Adu Posisi Berkendara Honda ADV 160 dan Honda CB150X, Nyaman Mana Buat Turing?
Fariz · 27 Apr, 2023 08:00
0
0
ADV 160 menyuguhkan posisi kaki yang lebih luwes.
CB150X bikin badan lebih tegap berkat setang tinggi.
Karena punya basic yang berbeda, tentunya jika bicara posisi berkendara maka baik Honda ADV 160 maupun Honda CB150X memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Sebab secara konsep dan posisi mesin keduanya sangat berbeda. ADV 160 punya letak mesin yang ada di belakang, ini membuat ruang serta posisi berkendaranya akan terasa lebih luwes.
Posisi Berkendara Honda ADV 160
Seperti mudahnya mengatur posisi kaki pengendara, bisa posisi santai dan juga bisa meluruskan kedua kaki. Untuk postur 170 cm, kaki bisa lurus sempurna dengan posisi ujung kaki sedikit keluar dari bodi.
Tentunya ini akan membuat momen perjalanan lebih santai dan tidak terlalu membuat badan cepat pegal. Ditambah lagi dengan jok lebar dan ada sandaran tulang punggung pengendaranya. Sayang, karakter busanya agak keras.
Untuk setang fatbarnya justru terasa kurang begitu tinggi, di mana pundak masih perlu sedikit turun agar bisa menggapai setang. Tapi, untuk lebar setang rasanya sudah cukup.
Tinggi jok Honda ADV 160 850 mm, untuk tinggi badan 170 cm cukup bersahabat, apalagi kalau posisi duduknya sedikit ke depan. Ini karena desain joknya yang tirus membuat kaki tidak terlalu membuka lebar ketika menapak. Efeknya, kaki bisa lebih sempurna menginjak jalan.
Kemudian windshield Honda ADV 160 bisa diatur ketinggiannya secara manual. Jarak mainnya kurang lebih 75 mm. Buat posisi paling tinggi kurang lebih sejajar dengan leher pengendara.
Rasanya ini cukup untuk menahan terpaan angin tapi tidak sampai membuat gerah, karena di tengah windshield ada lubang kecil yang tetap memberi aliran udara kepada pengendara meski tak kepalang besar.
Posisi Berkendara Honda CB150X
Punya tinggi jok 817 mm tentu membuat postur 170 cm harus agak jinjit untuk menapakkan kedua kaki. Sebetulnya tidak masalah berpijak dengan satu kaki, cukup geser pantat sedikit.
Joknya punya desain menyatu dengan pembonceng, karenanya pengendara mendapatkan sandaran tulang ekor atau lumbar support yang cukup tinggi selama berkendara. Nyaman!
Tentunya ini membuat pengendara merasa lebih santai selama berkendara, belum lagi desain jok pengendara juga lumayan lebar. Sehingga, hampir bisa menopang seluruh bokong pengendaranya.
Tapi sayang, karakter busa yang dimiliki CB150X terasa agak keras. Ini membuat sentakan pada badan cukup terasa ketika melewati jalan jelek atau berkendara lebih dari 1 jam juga akan membuat pantat pengendara panas.
Cover tangki bensin yang terlihat besar, nyatanya tidak sampai membuat kaki membuka lebar. Karena desain covernya ramping tepat di mana kaki menjepit, ini juga memberikan feeling ramping saat mengendarai Honda CB150X.
Letak pijakan kaki lebih maju dibanding posisi duduk pengendara, posisinya juga tidak terlalu tinggi. Efeknya dengkul tidak sampai menekuk. Dengan posisi demikian, kaki tidak cepat lelah.
Hanya saja footstep-nya karet, kurang cocok saat berada di jalur off road - sepatu mudah tergelincir. Beralih ke setang pipanya yang punya raiser setang cukup tinggi, ini karena letak segitiganya rendah dan hampir tertutup bodi.
Untungnya setang masih termasuk rigid, tidak terlalu fleksibel yang justru bisa mengganggu kestabilan berkendara. Plus-nya lagi, posisi setang seperti ini tentu saja memanjakan lengan dan pundak pengendara.
Ini karena badan pengendara dibuat tegap, membuat lengan tidak mendapatkan beban berlebih karena tidak perlu menahan bobot tubuh. Akan tetapi lantaran pipa setangnya cukup lebar, pengendara Honda CB150X harus bisa menjaga jarak dengan kendaraan lain saat merayap di kemacetan.
Tidak lupa, pada bagian depan bodi terdapat windshield bawaan yang memang tidak terlalu tinggi. Ternyata untuk postur 170 cm, dimensinya moderat karena ujung atas windshield tepat sejajar dengan leher.
Kekurangan dari posisi berkendara Honda CB150X tentu saja kaki yang tidak terlindungi bodi. Ini akan membuat celana dan sepatu lebih cepat basah dan kotor selama perjalanan.