Duh, Ternyata Vespa Tua Nggak Dapat Subsidi Konversi Motor Listrik
Ilham · 12 Apr, 2023 17:30
0
0
Vespa tua tidak memenuhi unsur keselamatan lalu lintas.
Tetap bisa melakukan konversi tanpa insentif.
Selain motor listrik dengan TKDN di atas 40 persen, pemerintah juga menyiapkan insentif pada motor konversi. Biaya modifikasi dari yang sebelumnya bermesin bensin menjadi listrik juga mencapai Rp 7 juta.
Sayangnya, subsidi biaya konversi ini tak diberikan pada jenis Vespa tua. Pasalnya, Vespa tua dianggap tidak memenuhi syarat keselamatan berkendara karena kurangnya kelengkapan lalu lintas.
Hal ini disampaikan Winsisma Wansyah, Koordinator Hukum Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM beberapa waktu lalu. Menurutnya Vespa tua tak memenuhi syarat karena tak memiliki lampu sein bawaan.
“Vespa (tua) susah masuk kategori motor konversi karena memang tidak punya lampu sein. Jadi, ada kriteria yang memang motor konversi ini harus memenuhi syarat keselamatan. Kalau memang motor itu nggak punya lampu sein, itu tidak bisa masuk ke dalam kriteria motor konversi ini," ucapnya dikutip dari video di kanal YouTube Kementerian ESDM, Selasa (4/4/2023).
Selain itu, sejumlah persyaratan lain yang diperlukan sebagai syarat subsidi konversi motor listrik adalah kondisi motor yang hidup, bukan motor mati. Lalu legal secara surat-surat dengan memiliki STNK dengan pajak hidup dan BPKB.
Kemudian, motor konversi sudah berusia di atas 10 tahun dan pembatasan volume mesin yang boleh dirombak jadi motor listrik ada di rentang 110-150 cc saja. Jika semua syarat terpenuhi, maka pemilik baru bisa mendapat subsidi konversi Rp 7 juta dengan biaya konversi maksimal Rp 17 juta.
Meski tidak mendapat subsidi dari pemerintah, bukan berarti Vespa tua nggak bisa dirombak jadi penggerak listrik. Saat ini ada dua gerai konversi yang menyediakan paket modifikasi tersebut, diantaranya Elders Garage dan Bintang Racing Team (BRT).
Di Elders Garage terdapat tiga opsi paket konversi yang dibedakan dari jensi baterai dan motor penggeraknya. Hal ini berpengaruh ke performa dan jarak tempuh. Soal biaya, paket konversinya mulai Rp 18,5-31,2 juta.
Sementara BRT punya dua paket konversi listrik. Harganya mulai Rp 7,5-10,5 juta dengan perbedaan di daya motor listriknya. Biaya tersebut diluar baterai yang mencapai Rp 8,5 jutaan.