bilang “buka sunroof”. Buka jendela? Telpon istri? Kedinginan? Kepanasan? semua tinggal suruh pakai perintah suara yang sensitif. Kadang kalo kangen saya iseng panggil “halo wuling”, sekedar biar ada yang jawab aja hahahaha… biar ga sepi. Mobil lain seharga ini? Hahay, you wish…. Saya pake selain ke kantor, juga perjalanan turing 18 hari, 7000km, bareng bocil2 dimana tiap harinya sekitar 6–18 jam kita habiskan dimobil (saya meeting, anak2 school from car). Dari jalan tol mulus lampung, jalintim palembang-jambi yang amfuun bolongnya, jalan kampung tepi sawah di Jogja, naik turun ferry di Merak, japex yang goyang2 hingga tanjakan kintamani. Pas lewat Jakarta, nggak malu maluin juga kok mampir ke Ritz Carlton. Sopir merasakan nyaman dikendarai, stabil, suspensi just right. Anak2 juga merasakan leganya kursi tengah. Di hari2 akhir si kecil sempat bilang “asik ya turing, kapan2 kita coba lagi ya”… Bagasi cukup buat naroh 2 sepeda lipat ini. Atau kurang lebih 3–4 koper ukuran medium. Ohya, sound system bawaan mobilnya keren lho. Performa Tarikan mobilnya biasa aja (expect aja kendaraan 1500cc macam Rush/Terios, trus tambahin dikit turbo). Cukup oke tapi ga seresponsif CRV atau CX5 (beda cc juga kali). Just right buat family trip di jalan tol, tanjakan (yang pernah nyobain tanjakan di sumbar - dari sitinjaulaut padang solok, mandeh, bukittinggi, pasti ngerasain curamnya) amaaan walaupun jalanan padat dan macet. Parkiran atap mal SKA pekanbaru yang sekali nanjak curam 3 lantai? No worry. Ohya ada juga fitur hill assist. Berhenti ditengah tanjakan ga perlu takut mundur ato ga kuat naik seperti kasus mobil tetangga. Kekurangan lain? Bensinnya nggak irit. Rasanya sama kayak innova (padahal mesinnya kecil). Expect 1:9–10 an kalo di dalam kota. Juga respon remnya - sebagai yang sehari2 juga pake honda - menurut saya terlalu soft. Ohya walaupun didalam mobil ga kedengaran, suara mesin mobil saat berhenti lumayan berisik bagi orang sekitar hehe. Dan pastinya, harga jualnya jatuh. Consider beli second hihihi. Servis Tiap provinsi ada layanan resmi dan bookingnya pakai aplikasi. Di aplikasi ini (kebetulan saya pakai iphone) kita selain booking service juga bisa nanya2, emergency assistance, dan buka buku panduan kendaraan. Ohya aplikasi ini juga menunjukkan histori maintenance kita dengan reminder kapan harus servis, perpanjang stnk, dan asuransi. Dibanding mobil tetangga yang ngantri bengkelnya bisa sampe lumutan, atau yang ampun beibeh harga servisnya, wuling relatif murah dan sepi bengkelnya. Karena onderdilnya relatif murah, saya belum pernah nyari sparepart yang KW nya. Ohya, ada garansi maintenance 100,000 km (atau 5 tahun). Kemudahan servis saya rasa sih 11:12 dengan Mazda atau Nissan. Kesimpulan Kalau yang dicari adalah mobil yang canggih, relatif nyaman, dengan bujet 200–300 jutaan, dan tidak dengan orientasi dijual lagi dalam waktu singkat, Almaz ini recommended. Terutama kalau tinggal deket ibukota provinsi/kota2 besar.
