Karena roda lingkar ring 12 incinya ini punya lebar lebih ramping dengan penggunaan ban 90/90-12 baik untuk depan maupun belakang.
Tapi uniknya Callisto ini menggunakan bahan pelat besi pada sepatbor depan dan juga bodi belakang sisi kiri juga kanan.
Membuatnya lebih ‘tahan banting’ dan solid, namun sekaligus membuat bobotnya menjadi lebih berat.
Desainnya juga unik karena lebar-lebar, terutama pada desain lampu belakang melebar ditambah adanya lubang pengisian bahan bakar tepat di atas lampu belakang.
Oiya di setangnya sudah terpasang windshield yang menjadi kelengkapan standar.
Selain menambah kesan klasik penggunaan windshield juga berguna untuk menahan terpaan angin ke badan pengendara.
Fitur TVS Callisto Intelligo Lebih Unggul?
Honda Genio memiliki beberapa highlight fitur khas Honda seperti lampu utama LED, kunci kontak konvensional dengan penutup magnet.
Tak ketinggalan power outlet pada laci kanan, dan spidometer digital dengan ECO indicator.
Sayangnya memang spidometer ini informasinya cukup sederhana seperti penunjuk kecepatan, odometer, dan juga fuelmeter.
Di bawah setangnya terdapat 2 buah laci dengan 1 gantungan barang, di sisi kiri cukup luas untuk menyimpan botol minum namun di sisi kanan lacinya sangat sempit.
Nah penyimpanan lebih besar ada di bawah joknya, terdapat ruang bagasi 14 liter yang bersanding dengan tangki bensin 4,2 liter.
Kalau untuk TVS Callisto Intelligo spidometernya lebih canggih karena full digital dengan layar lebih lebar, bisa tersambung dengan smartphone berkat fitur Smart Connect.
Di sektor pengereman keduanya dibekali rem depan cakram dan rem belakang tipe tromol, bedanya Callisto pakai diameter cakram 220 mm sehingga tampil makin padat juga pakem.
Oiya sistem remnya sudah CBS (Combi Brake System) di Genio dan di Callisto pakai SBT (Synchronized Braking Technology).
Meski beda penamaan tapi secara konsep mirip karena membagi porsi rem depan dan belakang saat tuas rem belakang ditekan.
Mesin 110 Cc Jadi Andalan
Kedua matic ini dibekali dengan mesin 110 cc injeksi, Genio punya spesifikasi mesin SOHC 2 katup, pendingin udara, PGM-FI.
Tentunya dengan konfigurasi overstroke yang khas karena pakai diameter piston 47 mm dengan panjang langkah 63,1 mm.
Hasilnya mesin dengan rasio kompresi 10:1 ini punya klaim tenaga maksimal 9 ps pada 7.500 rpm dan torsi maksimal 9,3 Nm di 5.500 rpm, sistem starternya elektrik dan masih dilengkapi kick starter nih.
Untuk Callisto juga berspesifikasi SOHC 2 katup, pendingin udara, fuel injection, dengan konfigurasi overbore karena menggunakan diameter piston 53,5 mm dan panjang langkah 48,8 mm.
Klaim tenaga maksimalnya tidak terlalu besar, karena hanya 7,5 ps di 7.500 rpm dan torsi maksimal 8,8 Nm pada 5.500 rpm.
Keduanya masih dibekali sistem kick starter, tapi model kick starter pada Callisto unik karena posisinya justru terbalik agar lebih mudah diakses oleh pengendaranya.
Electric starternya juga sama-sama sudah mengandalkan generator sehingga lebih halus atau tanpa suara.
Ini juga membuat keduanya memiliki sistem start stop untuk membuat konsumsi bahan bakarnya kian efisien.
Kesimpulan
Dengan begitu bisa disimpulkan kalau TVS Callisto Intelligo memiliki fitur lebih canggih dibanding Honda Genio.
Karena adanya spidometer yang bisa tersambung dengan smartphone dan menunjukan navigasi turn-by-turn.
Belum lagi dengan adanya ruang bagasi 21 liter membuatnya terasa sangat fungsional, walaupun memang sayangnya kunci kontak terasa kuno dan terasa kurang aman.
Satu lagi yaitu jaringan bengkel resmi TVS yang belum banyak tersebar cukup membuat calon pembelinya berpikir kembali untuk meminang matic ini.
Untuk Genio tentu saja pembelinya merasa lebih aman karena jaringan dealer yang tersebar luas.
Lalu ada mesin yang terkenal irit tapi sayang kurang responsif dan kerap dikeluhkan soal performanya yang kurang optimal di tanjakan.
Spidometer meski sudah digital namun informasinya cukup sederhana, tapi desain setang setengah ‘telanjang’ cukup membuat tampilan klasiknya lebih terasa menarik.
Mulai menjadi jurnalis otomotif & test rider sejak tahun 2015, ketertarikan terhadap dunia otomotif terutama sepeda motor jadi pemicunya. Berkendara, touring, hingga balap sepeda motor menjadi hal yang melekat dan dilakukan sampai saat ini.
Facebook: Fariz Ibrahim
Instagram: @farizibrahim17