Tenaga Suzuki Nex II Jadi Responsif, Cukup Oprek Area CVT
Fariz · 3 Mei, 2023 14:30
0
0
Respon tenaga jadi lebih agresif sejak putaran rendah.
Pakai pulley belakang Hayate yang lebih besar.
V-belt pakai Skywavae made in Japan.
Suzuki Nex II (Spesifikasi | Berita) menggunakan mesin 113 cc, SOHC, 2 valve, dengan pengabutan fuel injection. Karakter mesinnya cenderung lembut, tidak ada sentakan berlebih di putaran rendah dan tengah.
Tenaga justru baru terasa mendorong ketika berada di putaran tinggi, setelah melewati 60 km/jam. Dengan karakter tersebut, rasanya kurang cocok untuk pengendara yang senang selap-selip.
Bukaan gas harus lebih dalam akibat dari tenaga mesin yang tidak terlalu responsif. Seperti yang dialami oleh Mamet Rahardi pemilik Nex II berwarna hitam doff ini.
“Karena karakter standar bawahnya lemot, sedangkan kerjaan harus ngejar absen tiap pagi, makanya butuh mesin yang gesit supaya lebih cepet. Makanya oprek bagian CVT,” ujar Mamet sapaannya.
Pulley Nouvo Hingga Hayate
Ubahannya diserahkan ke Ikhsan Jumaris dari Yons Motor, salah satu pria yang suka menebar ‘racun’ di kalangan komunitas matic Suzuki.
“Jadi kalau tahu Suzuki Swish, nah basic mesinnya mirip Nex atau Address tapi yang digedein piston dan klepnya. Nah kombinasi CVT-nya seperti yang saya bikin ini, jadi biar penyaluran tenaganya maksimal aja,” bukanya.
Rubahannya mulai dari rumah roller mencomot dari Yamaha Nouvo ‘lele’ berkode 5LW yang kabarnya berpengaruh terhadap akselerasi, stop and go & top speed untuk Nex II.
“Rumah roller lebih gede Nouvo dan jalur roller lebih panjang, ada yang perlu dibubut supaya bisa kepasang. Kemudian jalur roller di perpanjang dan derajat rumah roller jadi 13° atau 13,5°,” rinci Ikhsan.
Roller pun ikut diganti menggunakan standar Yamaha Mio, namun karena roller ini beragam di tiap pengendara maka Ikhsan menggunakan roller di kisaran 9 – 12 gram tergantung permintaan customer-nya.
Kemudian yang juga diganti adalah V-belt menggunakan matic terdahulu dari Suzuki yaitu Skywave. “Lebih bagus dan kuat Skywave karena made in japan. Fisiknya lebih panjang, lebih lebar 1 mm. Selain durability lebih panjang, buat nanjak juga lebih enak karena V-belt bisa lebih tinggi di pulley belakang, jadi kaya pake gir gede di motor gigi,” rincinya.
Pulley belakang ikut diganti menggunakan original Suzuki Hayate, namun perlu penyesuaian agar pulley yang lebih besar ini dapat masuk ke dalam CVT Nex II.
“Dibubut biar gak mentok. Pulley ini diameternya lebih gede 10 mm dibanding Nex II. As-nya sama untuk Nex di atas 2015, kalau di bawah tahun itu gak bisa. Ini efeknya juga sama kaya pake gir belakang yang lebih gede,” tunjuknya.
Kampas kopling di motor Mamet menggunakan produk TDR lengkap dengan mangkok bawaan Nex II namun sudah di-custom, “Dibuat bolong-bolong supaya cepat melepas panas dan kotoran kampas jadi gak kejebak di mangkok,” jelas Ikhsan yang sedang keranjingan bermain motor listrik ini.
Setelah melakukan oprek di sektor CVT Nex II, ternyata hasilnya cukup merubah karakter saluran tenaganya. Dari yang awalnya smooth, jadi terasa lebih responsif sejak putaran rendah.
“Habis upgrade CVT emang tarikan bawahnya terasa lebih cepat, buat stop and go juga enak gak nunggu mesin ngayun tapi langsung jalan pas buka gas,” cerita Mamet tentang oprekan CVT di motornya.