Plus-Minus Benelli Panarea 2022, Yakin Jadi Alternatif Honda Scoopy Dkk?
Fariz · 23 Jun, 2022 08:30
0
0
Pakai mesin 125 cc yang cukup bertenaga
Pancaran sinar lampu utama kurang tebal
Benelli Panarea pertama kali diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2021, dan menjadi matic retro andalan dari pabrikan satu ini. Saat ini dibanderol Rp 25,9 juta untuk on the road Jakarta dan Rp 26 juta on the road Bodetabek.
Dengan rentang harga tersebut, tentunya Benelli Panarea cocok menjadi pilihan bagi yang bosan dengan Honda Scoopy, Yamaha Fino 125, Yamaha Fazzio, bahkan Vespa LX. Namun sebelum meminang, perhatikan dulu kekurangan dan kelebihan matic retro ini.
Kompartemen Lega
Yang paling menjual dari sebuah motor matic tentu saja kemudahan dalam membawa barang bawaan pengendaranya. Itu juga yang dihadirkan pada Benelli Panarea ini.
Pertama ada sepasang laci penyimpanan di bawah setangnya. Yang kiri bisa menampung botol kapasitas 1 liter dengan sangat mudah, dibekali juga dengan USB power socket beserta penutup karetnya.
Kalau yang kanan kapasitasnya sedikit lebih kecil, ini karena ruangnya agak termakan oleh rumah kunci kontak. Lalu ruang di bawah jok cukup lebar meski tidak terlalu dalam.
Artinya untuk menyimpan jas hujan atau jaket sudah pasti sangat mudah. Kalau untuk menyimpan helm, rasanya tidak semua jenis helm bisa masuk. Harus yang memiliki desain cangkang kecil dan polos tanpa diffuser juga spoiler.
Lampu Full LED
Bisa dikatakan hampir seluruh line up dari Benelli pasti sudah dibekali dengan lampu full LED. Seperti pada lampu utama jauh dan dekat, lampu sein, lampu rem, hingga lampu penerangan pelat nomor.
Di Panarea ada ketambahan DRL pada sisi tengah lampu utamanya, lengkap dengan tulisan Benelli yang cukup memberi kesan mewah juga modern.
Benelli menyematkan bentuk spidometer yang sedikit memanjang ke atas. Isinya kombinasi antara analog sebagai penunjuk kecepatan dan layar digital untuk menunjukan beberapa informasi.
Seperti fuel meter, jam, trip A dan B. Di bagian penunjuk kecepatan, lampu latarnya yang berwarna putih membuat kecepatan lebih jelas dilihat. Sedangkan layar digitalnya pakai lampu latar biru yang cukup cerah ketika kondisi gelap.
Selebihnya terdapat lampu indikator sein, pass beam, dan Malfunction Indicator Lamp biasa dikenal MIL atau check engine.
Mesin 125 Cc Bertenaga
Benelli Panarea dibekali mesin 125 cc, SOHC 2 katup, injeksi, berpendingin udara. Mesin ini punya karakter yang tidak terlalu agresif di putaran rendah, namun begitu menyentuh 50 km/jam ke atas barulah muntahan tenaganya terasa.
Bahkan jarum spidometernya terus naik hingga menyentuh limiter di 100 km/jam. Karakter ini tentunya cocok untuk dipakai di perkotaan yang membutuhkan tenaga smooth di putarah rendah.
Namun ketika membutuhkan tenaga lebih untuk menyalip atau melewati jalur menanjak, cukup putar selongsong gas lebih dalam maka Panarea akan meluncur dengan mudahnya.
Vibrasi yang dihasilkan mesin ini juga terbilang minim meskipun digeber hingga rpm tinggi. Begitu juga suara yang dihasilkan dari silencer knalpot besarnya terasa senyap tanpa suara ngebas berlebih.
Riding Position Nyaman
Pengendara diberikan rasa nyaman dengan suguhan posisi berkendara yang diberikan Benelli Panarea. Posisi setang agak tinggi yang minim lekukan, memang sedikit membuat tangan pengendaranya membuka lebar.
Tapi sisi positifnya lengan dan pundak terasa lebih rileks, untuk berkendara jauh jelas tidak membuat badan lekas pegal. Joknya sendiri memiliki desain yang mengerucut di sisi depan.
Karena itu untuk postur 170 cm masih bisa menapakan kaki dengan sempurna. Kalau sudah jalan, cukup geser posisi bokong sedikit ke belakang agar mendapatkan posisi jok yang lebih lebar.
Karakter redaman suspensi Panarea untuk postur 60 kg juga terasa pas, baik saat melewati jalan tidak rata atau saat meliuk di tikungan. Tentu ini juga berkat bobotnya yang hanya 104 kg
Lampu Kurang Terang
Kalau di atas sudah membahas mengenai beberapa kelebihan dari Panarea, sekarang saatnya membahas beberapa kekurangan dari matic retro ini. Dimulai dengan lampu utamanya yang terangnya tidak terlalu terang.
Memang cahaya pada reflektornya terlihat terang dan memancarkan sinar yang cukup memberi kesan mewah. Sayangnya saat digunakan, sorot lampunya terasa kurang tebal dan kurang luas.
Yang unik adalah sorot lampu dekat dan jauhnya yang cukup berjarak. Jadi posisi sorot lampu dekat sudah pas, tapi ketika lampu jauh dihidupkan justru sorotnya terlalu ke atas.
Suara Starter Berisik
Mesin Benelli Panarea yang terasa menyenangkan saat dikendarai ini ternyata ada titik yang cukup menggangu, yaitu momen saat menyalakan mesin. Karena ada suara ‘bletak!’ yang cukup kencang saat tombol starter ditekan.
Suara ini mengingatkan pada starter pada BeAT karburator dan Vario karburator. Hentakan pinion starter terdengar cukup keras tiap kali menyalakan mesin, ini cukup membuat kesan modernnya sedikit hilang.
Rasanya kurang lengkap jika sebuah motor matic tidak dibekali dengan fitur parking brake lock, fitur ini juga absen pada Benelli Panarea. Padahal fitur ini fungsinya cukup penting.
Seperti saat menunggu di persimpangan lalu lintas, saat berhenti di dataran menurun atau menanjak, bisa juga digunakan saat diparkir dengan posisi standar samping agar motor tidak mudah terdorong maju hingga roboh.