- Yamaha bakal bikin motor yang bisa minum biofuel di Indonesia
- Biofuel dengan campuran etanol diyakini sebagai jalan keluar menuju dekarbonisasi
- Selain Indonesia, negara lain seperti India juga akan pakai motor biofuel Yamaha
Produsen motor asal Jepang, Yamaha, dikabarkan tengah menyiapkan motor berbahan bakar biofuel berbasis etanol dan bahan organik lainnya di Asia Tenggara. Termasuk Indonesia 'dalam waktu singkat' mengutip Asia Nikkei.
Pemilihan jenis bahan bakar sintetis ini dikendaraan penumpang maupun motor roda dua, merupakan langkah terobosan menuju dekarbonisasi. Bioetanol merupakan kombinasi bensin, etanol, dan bahan lainnya.
Baca Juga: Si Sexy Yamaha Lexi 2022 Bersolek, Punya Warna Baru Mirip NMax dan XMax
Sejatinya proyek yang sama telah dilakukan pabrikan di Brazil melalui produk motor sport. Yamaha menganggap, strategi yang sama juga bisa dilancarkan di beberapa negara di Asia, utamanya India dan Indonesia yang segmentasi pasar dan utilisasi biofuel hampir mirip.
Untuk itu, Yamaha juga dilaporkan telah bernegosiasi terkait detail dengan otoritas setempat, lewat asosiasi perusahaan industri otomotif lokal.
"Meskipun kami mungkin harus menyesuaikan beberapa spesifikasi, mesin pembakaran internal saat ini akan bekerja apa adanya, bahkan ketika tangki diisi dengan biofuel," kata Presiden Yamaha Motor, Yoshihiro Hidaka dalam wawancara dengan Asia Nikkei, Senin (11/4).
Sesuai laporan penjualan, wilayah Asia menyumbang sekitar 80 persen dari pengiriman tahunan Yamaha. Sebagai bagian dari strategi elektrifikasi, pabrikan bakal memperkenalkan lebih dari 10 model motor listrik secara global pada 2024.
Namun Hidaka menambahkan, tidak akan terburu-buru untuk meluncurkan semua jenis motor listrik di kawasan Asia. Inilah salah satu alasan yang mendorong keputusan Hidaka untuk menggencarkan penggunaan biofuel di sepeda motor Yamaha, khususnya di Asia.
Baca Juga: Kepoin Yamaha E01, Motor Listrik Yang Ngecas Cuma Sejam Bisa Jalan 104 Km
Menurutnya di beberapa negara, pasokan listrik tidak terlalu stabil. Hal tersebut dapat membuat adopsi kendaraan listrik secara luas menjadi sulit. Untuk menyesuaikan itu, alangkah baiknya negara mau berupaya dalam langkah nyata lainnya menuju dekarbonisasi.
"Kami akan mulai dengan model emisi CO2 rendah, seperti motor bahan bakar sintetis dan secara bertahap memperluas jajarannya. Kami telah mendengar bahwa pemerintah India sangat antusias dengan biofuel yang dapat mengurangi emisi CO2," katanya.
Biofuel Alternatif Energi yang Bisa Kurangi Emisi Karbon
Kenapa biofuel? Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, biofuel berbahan etanol menghasilkan karbondioksida hingga 48 persen lebih sedikit daripada bensin konvensional. Sementara penggunaan biodiesel, melepas seperempat jumlah karbondioksida yang dikeluarkan bahan bakar diesel konvensional.
Hal inilah yang menjadi pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan, apabila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biofuel juga dapat diproduksi terus-menerus, karena dapat menanam lebih banyak tanaman menjadi bahan bakar.
Selain itu, komunitas ilmuwan juga telah menunjukkan tingkat produktivitas tanaman nabati yang lebih tinggi dapat menangani beberapa masalah deforestasi yang erat kaitannya dengan biofuel.
Baca Juga: Makin Berani Main Warna, Begini Sosok Yamaha X-Ride 2022