Ducati Monster menjadi banyak pilihan para pencinta motor gede (moge), khususnya yang menyukai naked bike. Motor ini punya sejarah yang cukup panjang dan sudah beberapa kali mengalami perubahan.

Sejak kemunculannya pertama kali pada tahun 1993, Monster bisa terus bertahan hingga sekarang. Penjualannya pun sudah menyebar ke seluruh dunia. Sekarang ini, hanya ada tiga Ducati Monster, yakni Monster 797, Monster 821, dan Monster 1200.

Ducati juga masih mengandalkan mesin berkonfigurasi 90 derajat atau biasa disebut L-twin, dengan katup desmodromic. Motor ini juga memiliki ciri khas di bagian rangkanya, yakni rangka teralis dari material baja. Mesin tersebut didesain oleh Fabio Taglioni. Sedangkan Monster sendiri adalah hasil karya Migeul Angel Galluzzi.

Monster 797 menggunakan mesin L-twin, 2-katup desmodromic, berpendingin udara, dengan kapasitas 803 cc. Tenaga maksimum yang dihasilkan dari mesin tersebut mencapai 73 tk pada 8.250 rpm dan torsi maksimumnya mencapai 67 Nm pada 5.750 rpm.

Sedangkan Monster 821, menggunakan konfigurasi mesin Testastretta 11 derajat, L-Twin, tapi dengan 4-katup Desmodromic dan berpendingin air, serta mesinnya berkapasitas 821 cc. Mesin ini mampu mengeluarkan tenaga maksimumnya hingga 109 tk pada 9.250 rpm dan torsi maksimum mencapai 86 Nm pada 7.750 rpm. Ada dua varian Monster 821, standar dan varian Monster 821 Stealth.

Lalu, Monster 1200 dibekali dengan konfigurasi mesin yang sama seperti Monster 821. Tapi, mesinnya sudah dilengkapi dengan system pendingin cairan dan kapasitas mesinnya 1.198 cc. Mesin tersebut menyimpan tenaga maksimum hingga 147 tk pada 9.250 rpm dan torsi maksimumnya tembus 124 Nm pada 7.750 rpm. Selain varian standar, terdapat juga varian Monster 1200 S.

Fitur yang disematkan Ducati pada Monster cukup lengkap, tergantung dari modelnya. Sebagian besar fiturnya untuk menunjang performa dan handling. Salah satu fitur standar yang juga menjadi kewajiban di Eropa adalah system pengereman Anti-lock Braking System (ABS).

Pada panel instrumennya juga sudah menggunakan layer TFT full digital, disematkan pada semua model Monster. Informasi yang ditampilkan juga cukup lengkap. Sedangkan system pencahayaannya, semuanya juga sudah menggunakan LED yang diklaim lebih awet dibandingkan lampu bohlam. Fitur standar lainnya yang terdapat pada semua model Monster adalah USB power socket.

Ducati Monster juga memiliki Riding Mode dan Power Mode, serta Ducati Traction Control (DCT). Tapi, ketiga fitur tersebut hanya terdapat pada Monster 821 dan Monster 1200. Ada juga fitur Cornering ABS dan Ducati Wheelie Control yang hanya bisa ditemukan pada Monster 1200.

Ducati Indonesia membanderol Monster 797 dengan harga Rp 359.000.000 (off the road), Monster 821 dengan harga Rp 440.000.000 (off the road), dan Monster 1200 dengan harga Rp 550.000.000 (off the road). Harga yang ditawarkan cukup tinggi, meskipun motor tersebut diimpor dari pabrik Ducati di Thailand. Harganya terbilang kompetitif jika dibandingkan dengan kompetitor sekelasnya.

Biaya Perawatan Ducati Monster

Untuk menjaga performa mesin tetap dalam kondisi prima dan bisa bekerja secara optimal, perawatan atau servis perlu dilakukan secara berkala. Sehingga, kapan pun motor digunakan, tidak ada kendala yang berarti di jalan. Layaknya motor dengan kapasitas mesin yang kecil, servis pertama dilakukan setelah menempuh jarak 1.000 km dan selanjutnya 10.000 km.

Untuk servis 1.000 km, umumnya hanya perlu melakukan pergantian oli mesin saja. Servis kedua dilakukan setelah motor menempuh jarak 12.000 km. Di servis kedua ini sudah mulai ada pergantian suku cadang. Biasanya, untuk motor keluaran baru, sudah ada indicator servis dengan tanda symbol kunci pas pada panel instrument. Suku cadang yang diganti pada servis kedua ini meliputi saringan udara dan saringan oli. Untuk penggantian minyak rem, dianjurkan setiap 36 bulan sekali. Sementara untuk oli sokbreker depan, dianjurkan untuk diganti setiap 36.000 km. Timing belt juga perlu penggantian setiap 24.000 km atau tiap lima tahun pemakaian. Biaya jasanya saja mulai dari Rp 1,5 juta sampai Rp 1,8 juta, belum termasuk harga suku cadangnya.

Saringan udara kisaran harganya Rp 370 ribuan, saringan oli kisarannya Rp 270 ribuan, busi mencapai Rp 250 ribuan dan dikali dua, saringan oli strainer kisaran Rp 700 ribuan, kampas kopling satu set kisaran Rp 4,6 jutaan, timing belt kisaran Rp 1,9 jutaan, kabel kopling kisaran Rp 700 ribuan, kampas rem depan kisaran Rp 3,5 jutaan, dan kampas rem belakang kisaran Rp 800 ribuan.

Biaya perawatan Ducati Monster memang tidak murah. Tapi, tetap harus dilakukan agar performa motor tetap terjaga. Harga tersebut juga tidak bisa ditawar, karena suku cadangnya juga diimpor, tidak diproduksi di dalam negeri.

Konsumsi Bahan Bakar Ducati Monster

Dari data spesifikasi yang dikeluarkan oleh Ducati, Monster 797 mampu menempuh 18,8 km hanya dengan satu liter bensin. Sedangkan Monster 821, dapat melaju hingga 18,5 km dengan satu liter bensin. Lalu, Monster 1200 meskipun kapasitas mesinnya lebih besar, tapi konsumsi bahan bakarnya lebih irit. Motor ini mampu menempuh hingga 19,2 km hanya dengan satu liter bensin.

Harga Bekas Ducati Monster

Jika melihat bursa motor bekas pada beberapa situs jual beli online, model yang ditawarkan kebanyakan adalah model sebelumnya, seperti Monster 696, Monster 795, dan Monster 1100 Evo. Ada sebagian yang menjual Monster 821 dengan tahun produksi 2016, dibuka dengan harga Rp 195 juta dan Rp 330 juta. Tapi, kondisi keduanya berbeda, untuk yang harganya lebih tinggi sudah dimodifikasi pada beberapa bagiannya. Sementara untuk Monster 1200 S, ada satu unit dari tahun produksi 2014. Pemiliknya membuka harga dengan Rp 410 juta, dengan kondisi motor tidak dalam keadaan standar dan sudah dimodifikasi.

Kesimpulan

Banderol Ducati Monster cukup tinggi dan harga jualnya kembali alias kondisi bekasnya cukup jatuh. Sehingga, bisa disimpulkan naked bike ini tidak bisa menjadi motor koleksi, kecuali memang edisi terbatas.