Performa acap kali menjadi acuan khalayak dalam memilih motor sport 250 cc. Terlebih lagi di pasar Indonesia yang nyatanya menyediakan beragam pilihan. Salah satu opsinya pun ada pada Honda CBR250RR 2021. Dan, bagi sebagian besar penyuka motor fairing, dialah pilihan yang ideal.
Selain Honda CBR250RR, khalayak sebenarnya bisa memilih kuda besi lain. Sebut saja Yamaha YZF-R25, Kawasaki Ninja 250 SL, Kawasaki Ninja 250, Kawasaki Ninja ZX-25R atau KTM RC250. Lantas, apa yang membuat motor buatan PT Astra Honda Motor (AHM) layak dibeli ketimbang pilihan tersebut?
Harga Honda CBR250RR Naik per Juni 2021
Toh, dari sisi harga Honda CBR250RR tergolong mahal. Pada April 2021 lalu, banderolnya Rp61,6 juta untuk tipe terendah. Sementara pada varian tertinggi, mencapai Rp77,7 juta (on the road Jakarta). Penyesuaian lantas dilakukan kembali oleh pemegang merek pada Juni 2021 ini. Sekarang harga Honda CBR250RR 2021 menjadi Rp61,7 juta hingga Rp77,8 juta.
Memang hanya naik Rp100 ribu saja dibanding penetapan sebelumnya. Akan tetapi, tetap saja nominal tersebut memberikan selisih dengan para rival. Utamanya sesama pengguna mesin dua silinder seperti Yamaha R25 2021 dan Kawasaki Ninja 250 2021.
Kendati begitu, lagi-lagi kenaikan itu tak seberapa dengan bekalan yang dimilikinya. Sebut saja pada sektor mesin. Berbekal mesin DOHC dua silinder dengan kapasitas 249,7 cc, Honda CBR250RR 2021 mampu mengail daya 41 PS @13.000 rpm dan torsi maksimal 25 Nm @11.000 rpm.
Di atas kertas capaian Honda CBR250RR di atas rival selevelnya tadi. Misalnya saja Yamaha R25 dengan kemampuan masing-masing 36 PS @12.000 rpm dan 23,6 Nm @10.000 rpm. Lalu Kawasaki Ninja 250 lewat torehan 39 PS @12.500 rpm dan 23,5 Nm pada putaran mesin 10.000 rpm.
Bagaimana dengan Power to Weight Ratio (PWR) Honda CBR250RR 2021?
Besarnya output Honda CBR250RR 2021 jua tak lepas dari bobot. Pasalnya, dialah pemilik timbangan paling berat diantara para lawannya tadi. Lalu, bagaimana dengan power to weight ratio alias PWR Honda CBR250RR?
Menurut persepsi kami, penghitungan PWR didapat dari hasil bagi antara bobot dan tenaga (Kg/PS). Jika pun disimulasikan terhadap unit paling berat (Honda CBR250RR ABS), berarti rumus hitungnya adalah 168 kg : 41 PS = 4,097 kg/PS. Artinya, Honda CBR250RR menanggung beban sebanyak 4,097 kg setiap keluaran 1 PS-nya.
Catatan PWR Lawan Honda CBR250RR
Mari kita bandingkan dengan PWR kompetitor sesama ABS. Yamaha R25 ABS punya catatan PWR 4,61 kg/PS dari hasil bagi 166 kg : 36 PS. Sementara power to weight ratio Kawasaki Ninja 250 ABS sebesar 164 kg : 49 PS = 4,2 kg/PS. Dari sini terlihat bahwa PWR Honda CBR250RR masih paling baik dari pesaing utamanya.
Bukan semata PWR, keunggulan Honda CBR250RR jua tak lepas dari ketersediaan fitur yang terbilang komplet. Sebut saja ihwal sistem bukaan gas berteknologi throttle by Wire.
Saat tuas gas dipuntir, Accellerator Position Sensor (APS) akan mengirimkan sinyal ke Electronic Control Unit (ECU). Selanjutnya, ECU akan mengatur terbukanya katup pada Throttle Body (TB) sesuai data yang diterima ECU. Dengan kata lain, sensor elektronik tersebut memberikan output sesuai bukaan gas.
Honda CBR250RR adalah satu-satunya motor sport 250 cc 2 silinder yang dilengkapi dengan mode berkendara atau Riding Mode. Terdapat 3 mode berkendara yang dapat dipilih sesuai dengan karakter pengendaranya.
Tiga mode berkendara tersebut, antara lain Comfort, Sport, dan Sport +. Mode Comfort bisa digunakan untuk berkendara santai atau berkendara harian. Sedangkan mode Sport atau Sport +, bisa digunakan untuk mengejar performa maksimal.
Perangkat girboks Honda CBR250RR juga sudah disusupi Assist and Slipper Clutch. Bahkan Anda pembeli varian tertinggi yakni Honda CBR250RR SP QS, mendapatkan fitur tambahan berupa quick shifter. Fitur ini dapat mengoptimalkan perpindahan gigi, sehingga mengurangi kemungkinan motor kehilangan tenaga saat berakselerasi dan penggantian gigi tanpa menarik tuas kopling.
Dengan begitu, pengedara dapat lebih fokus dalam bermanuver. Berkat fitur yang identik pada motor balap ini pula pemilik Honda CBR250RR dapat berakselerasi secara lebih responsif. Pasalnya, quick shifter ini juga meminimalisir jeda waktu saat terjadinya perpindahan gigi.
Seperti penyampaian di atas, Honda CBR250RR hadir sebagai pilihan khususnya di kategori sport 250 cc dua silinder. Namun tak dipungkiri bahwa motor seperempat liter Honda ini dikego paling mahal ketimbang Yamaha R25 bahkan Kawasaki Ninja 250.
Meski begitu, selisih harga darinya itu cukup layak lantaran secara fitur dia lebih banyak. Paling signikan ialah penyematan serupa mode berkendara dan quick shifter, di mana kedua hal ini absen pada sang lawan. Lalu dari sisi teknis. Honda CBR250RR mencatatkan PWR terbaik di kategori motor sport 250 cc dua silinder.
Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!