Kapasitas Mesin Bertambah Honda PCX 160 tetap Irit, Kok Bisa?
Ary · 31 Mar, 2021 15:00
0
0
Performa menjadi nilai utama yang ditawarkan Honda PCX 160 2021. Sebagaimana diketahui, kapasitas mesin skutik buatan PT Astra Honda Motor (AHM) bertambah dari 150 cc menjadi 160 cc. Otomatis pula meningkatkan output dari model pendahulu. Namun, jargon "Honda motor irit" tetap dipertahankan melalui kebaruan pada jantung mekanis.
Seperti diketahui, Honda PCX 160 sudah menggunakan mesin eSP+. Tengok saja perbandingan performanya. Honda PCX 160 mencatatkan pencapaian 16,2 PS @8.500 rpm dan 15 Nm @6.500 rpm. Sementara Honda PCX 150, punya torehan daya 14,7 PS @8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm @6.500 rpm.
Performa lebih Baik dari PCX Lama bahkan Yamaha NMax
Faktanya, eSP+ bukan sekadar titel. Kebaruan ihwal jeroan mesin pun ditemui sebagai pengembangan dari PCX lawas. Paling utama adalah penggunaan empat katup. Mekanisme pasokan udara dan debit bensin ke ruang bakar milik PCX 160, jelas tak bisa disamai PCX 150 (menggunakan dua klep). Wajar jika akhirnya terdapat selisih output cukup besar antar keduanya.
Meskipun terjadi peningkatan tenaga dan torsi, efisiensi tetap ditawarkan oleh skutik Rp30 jutaan ini. PT AHM mengklaim, konsumsi BBM Honda PCX 160 2021 mencapai 45 km/liter. Memang tak lebih irit dari Honda PCX 150 dengan torehan 50,7 km/liter. Namun perlu diingat lagi, kapasitas mesin PCX 160 lebih besar dibanding PCX 150.
Toh, Honda PCX 160 lebih irit dari Yamaha NMax Connected yang rasanya tak lebih dari 40 km/liter. Untuk diketahui juga, Yamaha NMax berbekal mesin 155 cc. Torehan output skutik Yamaha tercatat 15,3 PS di putaran 8.000 rpm dan 13,9 Nm @6.500 rpm. Jika dibandingkan, maka ada keterpautan 0,9 PS dan 1,1 Nm antara Honda PCX 160 dengan Yamaha NMax 2021.
Bukan cuma itu, kompresi mesin Honda PCX 160 disetel 12:1. Ya, lebih tinggi dari Yamaha NMax Connected 2021 dengan kalkulasi 11,6:1. Secara teori, semakin tinggi kompresi, maka kian baik pula efisiensinya. Tentu saja mesti ditunjang oleh optimasi dari perangkat lain.
Saat diselisik lebih dalam, model tensioner Honda PCX 160 berbeda dengan skutik kebanyakan. Kinerja untuk mempertahankan kestabilan rantai keteng miliknya sudah menggunakan sistem hidrolis. Endro Sutarno, Technical Service Division PT AHM mengatakan mekanisme demikian juga berperan terhadap keiritan Honda PCX 160.
"Ini (hidraulic cam chain tensioner lifter) akan membuat posisi rantai konstan. Otomatis membuat pembakaran lebih bagus dan mendukung efisiensi. Itu karena stabilnya rantai tadi tidak mengganggu buka-tutup klep. Kalau posisi rantai kendur, buka-tutup klep menjadi sedikit tidak sempurna," kata Endro kepada Autofun.co.id (31/3)
Cara Kerja Tensioner Hidrolik Honda PCX 160 2021
Lantas, bagaimana cara kerja tensioner hidrolik pada Honda PCX 160? "Cara kerjanya, oli akan disuplai oleh pompa oli ke bagian hidraulic tensioner. Di sana terdapat dua ruangan. Atas adalah low pressure dan bawah untuk high pressure. Oli akan masuk dari low ke high. Begitu posisinya sudah di high, tensioner akan menekan rantai. Di sini, oli yang bekerja bukan per-nya," lanjutnya
Endro juga menyebut, supaya tensioner tetap menekan rantai, ada valve satu arah (check valve). Dengan begitu, oli bertekanan tidak akan masuk ke low pressure chamber. Sehingga, oli akan melewati leaked clearance dan kembali ke jalur oli lalu keluar. berkat mekanisme inilah optimasi baik dari sisi performa maupun efisiensi PCX 160 bisa dicapai. Lantaran pula rantai ketengnya stabil, maka minim sekali getaran maupun gesekan serta suara berisik.
Sudah disebut sebelumnya, Honda PCX 160 2021 punya rasio kompresi tinggi. "Kompresi tinggi membuat piston cepat panas. Maka, perlu pendinginan yang ekstra. Caranya adalah melumasi bagian piston dengan piston oil jet. Jadi, piston PCX 160 akan terlumasi terus dan membuat pendinginan pada piston lebih bagus," ungkap Endro lagi.
Bukan itu saja keuntungan menggunakan piston oil jet. Penyemprotan pelumas ke sisi belakang piston juga bertujuan mencegah terjadinya knocking dan proses pembakaran terlalu cepat. Ujung-ujungnya, berkontribusi dalam memaksimalkan output mesin.
Cegah Pembengkokan Crankshaft dengan Roller Bearing
"Karena kompresi yang besar tadi juga PCX 160 memiliki roller bearing pada bagian crankshaft-nya. Ini dilakukan supaya crankshaft tidak bending (bengkok). Roller bearing ini punya bidang lebih lebar untuk menghindari kejadian tersebut. Dengan begitu, putarannya akan tetap simetris," terang Endro. Lagi-lagi membuat bagian crankshaft minim getaran dan gesekan. Di mana berpengaruh juga dengan efektivitas selama proses pembakaran berlangsung.
Melalui pemaparan di atas terlihat, optimasi efisiensi dilakukan seraya meningkatnya performa Honda PCX 160 2021. Pendukung lain jua diterapkan untuk mempertahankannya agar tetap irit bahan bakar. Bisa dilihat dari terapan semacam tensioner dengan mekanisme hidrolik. Lalu piston oil jet dan roller bearing pada crankshaft.
Aplikasi tersebut lah yang kemudian mendukung kesempurnaan pada system pembakaran Honda PCX 160. Bukan semata terapan empat katup saja. “Dukungan juga dilakukan oleh saringan udaranya. Pada PCX 160 ada pengarah supaya masuknya udara terfokus ke intake," tutup Endro. Satu lagi, iritnya konsumsi BBM Honda PCX 160 juga tak lepas dari peran fitur idling stop system (ISS) yang sudah menjadi perlengkapan standarnya.
Dengan begitu, Anda mendapatkan dua benefit jika membeli Honda PCX 160 2021. Pertama performa lebih baik dari model pendahulu bahkan rival sekelas. Kedua, efisiensi yang terbilang irit di kelas skutik medium. Lalu, pantaskah ia dijual dengan harga Rp30,35 juta (Honda PCX 160 CBS) dan Rp33,95 juta (Honda PCX 160 ABS)?
Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!