"Inilah motor kencang yang menyumbang kecelakaan dan kematian untuk para pengguna sepeda motor," katanya.
"Kendaraan seperti ini wajib diharamkan di Malaysia, tidak sesuai dengan kecepatan maksimal 110 km/jam yang diperbolehkan," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Acryl juga mengharapkan lembaga yang mengawasi keselamatan jalan raya di Malaysia, mendukung untuk melarang penjualan motor dengan performa tinggi.
Padahal Suzuki sendiri di Malaysia baru comeback setelah sebelumnya angkat kaki.
Dan salah satu produk yang ditawarkan untuk pasar setempat adalah Suzuki Raider R150 Fi ini.
Hasil Dyno Beda di Atas Aspal
Yang agak mengganjal tentu saja alasan melarang Suzuki Raider R150 Fi untuk dijual, karena berdasarkan data top speed di atas mesin dyno.
Yup, di atas mesin dyno yang tentunya wajar jika semua motor bisa mencapai kecepatan tinggi.
Pasalnya ada beberapa faktor yang hilang, dan jadi pembeda ketika motor dipacu di jalanan.
Pertama tentunya hambatan angin, ruang dyno yang tertutup dan posisi motor yang statis membuat motor bisa dipacu kencang.
Kedua, tak ada beban pengendara yang benar-benar ditanggung oleh motor. Belum lagi traksi roda hanya bagian belakang saja yang menempel pada roller mesin dyno.
Jadi tak perlu heran motor tersebut bisa dipacu sampai 177 km/jam.
Bukan Pertama Kali Terjadi
Pelarangan dijualnya motor dengan performa tinggi ternyata pernah terjadi sebelumnya di Malaysia.
Kejadian sekitar 30 tahun lalu itu menimpa Honda Nova Dash 125.
Ada juga rem cakram tanpa ABS di depan dan belakang. Kombinasi ukuran ban depan dan belakangnya sebesar 70/90-17 dan 80/90-17.
Kapasitas tangki bahan bakar volumenya tetap 4 liter, termasuk kecil untuk motor saat ini.
Pun demikian dengan fitur lainnya yang tersemat. Seperti One Push Starter. Lalu lampu utama LED, panel spidometer full digital dan ada bagasi mungil di panel underbone.
Saat ini Suzuki Satria F150 FI dipasarkan dengan harga Rp 28,6 juta on the road Jakarta.
Mulai menyukai dunia otomotif sejak masih duduk di bangku SMA. Kecintaannya dimulai dengan mengoprek sepeda motor yang diberikan orangtuanya, dan terus mencintai dunia otomotif khususnya roda dua. Kecintaannya membuat dirinya berkecimpung dalam industri media otomotif sampai saat ini.
Facebook : Ainto Harry Budiawan
Instagram : harrykriwil