Yup, Honda Vario 160 disematkan mesin baru eSP+ 157 cc berkonfigurasi 4-katup yang telah disematkan pada Honda PCX terbaru.
Kini Honda Vario Series terdiri dari varian mesin 125 cc dan 160 cc, mau irit atau mau performa unggul, tinggal disesuaikan selera dan kebutuhan.
Kembali mengingatkan perjalanan Honda Vario Series di Indonesia, berikut adalah perjalanan tiap generasinya.
1. Honda Vario Generasi Pertama (2006)
Generasi pertamanya hadir pada Agustus 2006 lalu. Saat itu AHM meluncurkannya untuk menghantam sang rival, Yamaha Mio.
Sebagai diferensiasi, pabrikan menyematkan lampu kembar, mesin dengan pendingin cairan, ditambah fitur parking brake lock serta side stand switch.
Model Honda Vario perdana ini mengusung mesin 108 cc, bertenaga 8,9 PS pada 8.000 rpm dan torsi 8,4 Nm di 6.500 rpm.
Tak begitu superior memang apalagi konsumsi bensinnya juga dirasa boros plus tangki kecil, namun karena bodinya yang sedikit besar daripada lawannya, bisa membuat orang mudah jatuh hati padanya.
2. Honda Vario Techno (2009)
Tiga tahun berselang, pabrikan meremajakan skutik jagoannya itu. Keseluruhan bodinya tampak lebih ramping, lekukan bodi bertumpuk, dan tarikan garis yang tegas.
Pokoknya dirancang lebih futuristik dari sebelumnya yang cenderung membulat, dan tetap menggunakan dual housing lampu.
AHM menamainya Honda Vario Techno. Soal mesinnya masih sama seperti sebelumnya, 110 cc berpengabut karburator.
Hanya saja dari sisi fitur, Honda menyematkan Combi Brake System atau CBS. Dari generasi inilah sistem pengereman tersebut jadi kelengkapan standar motor matik Honda di masa depan.
3. Honda Vario Techno 125 FI (2012)
Pengembangan demi pengembangan pun dilakukan. Pabrikan menilai model tersebut butuh rombakan besar untuk bisa menguasai pasar.
Terlebih AHM telah memiliki Honda BeAT yang bermasin di segmen serupa, dan terbukti penjualannya paling moncer.
Untuk itu pada 2012, AHM memutuskan untuk membuat Honda Vario makin spektakuler.
Dimensinya lebih besar dan menjanjikan utilitas yang lebih baik, karena bagasinya lapang muat helm. Inilah yang jadi pembeda segmentasinya dengan Honda BeAT.
Urusan dapur pacu juga lebih modern karena pakai sistem injeksi PGM-FI dan tetap menggunakan radiator.
Kapasitas mesin juga ikut membesar untuk mengakomodasi bodinya yang lebih besar. Dari 110 menjadi 125 cc, bertenaga 11,5 PS pada 8.500 rpm dan torsi 10,7 Nm di 5.000 rpm.
Oh iya mengenai fitur Honda Vario ini juga lebih baik, selain rem CBS, ada juga Alternating Current Generator (ACG) starter.
Fitur ini yang membuat suara hentakan saat mesin pertama dihidupkan lebih senyap. Kemudian ada juga Idling Stop System (ISS) untuk meningkatkan efisiensi konsumsi BBM.
Sadar akan penjualan Honda BeAT terus meroket, AHM memikirikan perlu ada model lagi sebagai alternatif agar pasar tetap bergairah, serta upaya agar makin mengepakan sayapnya di kelas matic 110 cc.
Maka dari itu muncullah Honda Vario 110 eSP, reinkarnasi dari generasi pertama yang mesinnya sudah injeksi.
Modelnya dibuat sedemikian rupa seperti Vario lawas. Namun desainnya lebih meruncing dan sudah pakai lampu LED. Idenya agar konsumen bisa tetap memiliki Vario tapi dengan harga terjangkau.
Hanya saja jantung mekanisnya tak seperti dulu yang menggunakan radiator. Sebab pabrikan menggunakan mesin yang sama seperti Honda BeAT.
Supaya kelasnya berbeda, ada fitur tambahan ISS, CBS, serta Answer Back System yang berfungsi sebagai penanda lokasi ketika parkir. Tapi model ini tak bertahan lama, pada 2020 lalu harus disuntik mati.
5. Honda Vario 125 & 150 (2015)
Pada tahun yang sama AHM juga sempat merilis model penyegaran Honda Vario 125 menjadi lebih futuristik lagi dan bodi yang dinamis serta serba meruncing.
Pada generasi ini juga hadir varian 150 cc, sebagai pilihan baru dan strategi memperluas pasar.
Paling menarik adalah melihat desain lampu utamanya yang menyipit. Honda menamainya sebagai dual keen eyes yang sudah LED dan sedap dipandang karena bentukannya.
Utilitasnya tetap sama, bagasinya muat helm dan dilengkapi fitur CBS dan ISS.
Yang membuatnya lebih menarik adalah Honda Vario model ini tampil dengan striping yang lebih minimalis, juga opsi warna matte plus emblem yang lebih elegan.
Sejak itulah pilihan warna ini lebih digandrungi masyarakat, sehingga menjadi hero color di beberapa matic Honda lainnya.
Profil mesin 125 cc tak ada perubahan. Khusus tipe 150 cc, menjanjikan tenaga 13,1 PS pada 8.500 rpm dan torsi 13,4 Nm di 5.000 rpm.
Ada juga tambahan kelengkapan fitur berupa Answer Back System.
6. Honda Vario 125 & 150 (2018)
Honda Vario terus berevolusi. Puncaknya pada 2018, hadir generasi terbarunya yang merupakan model penyempurnaan dari sebelumnya.
Boleh dibilang unsur futuristiknya sedikit memudar karena bodinya tidak begitu menyiku. Namun begitu urusan pencahayaan semuanya sudah LED.
Lampu sein belakangnya juga sudah model tangkai layaknya motor sport, mengikuti tren yang diawali Yamaha Aerox 155.
Selebihnya ada peningkatan fitur berupa panel instrumen full digital, sudah keyless, dan ditambah alarm untuk sistem keamanan yang lebih baik.
Profil mesinnya tak ada yang berubah, sama seperti sebelumnya.
7. Honda Vario 125 & Vario 160 (2022)
Tahun 2022 AHM memberi update untuk Honda Vario 160 yang hadir menggantikan Honda Vario 150.
Mengusung mesin eSP+ yang sebelumnya telah dipakai pada Honda PCX 160, yang membuat motor tersebut makin bertenaga.
Honda Vario 160 hadir pada awal tahun 2022, dengan tipe CBS dan ABS yang membuatnya lebih aman.
Belum lagi sematan teknologi canggih macam Smart Key System yang sudah jadi fitur wajib untuk motor ini.
Jantung pacunya mampu hasilkan tenaga 15,4 PS di 8.500 rpm serta torsi maksimal mencapai 13,8 Nm di 7.000 rpm.
Baru menjelang akhir tahun 2022 AHM merilis Honda Vario 125, yang secara tampilan tidak berubah banyak dari versi sebelumnya.
Garis besar desain masih sama, hanya update minor pada sisi bodi depan dan kini ada tipe dengan Smart Key System.
Jantung pacunya pun masih sama, yang mampu muntahkan tenaga 11,1 PS di 8.500 rpm serta torsi hingga 10,8 Nm di 5.000 rpm.
Nah dari beberapa generasi Honda Vario yang ada, mana model yang masih Anda miliki? Sampaikan plus minus ketika menggunakannya di kolom komentar ya!