Spesifikasi mesinnya 4 langkah, SOHC, 2 katup, pendingin cairan, eSP, dan sudah menganut sistem bahan bakar PGM-FI atau fuel injection.
Diameter pistonnya 52,4 mm dengan panjang langkah 57,9 mm sehingga kapasitas murni mesinnya 124,8 cc.
Dengan begitu punya klaim tenaga maksimal 11,3 ps pada 8.500 rpm dan torsi maksimal 10,7 Nm di 5.000 rpm.
Ini juga tercatat sebagai matic 125 cc pertama dari AHM yang dibuat di Indonesia, karena sebelumnya ada Honda PCX 125 yang berstatus CBU dari Thailand.
Mesin Honda Vario 125 KZR ini pun mengusung beberapa teknologi dari PCX 125, salah satunya ACG atau Alternating Current Generator.
Fitur ini yang membuat momen menyalakan mesin menjadi lebih senyap tanpa adanya suara ‘bletak’.
Adanya fitur ACG juga memungkinkan motor ini dibekali fitur Idling Stop System atau ISS yang membuat mesin mati saat berhenti di persimpangan.
Dengan begitu konsumsi bahan bakar lebih efisien karena tidak adanya bensin yang terbakar percuma.
Hanya saja memang mesin ini memiliki sedikit kekurangan, seperti area CVT terutama kampas koplingnya kerap kali gredek atau bergetar ketika stop and go.
Solusinya perlu rajin-rajin melakukan servis CVT atau menggunakan racikan CVT anti gredek yang sudah disediakan oleh bengkel spesialis.
Kemudian Honda Vario 125 KZR juga memiliki performa yang kurang oke ketika kondisi mesin masih dingin.
Bukaan gas dengan keluarnya tenaga terasa delay dalam waktu yang cukup lama, namun kalau suhu mesin sudah optimal maka performa mesin kembali normal.
Bagasi & Tangki Jumbo
Honda Vario 125 KZR meneruskan konsep matic fungsional yang sudah ada dari Vario generasi pertama.
Jadi di varian ini juga mendapatkan penyempurnaan pada ruang penyimpanan baik di depan maupun di bawah joknya.
Seperti terdapat 2 kompartemen di depan, kantung sisi kanan memang tergolong rendah tapi yang kiri cukup dalam.
Sehingga bisa menyimpan sarung tangan maupun botol air mineral dengan cukup mudah, tidak lupa di tengah terdapat gantungan barang.
Konsep helm-in pun akhirnya hadir di Vario melalui generasi KZR ini, karena kapasitas bagasinya mencapai 18 liter.
Yang mana bisa menampung sebuah helm half face walaupun memang ruangnya cukup pas-pasan.
Bagasi luasnya ini bersanding dengan tangki bensin yang juga cukup jumbo di masanya, karena mencapai 5,5 liter sehingga bisa menambah daya jelajah matic satu ini.
AHM mengklaim rata-rata konsumsi bahan bakar untuk motor ini mencapai 52,1 km/liter dengan metode ECE R40. Tergolong irit kan?
LED & Digital
Penggunaan LED di sini maksudnya ada pada papan spidometernya yang sudah tidak menggunakan bohlam untuk lampu-lampu indikatornya.
Beda dengan Vario generasi sebelumnya yang masih pakai bohlam halogen kecil.
Honda Vario 125 KZR papan spidometernya sudah menggunakan LED yang pasti cerah dan punya pancaran sinar merata sehingga nyaman dipandang baik siang maupun malam.
Spidometernya kombinasi antara analog untuk penunjuk kecepatan dan layar digital yang memang isi informasinya cukup sederhana, hanya penunjuk fuel meter dan odometer.
Untuk membaca kecepatan juga sudah tidak mengandalkan kabel spidometer dan rumah girboks di roda depa.
Melainkan sudah dibaca melalui sensor yang terpasang pada rasio atau final gear di roda belakang, ini membuat sektor roda depan jadi lebih simpel.
Yang unik ada perbedaan warna latar layar digital pada spidometernya, tipe CBS-ISS punya warna latar biru sedangkan tipe standar pakai warna oranye.
Sehingga cukup mudah membedakan kedua tipe motor ini terutama dalam kondisi gelap.
Kekurangan lain pada matic ini ada di karakter busa joknya yang ternyata kurang empuk, banyak yang mengeluhkan kurang nyaman ketika dipakai berkendara lama.
Sedangkan untuk suspensi masih tergolong empuk dengan penggunaan profil ban 80/90-14 dan belakang 90/90-14.
Sayangnya ground clearance terasa pendek, menurut data spesifikasinya pun hanya 128 mm.
Jadi tidak heran kalau sisi bawah kerap kali gasruk saat melewati polisi tidur tinggi, terutama ketika dipakai boncengan.
Tapi tidak perlu khawatir karena yang gasruk adalah jembatan engine mounting dan standar tengah. Gimana? Cukup tertarik juga?