Saya menulis ulang jawaban saya karena akun lama saya sudah dihapus. 2 tahun terakhir saya berkesempatan mengemudikan BMW dan Mercedes tahun 90an dan hasilnya kira-kira seperti berikut. Jawaban hanya untuk dalam kota saja ya. BMW E30, 1800cc, - kira-kira 8 km/L, oktan 90. Ini hanya berdasarkan perkiraan, berhubung odometer mobil ini mati. Mercedes W202, 2300cc, - kira-kira 7–8 km/L, oktan 90. BMW E39, 2500cc, - kira-kira 8–9 km/L, oktan 92. 12 liter untuk 100 km. Sebagai pembanding, saya pakai mesin Toyota Camry 2AR-FE 2500cc 4 silinder yang kira-kira konsumsi BBMnya 8–9 km/L juga. BMW F30, 2000cc turbo, - 9.3 km/L dalam kota, bisa pakai oktan 92–95. Faktor pertama - ,mesin overbore/oversquare Mesin BMW dan Mercedes kebanyakan overbore, dibanding Camry yang overstroke. Jawaban Firman Dwi Rachmanto untuk Apa dampak dari perbandingan diameter piston dengan panjang langkahnya terhadap tenaga dari sebuah mesin petrol? Mesin overstroke memiliki kelebihan torsi yang lebih tinggi daripada mesin overbore, namun gesekan piston juga lebih besar, inilah mengapa mesin overstroke sering dibilang kuat pada putaran bawah sedangkan overbore kuat di putaran atas. Pada kondisi stop & go, idealnya mesin yang torsinya tinggi di putaran bawah akan menang dari segi konsumsi BBM. Faktor kedua - ,rasio tenaga/beban (power to weight ratio) Mesin-mesin BMW rata-rata memiliki rasio tenaga yang lebih daripada beban mobil itu sendiri. Percaya atau tidak, ada rasio ideal untuk mendapatkan efisiensi bahan bakar, dimana tenaga yang terlalu tinggi hasilnya akan boros (BMW), sedangkan tenaga yang terlalu rendah juga hasilnya akan boros karena faktor ketiga (generasi Kijang, sampai Innova). Faktor ketiga - ,Final gear rasio & Layout RWD Mobil yang ccnya rendah tapi berat, biasanya memiliki final gear rasio yang tinggi juga, fungsinya membantu akselerasi. Tapi efeknya adalah mobil jadi boros, apalagi kalau mobilnya berat, contohnya Kijang bensin segala generasi. Mobil-mobil BMW final gear rasionya rendah, jadi top speednya tinggi tapi akselerasinya sedikit dikurangi. Contohnya sebuah Avanza 1300cc final gear rasionya 5.13:1, , . Sedangkan E39 2500cc final gear rasionya 3.64:1 ., Jadi jika kita berasumsi gigi transmisinya mirip mirip (gigi 4 kebanyakan mobil biasanya sama), sebuah mesin Avanza akan berputar 1.4x lebih banyak pada kecepatan yang sama dibanding sebuah BMW. Kebanyakan mobil BMW juga berpenggerak roda belakang, jadi wajar kalau tenaga terbuang di kopel as dan gardan jika dibandingkan mobil penggerak roda depan. Rush 1500cc juga umumnya lebih boros (12 km/L) dibandingkan Ertiga, Livina atau Mobilio, meski tidak seboros Confero. Faktor keempat - ,cara berkendara Faktor ini murni opini, karena setidaknya cara ini paling ampuh buat saya. Kebanyakan pengemudi terbiasa membawa mobil dengan mesin overstroke dengan final gear rasio yang tinggi. Alias gas sampai 2000 rpm lalu naik gigi. Jadinya main kopling, karena mengejar putaran mesin yang serendah mungkin. Ya torsinya masih mumpuni kok pada putaran rendah. Tapi seperti yang saya bahas diatas, mobil-mobil BMW yang mesinnya overstroke torsinya lemah di putaran bawah, namun final gear rasionya rendah sehingga top speed bisa tinggi namun akselerasi agak rendah. Akhirnya beban mesin jadi tinggi, meskipun anda berakselerasi dengan halus, konsumsi BBMnya tetap boros karena durasi mesin bekerja keras untuk menambah kecepatan juga cukup lama. Cara yang biasa digunakan para Bimmer adalah gaspol sampai kecepatan yang diinginkan, misal 40 km/jam, lalu tahan gasnya disitu, tidak apa-apa jika putaran mesin ada di 2000–2500 rpm. Menahan putaran di 2000 rpm pada gigi 2 supaya kecepatannya konstan jauh lebih irit ketimbang naik ke gigi 3, putaran mesin turun ke 1200 dan anda harus turun kembali ke gigi 2 sekiranya harus melambat sedikit. Memang harus dibiasakan untuk tahan di gigi 2 kalau di jalan kecil atau ramai, jangan paksa masuk gigi 3. ,Drive a BMW like how it supposed to be. Disini saya baru bisa mendapatkan konsumsi BBM 8 km/L (bisa 9 km/L tapi tergantung jauhnya jarak, kalau dibawah 5 km agak susah) pada mobil 2500cc yang beratnya 1.7 ton. Jadi kalau ditanya BMW boros bensin atau tidak..? Rasanya sih sama aja seperti mobil lainnya yang ccnya sama. Malah logikanya mesin yang lebih canggih dan presisi seharusnya lebih irit dan efisien dibandingkan mesin yang teknologinya masih jadul.
