Di kelas skuter matik (skutk) 150 cc, Honda memiliki jagoan, yakni PCX 150. Skutik bongsor dengan desain yang elegan ini sudah mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia pada pertengahan 2010 lalu.
Saat itu, Honda masih mengimpornya dari Thailand. Kubikasi mesinnya juga masih 125 cc. Baru pada tahun 2012, PCX mendapat mesin yang lebih bertenaga dan lahirlah PCX 150. Saat itu, unitnya masih didatangkan dari Thailand. Baru di 2014, PCX 150 tidak lagi diimpor dari Thailand, melainkan dari Vietnam. Masuk tahun 2018, akhirnya PT Astra Honda Motor (AHM) melokalkan produksi PCX 150, sekaligus melakukan ubahan dan mengusung nama baru, yakni All New PCX.
Honda juga membekali PCX 150 dengan beragam fitur canggih dan teknologi modern. Selain tentunya system pembakaran injeksi Programmed Fuel Injection (PGM-FI), disematkan juga Smart Key System, Anti Theft Alarm, Full Digital Speedometer, Smart Stand Switch, system pengereman ABS, kapasitas bagasi yang luas, dan masih banyak lainnya.
PCX 150 dibanderol mulai dari Rp 29.843.000 (OTR Jakarta) untuk tipe CBS (Combi Brake System) dan Rp 32.842.000 (OTR Jakarta) untuk tipe ABS (Anti-lock Braking System). Ada satu lagi tipe tertinggi, yakni PCX Hybrid yang harganya mencapai Rp 43.293.000 (OTR Jakarta). Berbeda dengan PCX 150, untuk PCX Hybrid mendapat dorongan tenaga dari motor listrik.
Biaya Perawatan
Selain mempertimbangkan fitur dan teknologi yang diusung, biaya perawatan juga perlu menjadi pertimbangan sebelum meminang PCX 150. Tak ada salahnya mengetahui besaran biaya servis yang diperlukan selama memiliki PCX 150. Dengan begitu, konsumen juga bisa memperhitungkan pengeluaran lainnya.
Penting untuk melakukan perawatan atau servis agar kondisi dan performa skutik 150 cc ini tetap terjaga. Pemilik PCX 150 wajib melakukan servis pertama saat motor sudah menempuh jarak 1.000 km atau dua bulan setelah motor mendapatkan STNK, tergantung mana yang dicapai lebih dulu. Servis kedua dilakukan saat jarak tempuhnya sudah mencapai 6.000 km atau enam bulan, tergantung juga mana yang dicapai lebih dulu.
Untuk biaya servis pertama, mulai dari 1.000 km hingga 12.000 km, PT Astra Honda Motor (AHM) memberikan keringanan berupa tiga kali servis gratis. Tapi, saat servis kedua, konsumen hanya dibebankan biaya oli mesinnya saja. Saat servis ketiga, biaya yang dibebankan bertambah, selain oli mesin juga perlu membeli busi.
Biaya oli sendiri sebesar Rp 55.300 untuk kapasitas 0,8 liter. Sementara untuk busi, harganya Rp 17.800.
Untuk lama pengerjaan, servis pertama PCX 150 biasanya hanya sekitar 45 menit. Servis kedua sekitar satu jam. Lalu, servis ketiga dan seterusnya biasanya sekitar 1,5 jam. Tentunya, di luar waktu antrean.
Berikut rincian harga penggantian komponen servis berkala Honda PCX 150:
- Oli SPX 2 : Rp 53.500
- Oli Gear : Rp 13.000
- Busi : Rp 17.800
- Kanvas Rem Depan (ABS) : Rp 62.500
- Kanvas Rem Depan (Non ABS) : Rp 108.000
- Kanvas Rem Belakang : Rp 118.000
- Filter Udara : Rp 73.500
- Coolant (pendingin) : Rp 18.000
- V-Belt Kit : Rp 186.000
- Ban Depan : Rp 280.000
- Ban Belakang : Rp 335.000
Selain penggantian komponen, ada juga biaya jasa yang harus dikeluarkan, seperti servis ringan, pembersihan injector, dan pembersihan CVT. Servis ringan bisa dikenakan hingga Rp 170.000, pembersihan injector Rp 26.500, dan pembersihan CVT sebesar Rp 65.000.
Jika dibandingkan dengan skutik 110 cc atau 125 cc, harga yang dipatok untuk skutik 150 cc memang lebih tinggi. Namun, soal kualitas sudah dijamin oleh AHM.
Konsumsi Bahan Bakar
PCX 150 dibekali dengan mesin SOHC, 4-tak, berkapasitas 149,3 cc, dan berpendingin cairan. Mesin ini didukung dengan teknologi injeksi PGM-FI dan Enhanced Smart Power (eSP). Teknologi tersebut diklaim mampu memberikan efisiensi bahan bakar yang optimal, tanpa mengorbankan performa mesin. Mesin dengan ukuran bore 57,3 mm dan stroke 57,9 mm ini mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 14,4 hp pada 8.500 rpm dan torsi maksimum mencapai 13,8 Nm pada 6.500 rpm.
Dengan mesin tersebut, PCX 150 mampu menempuh jarak sekitar 51 km dengan 1 liter bensin. Dengan takaran yang sama, competitor terdekatnya, yakni Yamaha Nmax 155 Connected ABS sedikit lebih boros. Nmax 155 hanya mampu menempuh jarak sekitar 45 km. Skutik ini juga dibekali kapasitas mesin yang lebih besar, yakni 155 cc, SOHC, 4-tak, dan berpendingin cairan. Dengan ukuran bore 58 mm dan stroke 58,7 mm, mampu menghasilkan tenaga maksimum sebesar 15,1 hp pada 8.000 rpm dan torsi maksimum mencapai 13,9 Nm pada 6.500 rpm.
Hasil konsumsi bahan bakar tersebut didapatkan dengan berkendara cukup konstan, tak lebih dari 70 kilometer per jam.
Harga Bekas PCX 150
Meski jarang ditemui di diler motor bekas, tapi motor bekas PCX 150 tetap banyak peminatnya. Di pasaran, jika melihat beberapa situs jual beli online, PCX 150 dengan kondisi bekas masih dihargai di atas Rp 25 jutaan. Model yang paling banyak dijual adalah produksi tahun 2018 atau All New PCX. Skutik bongsor yang sudah diproduksi secara lokal ini kisarannya masih ada di angka Rp 26 jutaan hingga Rp 31 jutaan. Harga tersebut tentunya tergantung dari beberapa faktor, seperti jarak tempuh, kondisi fisik, ketertiban pajak, dan lainnya.