Lupa Rawat Radiator, Overheat Bisa Mengancam Honda PCX 160 dan Yamaha NMax Anda!
Ary · 19 Feb, 2021 14:00
0
0
Keberadaan skutik bukan lagi sebagai alat transportasi semata. Di kategori medium misalnya. Performa kini digadang menjadi nilai utama yang ditawarkan kepada calon konsumen. Tilik saja pengaplikasian piston Yamaha R15 pada Yamaha NMax terbaru. Lalu belum lama ini, Honda PCX hadir dengan peningkatan kapasitas mesin.
Walau begitu, keberadaan beberapa komponen lain juga berperan mendukung keluaran jantung mekanik berlangsung optimal. Sebagai contoh radiator. Meski tak bersinggungan langsung terhadap proses translasi output, sistem pendingin cairan baik pada Yamaha NMax maupun Honda PCX 160 2021 bertugas menjaga kestabilan mesin.
Terbayang jika radiator ini dilupakan perawatannya? "“Jika radiator sudah mengalami kerusakan, maka dapat menyebabkan mesin mengalami panas berlebih atau overheat, serta dampak lain yang yang ditimbulkan yaitu kerusakan pada Cylinder Comp atau bagian lainnya. Oleh karena itu, kondisi radiator ini harus dijaga agar tetap awet dan berfungsi secara optimal," kata Ade Rohman, Sub Departement Head Technical Service PT Daya Adicipta Motora (DAM).
Berikut ini tips perawatan agar radiator motor Anda tetap dalam kondisi baik.
Seperti dikutip dari situs resmi Daya Motora, volume air coolant di dalam tabung reservoir harus diperiksa secara rutin. Ketinggiannya mesti berada diantara garis upper dan lower.
"Jika kapasitas air coolant di dalam reservoir tank kurang dari standar, tambahkan cairan khusus air choolant sampai ke batas garis upper," ujar Ade. Penting untuk diperhatikan, pemeriksaan harus dilakukan ketika suhu mesin motor dalam keadaan dingin. Dan, pastikan juga NMax atau PCX Anda berada pada posisi standar tengah.
2. Kuras air coolant secara berkala sesuai dengan petunjuk buku servis
Pihak PT Astra Honda Motor (AHM) selaku pemegang merek menyarankan, penggantian cairan pendingin umumnya dilakukan pada 36.000 km. Walau cukup lama, pemilik motor tetap harus mengecek dan mengisi kembali cairan pendingin setiap 12.000 km.
3. Pakai cairan pendingin yang sesuai dengan rekomendasi motor
Menurut Ade, sepeda motor Honda selalu menggunakan Pre-Mix Coolant keluaran pihak pabrikan. "Pemilik motor sangat dilarang menggantinya dengan air keran atau air mineral," sahutnya.
Sebagaimana diketahui, radiator berperan meredam suhu panas mesin. Artinya, terdapat formulasi khusus pada air coolant tersebut. Tak cuma itu, cairan pendingin juga umumnya memiliki zat aditif anti korosi dan pembersih. Dengan begitu, saluran pendingin bakal terhindar dari karat dan kotoran.
Sebaliknya, risiko kerusakan pada mesin lebih besar jika Anda menggantinya dengan air biasa. Pasalnya, dari situlah karat bakal muncul dan berdampak kepada penyumbatan di saluran pendingin. Karat itu terjadi lantaran air mengandung garam, yang mana akan bereaksi terhadap komponen logam.
4. Rutin membersihkan kisi-kisi radiator
Seperti diketahui, pendinginan juga berlangsung dari bagian tersebut. Bayangkan jika area tersebut kotor atau bahkan sampai penyok. Lantaran tersumbat, maka tak menutup kemungkinan overheat terjadi pada mesin.
Seperti saran pihak PT DAM, baiknya segera bersihkan bagian tersebut jika ada kotoran yang menempel. Namun, tetap harus hati-hati agar kisi-kisi radiator tidak rusak.
5. Gunakan cover radiator
Maka dari itu, motor keluaran pabrikan ini selalu dilengkapi dengan cover radiator. Dari segi desain, pasokan udaranya tentu sudah diperhitungkan. Bukan berarti Anda tidak boleh menggantinya dengan model lain kepunyaan aftermarket. Hanya saja, perhatikan lagi ihwal desainnya agar tidak menutupi sepenuhnya kisi-kisi radiator.
Apakah Warna Memengaruhi Kualitas Air Radiator?
Cukup banyak varian air coolant di pasaran. Mulai dari berwarna hijau atau merah. Namun, hal itu nyatanya tidak memengaruhi kualitasnya. Mengutip dari laman Suzuki.co.id, pemilihan cairan pendingin justru harus dilihat dari spesifikasinya. "Sebaiknya pilih air coolant dengan kandungan Ethylene Glycol tinggi karena memiliki titik didih yang tinggi juga," tulis mereka.
Bisakah Air Radiator Mobil Digunakan pada Motor?
Pertanyaan satu ini cukup sering menghadirkan tanda tanya bagi para pengguna motor. Faktanya, air radiator untuk mobil bisa digunakan pada motor. Bukan hanya lebih manjur, air radiator mobil yang digunakan pada motor juga dinilai lebih murah dari segi harga.
Cara Kerja Radiator Motor
Pertama, panas yang terjadi pada bagian mesin motor akan diserap oleh air coolant untuk kemudian bersirkulasi melewati water jacket. Cairan tersebut kemudian akan menyebar ke seluruh bagian radiator melalui angin.
Setelah dingin, cairan akan dikembalikan ke bagian mesin. Untuk informasi, suhu di bawah 90 derajat tidak akan bersirkulasi ke bagian radiator motor. Setelah suhu naik menjadi 90 derajat, barulah air radiator panas itu naik dan melewati pendinginan di radiator.
Kisaran Harga Air Radiator Motor
Harga dari air coolant atau radiator coolant ini sejatinya cukup beragam. Harga yang lebih terjangkau didapat ketika Anda membeli produk keluaran pabrikan. Sebut saja Pre-Mix Coolant untuk Honda PCX 160, dijual dengan harga Rp 18.000. Sementara pada Yamaha NMax, pemegang merek menghadirkan Yamacoolant 600 ml dan 900 ml. Masing-masing dipasarkan (harga eceran tertinggi) yaitu Rp 22.000 dan Rp 39.000.
Anda bisa juga membeli produk keluaran brand pendukung otomotif lain. Biasanya ada penambahan selain dari kandungan cairan pendingin buatan pemegang merek. Maka wajar jika harga jualnya juga dipatok lebih mahal dari suku cadang resmi produsen sepeda motor.
Kesimpulan
Perawatan sepeda motor, termasuk pada Honda PCX 160 maupun Yamaha NMax sejatinya memang harus dilakukan secara berkala. Meski begitu, perhatian terhadapnya juga tidak terbatas ke bagian mesin atau CVT saja. Bagian radiator pada kedua skutik medium ini juga penting dirawat dengan baik.
Performa mesin sebagai nilai jual keduanya juga tak lepas dari dukungan radiator. Belum lagi rasio kompresi yang sama-sama disetel tinggi. Jika radiator berikut cairan pendinginnya dirawat dan diganti secara rutin, risiko mesin overheat bisa terhindarkan.
Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!