hmm boleh lebih dari satu gak?? Mobil Harian yah?? tidak ada syarat khusus kan? yang penting bisa jalan kan? yang penting rodanya 4 dan gak kehujanan kan?? gak perlu mikirin soal harga sama ,value for money, kan?? oke izin kan saya ber angan angan *menutup mata* *tarik nafas dalam dalam*, ini menurutku yahhh saya ingin memilih dan menampilkan berbagai merk yang cukup umum di indonesia dan memilih mobilnya oke yang pertama dari merek paling ,mainstream TOYOTA Toyota Kijang Innova Reborn Diesel 2.4 V Toyota All New Rush TRD Sportivo MT kedua mobil ini bisa disebut mobil yang cukup lah buat harian, Innova yang memang masih cukup enak dibawa entah ke proyekan, ke pedesaan, atau ke Mall sekalipun, tapi saya memilih yang diesel ya, yang bensin kurang menarik minat saya. bila untuk Rush, yang saya sukai dari mobil ini hanya dimensi yang panjang dan ya tinggi lahh ground cleareance nya, jadi mau nyebur ke becek yng dalem juga gak masalah banget. dibawa kemana mana juga enak lahh. oke ke merk berikutnya HONDA Honda CR-V Honda Brio simpel aja sihh, kalau gamau khawatir kebanjiran, ambil CR-V, ground cleareance tinggi, desain bagus, mobil harian yang bisa lahh buat gegayaan dikota. brio? menurutku inilah LCGC yang cukup "masuk akal", dibanding kompetitor lain, brio mampu menjawab kebutuhan konsumen yang ingin tetap gaya, nyaman, irit, performa memadai, namun murah, dibanding merk tetangga yang yah, tidak perlu disebut lagi lahh gimananya. nanti ribut lagi heheh sejujurnya saya ingin merekomendasikan Jazz Sporty 2005, karna emang seriusan enak untuk harian enak pula untuk dibawa jarak jauh oke next NISSAN Nissa Livina (Xpander??) Nissan Magnite kalau mau wara wiri di perkotaan, ambil Magnite, lumayan lahh dengan mesin 1000cc turbo (??) cukup lahh buat harian perkotaan mah kalau mau agak jalan jauh, LivinaXpander bisa jadi pilihan, dimensi cukup muat lahh, dan saya cukup penasaran sihh dengan feel riding nya, buat user mobil ini, bisa cerita pengalaman nya yak! SUZUKI Suzuki XL7 Suzuki SX4 S-Cross entah kenapa seriusan saya tertarik dengan 2 mobil ini, XL7 dengan body yang cukup bongsor, ketangguhan mesin K15B yang cukup terkenal, spion pengemudi yang udah pake camera (seri Alpha), harga yang cukup ekonomis, menurutku cukup worth it lahh. SX4, hmm mobil cross pertama yang saya lihat (bukan yang pertama di indo yahh, cuman yang pertama saya lihat, entah kalau yang pertama beredar di indo mah), dimensi cukup muat lah buat wara wiri dengan bawa barang yang cukup banyak, untuk keluarga kecil pun bisa diandalkan kok ini mobil. MITSUBISHI Mitsubishi Xpander saya rasa mobil ini sudah mampu menggeser kedigdayaannya Avanza-Xenia di kelas MPV, yaa mungkin karna kenyamanan nya lebih baik ketimbang Avanza-Xenia, serta nilai yang cukup masuk akal dengan apa yang dihadirkan oleh Mitsubishi melalui Xpander Daihatsu? saya rasa sama aja dengan Toyota sebenernya masih banyak sihh yang ingin saya "pinang" sebagai mobil harian, diluar merk yang umum di indo. saya kasih beberapa, tanpa penjelasan yang panjang Kia Sonet Ford Fiesta Ford Escape Hyundai Kona Mazda CX-3 Wuling Almaz itu saja sih menurut saya, ini menurut selera saya yah. maaf bilamana ketikan saya kurang informatif dan cenderung membosankan GAS!
