Bedah Teknologi Maka Cavalry, Layak Disebut Paling Enak?
Fariz · 21 Feb, 2025 10:00
0
0
Motor listrik Maka Cavalry.
Dibuat berdasarkan riset pengendara di Indonesia.
Pakai hub-drive karena minim maintenance.
Diklaim bisa nanjak 30°.
Maka Motors masih gencar dalam memperkenalkan merek serta tipe andalannya yang saat ini baru ada satu tipe, yaitu Maka Cavalry.
Produsen motor listrik yang mulai melakukan riset pada tahun 2022 dengan serangkaian pengujian agar hasilnya bisa sesuai dengan karakter, kondisi jalan, serta rata-rata postur orang Indonesia.
Jadi tidak heran kalau motor ingin dengan bangganya menggunakan tagline Motor Paling Enak, karena memang dibuat dan diriset oleh para tim R&D asal Indonesia.
Arief Fadillah, CTO & Co-Founder Maka Motors mengatakan jika tim R&D Maka Motors semua sebanyak 40 orang.
"Jadi build motor ini gak hanya dari desain saja, ada 280 hak kekayaan intelektual karya anak bangsa yang didaftarkan dengan melalui riset panjang," paparnya.
Desain Maka Motors
Dari segi desain motor ini menganut konsep motor matic dengan tampilan yang gagah di sisi depan, kalau dilihat-lihat seperti Honda ADV160.
Beberapa tim R&D yang ada di balik pembuatan motor listrik MAKA.
Desain ini diambil dari hasil riset tim internal Maka Motors, agar pengendara motor di Indonesia itu senang kalau tampil gagah.
"Karenanya kita masukin kata gagah dalam sketch awal. Hasilnya seperti ini, tampil agresif di depan dan ada guratan-guratan tegas,” tambah Arief.
Pemilihan BLDC Hub-Drive
Di Indonesia ini motor listrik yang beredar memiliki BLDC dengan konsep beragam, ada model hub-drive, model mid-drive, dan juga model side-drive.
Namun Maka Motors memutuskan untuk menggunakan model hub drive dengan berbagai pertimbangan, juga dengan stigma soal BLDC hub-drive yang tidak kuat untuk menanjak.
Ternyata pemilihan model hub-drive ini karena layoutnya yang simpel, jadi memungkinkan motor ini memiliki ruang bagasi.
Kemudian juga minim power loss karena tenaga yang dihasilkan langsung di roda belakang.
BLDC hub-wheel dengan tenaga puncak 9 kW dan kecepatan tertinggi 105 km/jam.
“Jadi tidak ada energi yang terbuang atau hilang di transmisi. Selain itu model ini juga minim maintenance karena tidak perlu memikirkan penggantian belt atau oli girboks," jelasnya.
Performa Maka Cavalry
BLDC hub-drive yang digunakan Cavalry ini punya klaim tenaga puncak 9 kW atau 12,2 ps dengan klaim torsi puncak 251 Nm.
Klaim akselerasi yang bisa dicapai untuk kecepatan 0-60 km/jam ada di angka 4,8 detik, top speed 105 km/jam, bahkan punya klaim kemampuan menanjak hingga 30°.
Untuk menyesuaikan karakter berkendara atau kondisi jalan, Cavalry dilengkapi 2 riding mode ada HT atau High Torque dan ada HR atau High Regenerative.
Diklaim bisa menaklukan tanjakan dengan sudut kemiringan 30 derajat.
“Biasanya motor listrik itu yang dibatasi top speed, bukan torsi. Kalau diatur speed tidak akan ada torsi, kalau Cavalry diatur torsi jadi ekspektasi torsi akan sesuai terutama di jalur naik turun," beber Arief.
Jadi throttle presisi banget, tiap bukaan gas diterjemahkan sebagai tenaga dengan baik oleh motor ini.
"Angka akselerasi yang 4,8 detik ini sebagai passing elasticity, jadi kemampuan untuk menyalip agar bisa lebih mudah," sambung pria ramah ini.
Baterai Maka Cavalry
Baterai yang dianut oleh Maka Cavalry merupakan model tanam yang artinya tidak bisa dilepas, sehingga pengisian daya harus dilakukan melalui soket yang terdapat di bawah jok.
Meski begitu jok tetap bisa ditutup selama kabel charger dicolok, karena sudah disediakan jalur agar kabel tidak terjepit ketika jok dalam posisi menutup.
Beberapa komponen sudah IP67, maksimal tinggi genangan 60 cm.
Baterai yang digunakan merupakan tipe LFP atau Lithium Ferro Phosphate, memiliki kapasitas 4 kWh yang diklaim merupakan terbesar di kelasnya.
Sekali penuh baterai yang punya bobot 30 kilogram ini klaimnya bisa menempuh jarak 160 km.
Tapi dengan catatan menggunakan mode berkendara HR pada kecepatan tertentu secara konstan dan tanpa kondisi stop and go.
Baterai ini diberi garansi selama 3 tahun atau 150 ribu kilometer, setelah 1.500 siklus pengisian maka SoH atau State of Health baterai baru akan turun ke 70%.
Ternyata pemilihan baterai tanam ini sudah dipikirkan dan diputuskan sejak 2022 saat awal mengkonsepkan motor ini.
"Jadi orang tak perlu mikir untuk gonta ganti baterai, tidak perlu gotong-gotong baterai, jadi tinggal colok saja buat ngecas," ujar Arief.
Baterai tipe LFP ini juga terbilang cukup aman karena kecil kemungkinan terjadinya ledakan atau kebakaran.
Kemudian karena kapasitasnya besar, membuat baterai ini punya masa pakai yang lebih panjang. Karakternya juga punya energy density rendah tapi volumenya besar.
Penggunaan baterai LFP salah satunya karena lebih aman dari kemungkinan ledakan atau kebakaran.
Dengan sertifikasi IP67 membuat baterai ini memiliki kemampuan untuk tahan debu dan air, dalam pengujiannya tetap aman untuk melewati genangan air hingga 60 cm.
Pengisian dayanya dibekali charger berkapasitas 500 watt dengan lama pengisian 0-100% kurang lebih di angka 8 jam.
Kalau masih kurang cepat bisa membeli Maka Charger+ yang punya daya lebih besar di sekitar 800 watt dengan harga normal Rp 2,750 juta.
Namun sedang ada Tebus Murah di angka Rp 700 ribu selama pameran IIMS 2025 berlangsung.
Perbanyak Showroom Maka Motors
Meski saat ini baru terdapat 5 showroom yang beroperasi, namun produsen ini menargetkan 19 Maka Showroom pada tahun ini dengan menambah di wilayah Jadetabek dan luar kota.
Yang terdekat on progress akan ada di Bintaro dan Ciledug, kemudian selanjutnya akan ada 4 titik lagi.
Angka 19 showroom itu yang di-manage oleh Maka, namun pihak Maka Motors membuka diri untuk para partner dealership.
"Tentunya agar bisa berjalan dan berkembang bersama, artinya bisa lebih banyak lagi,” ujar Ghalila Gumai selaku Founding Member & CMO Maka Motors.
Kemudian untuk mereka yang sibuk atau memiliki lokasi jauh dari Showroom, terdapat layanan home service yang bisa dinikmati dengan melakukan penjadwalan servis kunjung.
Di showroom juga terdapat fasilitas fast charging yang memiliki 3 port dengan daya mencapai 5.000 watt, bisa dinikmati oleh para pengguna maka secara gratis.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17
