Hadirnya Honda PCX 160 jelas diposisikan sebagai suksesor Honda PCX 150. Dengan bekalan mesin anyarnya, skutik ini mampu menyaingi bahkan melampaui performa sang rival utama yaitu Yamaha NMax. Meski begitu, produk yang masih eksis di Indonesia itu bukannya tak punya nilai jual. Toh, lumayan banyak juga peminat versi 150 cc ini. 

Selain desain, perihal keiritan umumnya juga dijadikan salah satu faktor pertimbangan konsumen ketika memilih motor Honda. Kami rasa, pemikiran itu pula yang ditujukan mereka terhadap Honda PCX. Logis, mengingat skutik sayap kepak satu inipun punya catatan efisiensi cukup baik.  

Seperti disampaikan dalam keterangan resmi pabrikan, konsumsi bahan bakar Honda PCX 150 tercatat mencapai 50,7 km/liter. Memang bukan yang paling irit dibanding jajaran skutik Honda lain. Catatan itu masih berbanding jauh dari Honda Beat dengan efisiensi mencapai 60,6 km/liter. 

Sama seperti si skutik murah Honda, pencapaian pada Honda PCX yang dilakukan pihak internal PT Astra Honda Motor (AHM) bisa dilakoni berkat adanya sematan Idling Stop System (ISS). Lewat fitur inilah bensin di dalam tangki bensin dapat digunakan secara optimal.

Ketika ISS aktif, mesin Honda PCX bakal mati otomatis saat menemui kondisi idle. Sebagai contoh kala berhenti di lampu lalu lintas. Dengan begitu, tak ada bensin yang terkuras percuma ketika motor tidak berjalan. Andapun tidak perlu melalukan starter untuk menyalakan kembali mesin - tinggal puntir saja tuas gasnya.

Meski begitu, torehan di atas bisa dicapai dengan cara berkendara hemat (eco riding). Termasuk pula memerhatikan ketentuan agar ISS bekerja baik. Jika tidak, maka jangan heran kalau hasilnya pun akan berbeda dari klaim pabrikan. 

Performa Mesin yang Moderat untuk Perkotaan

Memang, ketimbang Yamaha NMax performa Honda PCX masih kalah. Walau demikian, output yang dilontarkan mesin SOHC dua katupnya terbilang memadai. Racikan bore x stroke: 57,3 x 57,9 mm dan rasio kompresi 10,6:1, menghasilkan tenaga 14,7 PS di 8.500 rpm dan torsi 13,2 Nm pada putaran 6.500 rpm. Khusus mengenai momen puntir, moderat untuk kebutuhan perkotaan. 

Sekalipun Anda peras performanya, tak perlu khawatir tergesa-gesa mampir ke stasiun pengisian bahan bakar. Itu karena Honda PCX memiliki tangki bahan bakar bermuatan 8 liter. Kapasitas ini setara dengan kepunyaan Honda ADV 150. Volume inipun lebih besar dari tangki milik Yamaha NMax yang punya tampungan sebanyak 7,1 liter. 

Akomodatif dengan Bagasi Terluas di Kelasnya  

Tak hanya penampung bensin, Honda PCX jua terbilang akomodatif untuk membawa barang bawaan Anda. Pasalnya, bagasi di bawah joknya itu memiliki kapasitas sebesar 28,8 liter. Kemampuan inilah yang membuat PCX menjadi pemilik bagasi terluas di segmen skutik 150 cc.  

Tak cuma untuk barang, Honda PCX jua nyatanya memberikan ergonomi berkendara ideal untuk pemilik. Dengan posisi setang lebih dekat ke tubuh, jok dan pijakan kaki luas, mendukung pengendaraan yang rileks. Ketinggian joknya sendiri adalah 764 mm, sedangkan untuk ground clearance disetel yaitu 137 mm.  

Harga Honda PCX Terbilang Mahal

Satu hal yang agak disayangkan, Anda harus membayar cukup mahal untuk menikmati efisiensi serta akomodasi yang ditawarkan Honda PCX 2021. Untuk tipe terendahnya saat ini saja sudah dipatok Rp 29,843 juta. Sementara varian tertinggi, sudah mencapai Rp 32,842 juta. Kepemilikannya bisa jadi cukup meringankan jika Anda memilih metode pembelian secara kredit. Termasuk pula menilik jika ada promo menarik terkait si PCX, baik berupa diskon potongan uang muka maupun tenor. 

Kesimpulan

Honda PCX memang bukanlah satu-satunya pilihan di segmen skutik kelas medium. Catatan soal performanya pun bukan yang paling diunggulkan. Namun, skutik buatan PT AHM memiliki poin utama soal keiritan. Hasil konsumsi bahan bakarnya pun cukup baik yakni 50,7 km/liter. 

Lantas soal akomodasi barang bawaan, bagasi PCX 150 punya kapasitas bagasi paling besar di kelasnya. Sementara dari sisi desain, skutik sayap kepak punya perawakan sporty sekaligus elegan. Sementara dari sisi modernitas, diwujudkannya melalui penggunaan sistem penerangan LED, panel meter digital dan ketersediaan power outlet untuk pengisi daya ulang gawai.