Ceritanya panjang sekali. Tapi secara singkat, Rush tidak berbasis Yaris. Dimulai pada tahun 1955, pemerintah Jepang mengadakan aturan mobil nasional Jepang. Aturan ini kelak akan menjadi regulasi mengenai mobil ringan (kei car) dimana mobil bermesin kecil, tidak mudah mogok, bensin irit, ringan dengna berat 400kg kurang dan top speed bisa lebih dari 100km/jam. Toyota sendiri kemudian membangun mobil yang sesuai regulasi tapi karena top speed lebih dari 100km/jam untuk mesin dibawah 500cc adalah hal mustahil, Toyota kemudian membuat mesinnya menjadi 700cc dimana idenya mencontek Citroen 2CV lengkap dengan mesin boxer twin. Pada tahun 1961, konsep tadi akhirnya menjadi Toyopet Publica dengan kode sasis P10. Namanya konon dari bahasa Inggris, public dimana maksudnya ini adalah mobil publik Jepang. Ukurannya lebih kecil dibandingkan Corolla yang belum muncul. Desain bodnya karena diciptakan sebagai mobil publik, ditawarkan dalam bentuk yang beragam mulai sedan 2 pintu, van, sampai pickup. Harganya sangat murah meskipun fiturnya sangat kosongan. Meski begitu, mobil ini tidak terlalu laris karena fiturnya yang kosongan tadi. Tahun 1966 Toyota Publica direvisi menjadi generasi kedua dengan kode P20. Merknya menajdi Toyota karena tidak laku dijual sebagai Toyopet yang merupakan merk mewah Toyota jaman dulu jauh sebelum Lexus. Meskipun sudah mendapat pembaruan, Publica kalah telak dengan Toyota Corolla yang jauh lebih disukai konsumen. Setelah kegagalan Publica sebagai mobil murah yang digemari rakyat Jepang, Publica akhirnya ganti image pada 1969 dengan Publica P30. Mesinnya kini tidak lagi horizontal boxer twin tapi juga ada mesin 4 silinder segaris. Bentuknya berubah total agar lebih bergengsi tidak terkesan culun dan murahan. Publica juga akhirnya mendapat logo berupa kepala rusa seperti Toyota lainnya yang mendapat logo khusus untuk tiap lineup yang ditawarkan. Inilah generasi terakhir dari Publica yang sudah membuang jauh mimpinya sebagai mobil rakyat Jepang dan berubah menjadi mobil murah untuk pembeli pertama yang belum mampu membeli mobil keluarga seperti Corolla. Meskipun Publica sudah tamat riwayatnya, namun kode P dari Publica masih dilanjutkan Toyota dengan adanya Toyota Starlet P40 pada 1973. Konsepnya masih sama dengan Publica generasi ketiga, yaitu sebagai mobil murah untuk pembeli pertama atau anak muda. Di Indonesia, Toyota Starlet KP47 modifikasi TOM'S sempat menjadi jagoan balap dengan pembalap Andi Yustana. fotonya kumparan Tahun 1978 muncul pengganti Starlet dengan kode P60. Ini menjadi Starlet terakhir yang memakai gerak roda belakang. Bentuknya yang sedan 2 pintu berubah menjadi sedan hatchback yang lebih praktis untuk mobil pertama. Mobil ini sudah diekspor keberbagai negara seperti di Amerika Serikat dimana inilah Starlet pertama dan terakhir yang dijual disana. Tahun 1984 Starlet diganti menjadi penggerak roda depan dengan kode P70 dimana di Indonesia dikenal dengan sebutan Starko atau Starlet kotak. Inilah pertama kalinya mobil murah Toyota dirakit diluar Jepang. Di Indonesia pilihannya ada tipe XL 1000cc, SE 1300cc serta yang langka ada Lisse untuk wanita dengan mesin 1000cc. Tahun 1991 Starlet berubah menjadi apa yang dikenal di Indonesia sebagai Starkap atau Starlet Kapsul dengan kode P80. Di Indonesia terdapat 3 tipe yaitu XL 1000cc, SE 1300cc dan SE-G 1300cc. Tahun 1995 muncul pembaruan di Indonesia dengan bentuk ala-ala Starlet GT turbo meskipun tidak ada turbonya sehingga kap mesinnya hanya berupa tonjolan saja. Umurnya di Indonesia panjang sekali sampai sekitar 1999. Pilihan bodinya selain hatchback ada sedan yang diberi nama Tercel yang kemudian kelak menjadi Soluna di Indonesia. Sedan sporty juga ada namanya Toyota Paseo dan juga varian special bernama Toyota Sera dengan pintu gunting dan atap kaca. Tahun 1996 sebenarnya di Jepang muncul pembaruan dengan nama Starlet Glanza yang memiliki kode