Pertamax Termasuk BBM Kotor Karena Tinggi Sulfur, Ini Efeknya Buat Mesin
Herdi · 18 Sep, 2024 15:30
0
0
Pertamax masih memiliki sulfur tinggi.
Sulfur Pertamax mencapai 400 ppm.
Sulfur Pertalite 500 ppm.
Meski menyandang Research Octane Number (RON) 92, Bahan Bakar Minyak atau BBM Pertamina jenis Pertamax rupanya termasuk bahan bakar kotor.
Hal ini karena Pertamax memiliki kandungan Sulfur yang masih cukup tinggi, bahkan tak jauh beda dengan Pertalite yang angkanya 500 part per million (ppm).
Mengacu standar sulfur Internasional yang terendah 50 part per million (ppm), maka Pertamax masih 400 ppm, sangat tinggi dari standar internasional.
Tidak banyak yang mengira jika Pertamax adalah BBM kotor dengan sulfur tinggi, lantaran dipromosikan sebagai BBM yang bersih.
Ini artinya pengguna motor yang wajib pakai oktan 92 macam Yamaha XMax atau Honda Vario 160 harus waspada, karena bisa berdampak negatif untuk jangka panjang.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin, pemerintah berencana menyediakan BBM rendah sulfur tanpa menaikan harga BBM.
"Sehingga masyarakat mendapatkan akses BBM yang lebih berkualitas dan lebih bersih,” kata Rachmat dalam keterangan disitus resmi.
Rachmat menyatakan, pada dasarnya kualitas BBM bukan hanya dilihat dari kadar nilai oktan atau RON, melainkan sulfurnya.
Alhasil, jika sulfurnya lebih tinggi maka hal itu bisa dikatakan BBM kotor. Sebaliknya, jika sulfurnya rendah, maka masuk kategori BBM bersih.
Tentu saja pernyataan ini cukup mencengangkan, mengingat Pertamax sering digadang-gadang merupakan BBM berkualitas dan jadi standar yang disarankan untuk digunakan pada sejumlah kendaraan.
Penggunaan sulfur tinggi pada BBM jenis Pertamax tentu saja bisa menghadirkan resiko pada kendaraan.
Melansir Shell, kandungan sulfur (Latin: sulfur) merupakan unsur kimia non-logam poliatomik yang diidentifikasi huruf S dengan nomor atom 16.
Orang Indonesia menyebut sulfur sebagai belerang, warna belerang adalah kuning terang dengan bau khas semacam telur busuk.
Aslinya, bentuk sulfur berupa padatan rapuh, tidak berbau, tidak berasa, dan berwarna kuning pucat. Sulfur sensitif dengan berbagai jenis logam, kecuali emas dan platinum.
Adapun pengolahan sulfur, umumnya ditujukan untuk menghasilkan asam sulfat bagi kebutuhan industri. Untuk industri, sulfur penting untuk produksi minyak bumi atau bahan bakar fosil.
Setiap bahan bakar mesin diesel biasanya mengandung sulfur. Sebab, belerang membuat kadar asam pada bahan bakar kendaraan semakin besar.
Lantas apa resikonya jika digunakan pada kendaraan bermotor?
Menurut sejumlah sumber, jika sepeda motor menggunakan BBM tinggi sulfur bisa merusak bagian mesin, khususnya katup dan juga silinder.
Selain itu, efek lain jika terlalu sering menggunakan sulfur tinggi yaitu bisa mempengaruhi pada ruang pembakaran, dimana cepat muncul kerak sehingga mesin tidak optimal.
Jika itu terjadi maka komponen mesin jadi tidak optimal, karena jeroan mesin mengalami kerusakan.
Dan menurut Shell, BBM tinggi sulfur sanggup membuat deposit terseret dari gerak naik-turun piston sewaktu mesin bekerja.
Efeknya, efisiensi BBM makin turun dan dapat bercampur dengan oli mesin, yang membuat oli mesin menjadi lebih mudah kotor.
Kerak yang dihasilkan dari kotoran tersebut, pada akhirnya, merusak kinerja mesin kendaraan.
Mengawali karir sebagai jurnalis sejak tahun 2011 di salah satu media massa Nasional Tanah Air. Memiliki ketertarikan untuk membahas bidang otomotif, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga bus dan truk.