Comot Mesin Vario 160, Seberapa Nikmat Honda Stylo 160 Dikendarai?
Fariz · 5 Feb, 2024 17:30
0
0
Sensasi mengendarai New Honda Stylo 160
Kaki-kaki gambot berpengaruh terhadap handling.
Performa jempolan di putaran tengah hingga atas.
Honda Stylo 160 bisa dikatakan sebagai Honda Vario 160 dengan skin modern classic, karena keduanya punya harga yang mirip bahkan dengan penggunaan basis mesin serupa.
Stylo 160 tipe CBS dibanderol dengan harga Rp27,550 juta dan untuk tipe ABS ada di harga Rp30,425 juta on the road Jakarta.
PT Astra Honda Motor (AHM) pun langsung menyediakan beberapa unit tes yang bisa dicoba oleh para rekan jurnalis dan tamu undangan lainnya.
Ini benar adanya, karena menurut data spesifikasinya motor ini punya tinggi jok 768 mm. Namun untuk pemilik postur 172 cm ternyata masih sedikit jinjit.
Meski posisi jok rendah, desain jok yang lebar cukup mengganjal paha pengendara ketika kaki akan menapak. Jika mau lebih menapak bisa memposisikan duduk sedikit lebih maju karena bentuk joknya tirus ke sisi depan.
Kulit jok pada tipe ABS pakai warna cokelat sedang tipe CBS pakai hitam. Mengenai materialnya dijelaskan kalau mendekati kulit asli. Tapi, karakternya justru menjadi sedikit kaku ditambah dengan busa jok yang tidak terlalu kenyal.
Posisi setangnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan Vario 160, ini membuat posisi lengan dan pundak lebih rileks.
Setang tidak terlalu lebar, cukup tinggi, dan cukup menekuk ke arah pengendara
Dimensi setang juga tidak terlalu lebar dan punya lekuk ke arah pengendara yang pas. Saat belok patah pun ujung setang tidak sampai mentok ke kaki pengendara.
Selain beberapa poin soal kenyamanan di atas, sayangnya dek pijakan kaki pengendara milik Stylo 160 tergolong sempit. Sepatu ukuran 42 memiliki ruang yang tidak terlalu banyak sehingga kurang leluasa dalam menentukan posisi kaki.
Handling Lincah
Menggunakan basic yang identik dengan Vario 160 ternyata juga membuat berat dari Stylo 160 identik. Untuk tipe CBS beratnya serupa yaitu 115 kg sedangkan untuk tipe ABS 118 kg yang mana Stylo 160 ABS 1 kg lebih berat dibanding Vario 160 ABS (117 kg).
Namun Stylo 160 dibekali dengan roda yang lebih gambot, pelek ring 12 inci lebar 2.15 inci dibalut ban 110/90-12 untuk depan dan belakang pelek lebar 2.50 inci dengan ban 130/80-12 paling gambot di kelasnya.
Lantas seperti apa karakter handlingnya? Ternyata cukup lincah! Stylo 160 terasa begitu mudah dikendalikan, walaupun memang untuk membuatnya ‘rebah’ perlu sedikit ditekan.
Ini merupakan efek samping dari penggunaan ban gambot membuat handlingnya lincah dengan cengkraman ekstra tapi sedikit butuh tekanan agar Stylo bisa belok sampai ‘rebah’, kalau hanya untuk belok biasa sih rasanya tidak ada masalah.
Untuk suspensinya ternyata punya karakter redaman yang kontras, suspensi depan terasa begitu lembut bahkan cenderung limbung ketika diajak berbelok cepat.
Tapi terasa nyaman ketika melewati kondisi polisi tidur karena bisa meresap guncangan. Kendati demikian, karakter ini akan menimbulkan gejala mentok atau bottoming. Untuk itu akan kami uji lebih jauh jika sudah mendapatkan unit tesnya.
Ground clearance tinggi bikin Stylo 160 gak gampang mentok ke jalan
Suspensi belakang justru berbanding terbalik karena redaman awalnya memang empuk saat baru pertama kali diduduki. Namun begitu dibawa melewati polisi tidur ternyata hentakannya cukup terasa ke badan.
Sisi positifnya tentu saja area ‘bokong’ terasa stabil ketika meliuk cepat dan agresif, walaupun jadi kurang nyaman ketika melewati jalur rusak.
Honda Stylo 160 memiliki ground clearance 151 mm atau 11 mm lebih tinggi jika dibanding Vario 160. Salah satunya faktornya tentu saja karena penggunaan profil ban gambot.
Karenanya pengendara benar-benar bebas meliuk tanpa khawatir standar tengah ‘gesrot’ ke aspal. Kalaupun menyentuh aspal itu sudah dalam kondisi yang sangat miring.
Rem Pakem
Seluruh unit yang diuji merupakan tipe ABS, cakram depan berdiameter 220 mm diapit kaliper 2 piston plus ABS, lalu di belakang pakai diameter cakram yang sama namun dengan kaliper 1 piston.
Tipe ABS pakai cakram 220 mm dengan kaliper depan 2 piston, dijamin pakem!
Di sektor ini rasanya tidak ada masalah karena respons remnya cukup empuk dan bisa menghentikan laju Stylo 160 dengan sangat baik.
Begitu pula dengan respons modul ABS saat mendeteksi roda depan mengunci, hentakan pada handle rem depan terasa halus tidak terlalu menghentak.
Sayangnya, untuk tipe ini memang tidak dilengkapi dengan parking brake lock. Padahal, fungsinya cukup penting untuk menjaga motor tidak bergerak saat di persimpangan atau ketika parkir di tanjakan atau jalur tidak rata.
Mesin Lemot tapi Kencang
Mesin utuh milik Vario 160 turut dipasang pada Stylo 160 ini, tidak ada perbedaan dari basic mesin, CVT sampai rasio transmisi.
Mesin lemot di tarikan awal namun responsif di putaran rendah dan tinggi
Satu perbedaannya hanya pada mapping ECM (Engine Control Module) yang disesuaikan kembali dengan konsep Stylo 160.
Itu berarti spesifikasi mesinnya pakai 4 langkah, eSP+, SOHC 4 katup, dan pendingin cairan.
Diameter pistonnya 60 mm dengan panjang langkah 55,5 mm, rasio kompresi dipatok 12:1 dengan klaim tenaga maksimal 15,4 Ps di 8.500 rpm dan torsi maksimal 13,8 Nm pada 7.000 rpm.
Saat kami jajal karakter tenaganya memang sangat identik dengan Vario 160 yang mana terasa sedikit lemot atau ‘ngeden’ saat awal melaju dari kondisi berhenti.
Mesin identik dengan milik Vario 160, beda di mapping ECM saja
Kami juga menjajal simulasi merayap dan stop and go di tanjakan, dengan bobot 62 kg lagi-lagi Stylo 160 terasa ‘ngeden’ saat awal berjalan.
Namun kalau sudah cruising tenaganya menjadi lebih responsif saat buka tutup gas, ketika gas dibuka penuh racikan CVT-nya membuat keluaran tenaga menjadi linear dari tengah hingga putaran atas.
Cuma memang belum bisa mencicipi tenaga Stylo 160 sepenuhnya karena area tes yang terbatas. Kalau begitu untuk versi lengkapnya tunggu nanti saat kami sudah pegang unit tesnya untuk pemakaian harian.