Cek Lagi Nih, Kelebihan dan Kekurangan Honda Beat Bekas Non eSAF
Ilham · 29 Sep, 2023 13:00
0
0
Desainnya tak ketinggalan jaman.
Harga jualnya masih tinggi.
Kasus rangka eSAF yang ramai beberapa waktu lalu membuat sejumlah tipe matic Honda lawas terdongkrak harga jualnya. Termasuk Honda Beat eSP non eSAF generasi terakhir dengan masa edar 2016-2019.
Bahkan di versi 2019 saja, harganya berani ditawarkan pada rentang Rp 13 jutaan. Banderol tersebut setara dengan edisi Beat eSAFyang lebih muda usianya seperti buatan 2020-2021.
Lalu apa kelebihan dan kekurangan yang ditawarkan oleh Honda Beat bekas non eSAF selain rangkanya yang masih bertipe tubular?
Kelebihan Honda Beat
Ini sejumlah keunggulan yang disodorkan oleh Honda Beat eSP non eSAF:
Jika sekilas Anda melihat sosoknya, Honda Beat eSP non eSAF menghadirkan desain serba tajam dan terkesan ringkas. Hal ini pun masih dipertahankan pada model eSAF yang hadir pada 2020.
Selain itu, meski lampu utamanya masih mengandalkan bohlam halogen, tapi kesan modern yang tampak pada desain reflektornya.
Oleh Honda sendiri, desain Beat eSP ini disebutkan sebagai motor stylish dan sporty karena mengincar segmen anak muda. Tampilan ini membuatnya tidak ketinggalan jaman.
Walau hadir sebagai matic entry level, di masanya Honda Beat eSP non eSAF sudah dibekali sejumlah fitur terbilang komplet.
Mulai dari rem Combi Brake System (CBS) untuk membantu pengendara menyeimbangkan pengereman roda belakang dan depan.
Selain itu, model ini juga dilengkapi standar samping otomatis (Side Stand Switch) yang membuat mesin tidak dapat menyala saat posisinya turun.
Ada pula fitur Parking Brake Lock yang lebih mudah dioperasikan agar motor aman ketika dinyalakan. Fungsi lainnya, bisa menjaga motor tetap dalam kondisi diam saat berhenti di tanjakan.
Selain itu, fitur lain seperti pengaman kunci bermagnet (Magnetic Key Shutter) tetap dipertahankan.
Di versi tertinggi, ada pula fitur canggih Idling Stop System (ISS). Fitur ISS diklaim mampu menambah efisiensi BBM saat berkendara.
Mekanisme kerjanya, mesin akan mati otomatis saat motor berhenti lebih dari 3 detik, seperti ketika macet di lampu merah. Dan pengendara hanya perlu menarik tuas gas untuk menghidupkannya lagi.
Tenaga Honda Beat eSP digemari karena terbilang responsif. Hal ini hadir dari penggunaan mesin 108,2 cc enhanced Smart Power (eSP) berpendingin udara.
Mesin ini terintegrasi dengan ACG Starter yang mampu menghidupkan mesin lebih halus tanpa suara. Tenaganya 8,68 PS di 7.500 rpm dengan torsi 9,01 Nm per 6.500 rpm dan klaim konsumsi bensin BeAT eSP mencapai 55 km/liter di metode ECE R40.
Kekurangan Honda Beat
Selain keunggulan, sejumlah kekurangan juga ada di motor matic laris ini.
Harga Mahal
Dengan uang Rp 13 jutaan untuk sebuah motor matic entry level bekas, mungkin akan terasa mahal. Beberapa kompetitornya bahkan menawarkan harga sekitar Rp 10 jutaan untuk tahun pembuatan yang sama.
Fenomena kasus rangka eSAF yang terjadi belakangan ini pun mempengaruhi harga jualnya. Sehingga ada kesan motor ini menjadi overpricing. Ini pun patut menjadi pertimbangan.
Usia Pakai
Honda Beat Bekas Non eSAF beredar sejak 2016-2019, meski usianya relatif muda tapi tak jarang, kondisi motor sudah 'capek' dengan jarak tempuh yang jauh.
Ini karena penggunaannya beragam. Bisa jadi sebagai alat transportasi harian, bahkan tak sedikit yang memanfaatkannya sebagai armada ojek online.
Kondisi ini pun berpengaruh ke umur komponennya. Peranti fast moving seperti ban, kampas rem hingga jeroan CVT bisa saja sudah minta diganti.
Inden Komponen Lama
Keluhan inden komponen matic Honda yang terbilang lama kerap disampaikan bukan hanya oleh konsumennya, tapi juga penjual motor bekas sendiri.
Sebab meski laris, tapi beberapa komponen terutama slow moving perlu ditunggu lebih lama sebelum bisa ditebus di bengkel resminya.
Kesimpulan
Nah, dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan, ternyata Honda Beat Bekas Non eSAF juga memiliki sejumlah catatan kekurangan.
Namun jika memang sudah sesuai dengan budget dan kebutuhan, maka motor ini tetap bisa ditebus.