Mengenal Jenis-jenis Sistem Pendingin Mesin di Motor, Dari Udara, Oli Sampai Cairan
Ilham · 9 Des, 2021 09:30
0
0
Ruang bakar di mesin dikenal memiliki hawa yang panas. Karena itu dibutuhkan sistem pendinginan di mesin motor untuk menjaga suhu di kondisi ideal, dan mesin bisa tetap bekerja secara optimal.
Di era 90-an, kebanyakan motor yang beredar di Indonesia pendingin mesin memakai peranti kisi udara. Lalu bagaimana saat ini?
Motor-motor yang beredar di Indonesia saat ini ternyata memiliki empat jenis sistem pendinginan berbeda. Masing-masing dipakai oleh jenis motor yang berbeda dengan tujuan sama.
Di mana sistem pendingin akan mempertahankan temperatur mesin tersebut sehingga kerja mesin motor lebih maksimal.
Selain itu, fungsi sistem pendinginan motor juga untuk membuat panas yang dihasilkan dapat menyebar secara merata. Efeknya panas akan diserap serta dibuang ke udara, mesin pun tidak akan mengalami overheat yang berujung ke usia pakai motor tersebut. Apa saja jenis sistem pendinginan tersebut?
Seperti disebut sebelumnya, sistem pendinginan udara alami, atau kisi udara adalah favorit yang mudah ditemui di motor keluaran lawas. Seperti Honda GL-Pro, Tiger hingga CB100. Kisi pendingin ini juga kerap hadir di bagian head motor-motor 2-tak seperti Yamaha RX-King atau Suzuki RGR.
Saat ini, sistem pendingin ini paling banyak diterapkan pada motor bebek di bawah 125 cc. Juga motor bergaya retro seperti Kawasaki W175. Kapasitas mesin yang kecil memungkinkan pendinginan memanfaatkan udara alami.
Ciri dari sistem pendingin ini dengan memanfaatkan kisi atau sirip-sirip pendingin di bagian mesin motor. Sistem akan bekerja ketika motor berjalan.
Nantinya udara akan melewati celah dari setiap sirip atau kisi mesin. Kemudian panas yang mengalir di silinder mesin beralih ke dinding silinder dalam dan luar baru keluar ke udara.
Sistem Pendinginan Kipas
Selanjutnya ada pendinginan dengan peranti kipas. Memang sepintas mirip dengan sistem udara alami. Karena tetap menggunakan udara sebagai sumber pendinginannya.
Bedanya di sistem ini ditambah dengan komponen kipas. Nantinya kipas akan menciptakan aliran udara dari luar ke area mesin dan proses pendinginan pun akan bekerja.
Pendinginan bekerja lebih efektif karena udara bertekanan akan dialirkan ke arah silinder serta kepala silinder tidak terpengaruh kondisi motor diam atau bergerak.
Pemasangan kipas berada pada poros engkol mesin dan letaknya ada di bawah dan tertutup dengan cover. Biasanya sistem pendingin kipas jamak terlihat pada peranti skuter matic, atau Vespa lawas karena posisi kepala silindernya yang tertutup.
Sistem pendingin cair juga terbilang jamak diaplikasikan pada sepeda motor saat ini. Mulai dari bebek bermesin 150 cc, motor matic hingga motor sport turut mengandalkannya.
Kelebihannya ada dari sisi tampilan yang jadi makin gagah. Karena terdapat beberapa komponen tambahan diluar mesin yang hadir di sistem ini. Mulai radiator, water pump, thermostat dan selang juga water coolant.
Tapi jelas bukan itu saja, karena dengan pendingin cair proses pendinginan yang akurat serta cepat. Proses pendinginan akan terjadi saat water coolant berjalan masuk ke arah ruang mesin. Cairan tersebut akan bekerja menyerap panas di area mesin dan thermostat akan terbuka.
Katup thermostat akan terbuka dan menutup sesuai dengan temperatur tertentu yang dimiliki water coolant agar bisa kembali ke dalam radiator.
Selanjutnya, cairan masuk ke radiator dan saluran di ruang mesin digantikan dengan water coolant yang baru. Prosesnya terus berulang selama kendaraan berjalan.
Perlu diingat komponen radiator akan bekerja untuk mendinginkan air yang memiliki temperatur tinggi usai menyerap panas mesin. Jadi jangan buka tutup radiator saat mesin panas.
Pabrikan Suzuki terbilang getol merilis motor dengan sistem pendingin oli atau oil cooler. Mulai dari bebek super impor Suzuki Raider 125 yang kemudian menjadi Suzuki Satria F150. Lalu model terbaru Suzuki Gixxer SF250 yang dirilis di GIIAS 2021 beberapa waktu lalu.
Meski pun secara sirkulasi mirip pendingin cair, namun sarana yang digunakan adalah oli mesin. Karena jenis pendingin ini memanfaatkan oli atau oli cooling system. Sehingga oli mesin punya dua tugas, yakni untuk melumasi komponen mesin dan kedua untuk menyerap panas.
Secara kinerja, oli akan bersirkulasi melalui komponen oil cooler yang bentuknya mirip dengan radiator, tetapi dengan ukuran lebih kecil. Saluran oil cooler ini mengelilingi mesin.
Saluran oil cooler juga memiliki sirip-sirip yang bekerja untuk mendinginkan oli ketika terkena terpaan udara dari depan saat motor berjalan.
Sistem tersebut nantinya akan membuat suhu mesin tetap terjaga sekaligus mesin tetap terlumasi dengan baik. Oleh karena itu, jangan pernah terlambat untuk mengganti oli. Karena berpengaruh pada performanya.