P90. Starlet ini sayangnya tidak dijual di Indonesia. Tahun 1999, Starlet dipensiunkan dan digantikan perannya oleh Yaris alias Echo dengan masih mempertahankan kode P meskipun jadinya XP10. Kalau tadinya Starlet dirancang di Jepang, Yaris ini dirancang di Eropa karenanya namanya gabungan Ya (yes dalam bahasa Jerman) dan Charis sementara di Jepang dikasih nama Vitz. Posisinya diubah menjadi mobil segmen B sementara mobil untuk pembeli pertama (segmen A) diserahkan kepada Daihatsu yang membuatkan Duet alias Daihatsu Storia yang kelak menjadi Daihatsu Sirion. Pilihan bodinya masih sama seperti Starlet, hatchback namun ada sedan yang diberi nama Toyota Platz, MPV dengan nama Toyota Yaris Verso, sampai crossover dengan nama Toyota Ist. Tahun 2005 muncul penerusnya yang akhirnya dipasarkan di Indonesia sebagai Yaris dengan kode XP90 dan lebih dikenal dengan nama Yaris Bakpao. Versi sedan dari Yaris ini juga akhirnya kembali ke Indonesia dengan nama Vios yang punya kode XP40. Tahun 2013 terjadi split pada nama Yaris ini. Versi negara maju dapat Yaris dengan kode bodi XP130 yang dikembangkan di Eropa sementara negara berkembang dapat Yaris XP150 yang dikembangkan di Tiongkok berdasarkan Toyota Vios. Indonesia dapat Yaris XP150 yang dikenal dengan nama Yaris lele serta Yaris joker. fotonya autonetmagz Nah, itu tadi sejarah pengembangan Yaris. Dimulai dari mobil rakyat yang sederhana kemudian menjadi mobil kecil kompak untuk pemula sampai akhirnya menjadi mobil global yang bisa dikembangkan menjadi berbagai jenis mobil yang disesuaikan kebutuhan maupun pasar. Kemudian soal platform, sesuai dengan kodenya, Yaris dan Rush serta Terios tidak berhubungan sama sekali. Yaris kodenya XP lalu angka sesuai nomenklatur Toyota karena memang ini mobil buatan Toyota sementara Rush dan Terios kodenya J atau F untuk keluaran baru lalu angka sesuai nomenklaturnya Daihatsu karena keduanya adalah mobil buatan Daihatsu. Soal mesin, ini karena mengembangkan mesin modern yang semakin sulit dan mahal membuat pabrikan mobil menggunakan satu jenis mesin untuk berbagai jenis mobil. Mesin Toyota seri NR ini merupakan mesin yang dikembangkan bersama Daihatsu sehingga tidak aneh kalau kemudian juga digunakan pada mobil-mobil Daihatsu seperti Avanza, Terios, dsb. Hal ini sudah jamak dilakukan pabrikan mobil lainnya seperti misalkan mesin LS series pada Chevrolet Corvette juga digunakan pada sedan 4 pintu Holden Commodore sampai pikep Chevrolet Colorado atau mesin C32 punya supercar Honda NSX juga digunakan ,soccer mom ,Honda Odyssey. Bagaimana pula persepsi pemakai? rasanya tidak masalah dengna penggunaan mesin dan rancang bangun yang sama pada sebuah Yaris. Ini akan membuat Yaris semakin terjangkau oleh masyarakat karena dalam beberapa hal misalnya onderdil yang bisa saling tukar membuatnya semakin murah dan terjangkau. Toh mobil sekelas ini biasanya lebih diperlakukan sebagai ,appliance ,bukan seperti sahabat.
Tidak, Toyota Rush tidak tersedia di Pemutar CD/DVD.
Ya, Toyota Rush tersedia dalam Start/Stop engine button. Varian Start/Stop engine button yang tersedia adalah Toyota Rush TRD Sportivo MT, Toyota Rush TRD Sportivo AT.
Toyota Rush 1500 G VVTI Bensin M/T Rp239.900.000 Berdasarkan jangka waktu pembayaran (5 Tahun/60 Bulan), Kredit minimum Toyota Rush adalah Rp8.951.377
Daftar Simulasi Kredit Toyota Rush: | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jangka Waktu | Bayaran Pertama | Cicilan Per Bulan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
12 Bulan | Rp56.529.520 | Rp16.962.530 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
24 Bulan | Rp60.970.952 | Rp9.034.634 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
36 Bulan | Rp565.715.100 | Rp6.466.638 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
48 Bulan | Rp70.262.971 | Rp5.245.814 | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
60 Bulan | Rp74.318.289 | Rp4.566.097 |