Mesin sepeda motor terkini umumnya sudah menggunakan jenis 4 langkah, salah satunya karena lebih hemat bahan bakar dan tentunya ramah lingkungan.
Ada beberapa syarat agar mesin motor 4 langkah bisa hidup normal seperti harus adanya bahan bakar, kompresi, dan ledakan yang dihasilkan oleh percikan api pada busi yang dihantarkan oleh koil.
Karena busi menjadi salah satu syarat mesin kendaraan dapat hidup normal, jadi memang benar adanya upgrade busi dapat menaikan tenaga mesin.
Beda Bahan Busi
Upgrade busi yang dimaksud ini adalah penggantian busi standar berbahan yang berbahan nickel ke bahan dasar lebih bagus, paling dekat ada bahan logam mulia platinum seperti NGK tipe Gpower.
Klaimnya busi NGK Gpower ini dapat membuat pengapian di ruang bakar lebih optimal, efisiensi bahan bakar meningkat, hingga masa pakai busi yang lebih lama.
Klaimnya bisa menaikan tenaga karena busi standar pakai bahan nickel dengan diameter elektroda pusat 2 mm.
Sedangkan Gpower pakai bahan logam mulia tunggal platinum dengan diameter elektroda pusat 0.6 mm, jadi kemampuan fokus pengapian lebih terpusat.
“Bentuk elektroda ground Gpower Trapezoid ketimbang si nickel standar yang kotak persegi, jadinya hambatan buat api lebih kecil,” jelas Diko Oktaviano, Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK.
Lantas kenapa busi standar pakai bahan nickel dan elektroda besar?
Diko menambahkan kalau ini karena kebutuhan kendaraan standar sudah cukup pakai busi dengan elektroda 2 mm.
Yang dikejar adalah keseimbangan busi terhadap ruang bakar dalam mengolah campuran udara dan bahan bakar.
Efisiensi BBM Meningkat
Perbedaan bahan dasar juga bentuk ternyata tidak hanya berpengaruh pada tenaga tapi juga efisiensi BBM atau bahan bakar.
Tapi ternyata yang dimaksud efisiensi BBM di sini beda dengan irit BBM, upgrade busi ini lebih bisa membakar bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih sempurna dibandingkan busi standar.
Yang dimaksud meningkat efisiensi bahan bakar adalah kemampuan si kendaraan menempuh jarak yang lebih jauh dengan kapasitas bahan bakar yang sama.
Contohnya Honda BeATkondisi standar katakanlah bisa menempuh jarak 40 km/liter.
“Setelah upgrade busi, pembakaran meningkat dan pengapian lebih fokus, otomatis efisiensi meningkat menjadi 42 km/liter.
"Jadi cuma ganti busi bisa naikin efisiensi, target utamanya upgrade busi beri efektifitas pembakaran dengan cara mengurangi residu," rinci pria yang 'ngelotok' banget soal busi ini.
Dengan kata lain bahan bakar yang terbakar habis di ruang bakar, tentu ruang bakar akan lebih bersih atau minim kerak sisa pembakaran.
Lantas jika upgrade ke busi iridium maka akan lebih efisien?
Tentu saja, bahkan penggunaan busi iridium ini bukan hanya membuat efisiensi BBM lebih baik tapi juga berpengaruh terhadap akselerasi karena hambatan pada busi iridium yang lebih kecil.
Masa Pakai Panjang
Hal selanjutnya yang dapat dirasakan oleh pengguna sepeda motor ketika upgrade busi adalah masa pakai.
Kalau dibandingkan dengan busi standar, busi dengan bahan logam mulia tunggal platinum seperti NGK Gpower ini bisa 2 kali, bahkan bisa 3 kali lipat untuk busi tipe iridium.
“Kalau misal umur busi nickel 6.000 km, berarti Gpower umurnya 12.000 km, dan Iridium 18.000 km. Tapi itu diatas kertas secara teori ya, aktualnya bisa lebih dari itu,” sambung Diko.
Dengan segala kelebihan itu memang membuat harga busi Gpower sedikit lebih mahal, berada di range angka Rp 40 ribu ke atas sedangkan busi standar di kisaran Rp 20-25 ribuan.
Karena kelebihannya yang cukup banyak, PT Niterra Mobility Indonesia pun kerap melakukan pengenalan kepada komunitas sepeda motor.
Seperti beberapa minggu lalu produsen busi ini menggelar acara NGK Gpower x Community Goes to Parjo 2024 (24/8) bertajuk “Upgrade NGK Gpower, lebih hemat performa hebat”.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17