Sejatinya sosok Honda CBR150R sudah lebih dulu masuk ke Indonesia lewat importir umum. Saat itu masih generasi pertama dengan versi karburator.
Kemudian, generasi kedua yang bertipe injeksi hadir di Thailand pada tahun 2010. Lalu Honda CBR150R bersama saudaranya, Honda CBR250R diboyong oleh PT Astra Honda Motor (AHM) untuk hadir di event Jakarta Motorcycle Show.
Selepas dikenalkan di JMS 2010, peluncuran Honda CBR150R berlangsung di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada 30 Juni 2011. Launching tersebut terbilang istimewa.
Pasalnya, selain dirilis sekaligus bersama dengan Honda CBR250R, motor ini juga dihadirkan oleh tiga pembalap MotoGP yang diundang oleh AHM untuk merilisnya. Ketiga pembalap tim Repsol Honda itu adalah Andrea Dovizioso, Dani Pedrosa dan Casey Stoner.
Tahun 2011 itu komposisi pembalap tim Repsol Honda memang diisi oleh tiga orang. Baru setelah 2012 kembali menjadi dua orang pasca Dovizioso hengkang ke tim Yamaha Tech3.
Saat itu, harga jual Honda CBR150R terbilang tinggi, yakni Rp 33 juta. Sedangkan Honda Mega Pro 150 yang dirilis 2010 hanya berbanderol Rp 19 jutaan.
Maklum, statusnya diimpor utuh dari Thailand. Sehingga ditambah biaya transportasi dan bea masuk membuat harganya cukup tinggi.
Karena banderolnya yang tinggi, target penjualan Honda CBR150R saat itu tidaklah banyak, hanya 10.000 unit per tahun. Segmennya konsumen muda dengan daya beli tinggi.
Desain Mengarah ke Honda VFR1200
Dari segi desain eksterior, tampilan Honda CBR150R 2011 tidaklah mengacu pada keluarga CBR Series. Motor sport touring, Honda VFR1200 yang justru jadi acuan desainnya.
Hal ini bisa dilihat dari bentuk headlamp bersudut seperti segitiga, serta bodi ramping di buritan. Bukan lampu split berjuluk dual keen eyes khas keluarga CBR.
Tak ketinggalan, bentuk silencer knalpot yang gemuk dan pendek juga ikut diaplikasi pada Honda CBR150R. Namun, masih ada hal tersisa pada CBR150R lawas di motor ini, yakni sasisnya yang tetap mengusung model deltabox.
Beralih ke sektor mesin, Honda CBR150R generasi ke-2 ini berbeda dari versi saat ini. Di mana motor tersebut dibekali tipe 4-tak 150 cc overbore, injeksi, DOHC, berpendingin cair.
Motor bertransmisi manual 6-speed ini mampu menghasilkan daya sebesar 17,8 PS pada 10.500 rpm serta torsi 12,66 Nm pada 8.500 rpm.
Namun karena harganya yang cukup tinggi dan statusnya sebagai motor impor, maka usianya cukup singkat. Di bulan September 2014, kiprahnya diganti penerusnya yang mulai diproduksi lokal di Indonesia.
Saat itu, harga jualnya langsung turun dari Rp 35 juta menjadi Rp 28 juta saja. Ini imbas hadirnya Yamaha R15 yang juga masuk di tahun tersebut dengan harga Rp 28 juta.