Ternyata Bobot Honda ADV 160 2022 Naik 2 Kg dari Pendahulunya, Bagaimana Handling-nya?
Fariz · 15 Jul, 2022 16:30
0
0
Kedua suspensinya punya set up baru untuk mengakomodir bobot yang bertambah.
Menguji handling dan traksi ADV 160 di lintasan basah.
Penggunaan desain bodi baru yang lebih gambot membuat rangka pada Honda ADV 160 2022 mengalami perubahan. Utamanya tentu ada ubahan pada dudukan baut bodi barunya.
Yang membuat rangka berubah juga karena menggunakan mesin 160 cc eSP+ series, di mana mesin ini memiliki letak engine mounting di atas atau kerap disebut model gantung.
Dengan segala pembaharuan itu, disebutkan kalau Honda ADV 160 mengalami kenaikan berat sebanyak 2 kg. Tercatat kini berat totalnya menjadi 133 kg baik di varian CBS maupun ABS.
Set up suspensi depan dan suspensi belakang juga mengalami sedikit ubahan untuk menyesuaikan bobot barunya. Lantas bagaimana dengan suspensi dan handling Honda ADV 160? simak ulasannya di bawah ini.
Walau tetap mengandalkan suspensi depan teleskopik yang punya diameter as 31 mm dan travel 130 mm seperti ADV 150, ternyata ada ubahan pada bagian dalam suspensinya. Ubahan ini cukup mengubah karakter redamannya.
“Suspensi depan lebih empuk. Karena ada perbedaan pada lubang suling sok depan, diameternya sedikit lebih gede sehingga sirkulasi lebih cepat. Kapasitas oli juga berubah lebih sedikit, dari 127 ml menjadi 125 ml,” sebut Endro Sutarno, Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM).
Perubahan pada suspensi depan langsung terasa ketika ADV 160 diajak melewati obstacle polisi tidur. Karakter redamannya terasa lembut, mirip seperti redaman suspensi depan motor tipe sport.
Rasanya akan lebih mantab ketika digunakan melewati jalur gravel maupun on road. Redaman yang lembut juga membuat Honda ADV 160 lebih stabil saat melakukan pengereman keras, rasanya lebih anteb!
Tidak hanya yang depan, suspensi belakang juga mendapatkan perubahan secara karakter. Tetap pakai sepasang suspensi dengan tabung berlabel Showa, tingginya tetap 395 mm dengan travel 120 mm.
Tapi terlihat di bagian bawah per belakang terdapat plastik yang cukup tebal, ternyata fungsinya untuk menekan per layaknya preload. Efeknya tentu akan membuat suspensi belakang sedikit lebih keras.
“Panjang suspensi sama, hanya saja dibuat lebih keras. Makanya ada plastik tambahan di bawah itu buat menekan per. Tujuannya biar imbang dengan kenaikan berat 2 kg pada Honda ADV 160.”
“Apalagi kan torsinya lebih besar, jadi traksi akan lebih baik ketika suspensi lebih keras, karena kalau empuk tentu jadi mengayun. Tapi gak perlu khawatir terasa keras, karena kan bobot motor naik 2 kg. Jadi rasanya gak beda jauh dengan generasi sebelumnya,” rinci Endro.
Ketika kami cicipi rasanya memang benar kalau suspensi belakang Honda ADV 160 ini punya redaman yang sedikit lebih keras. Karakter redamannya masih terasa lembut di tekanan awal dan baru terasa keras saat tekanan semakin dalam.
Ini karena penggunaan per tipe progressive yang membuat suspensi belakang punya 2 karakter redaman. Bisa dilihat dari ulir pada per lebih rapat di sisi atas dan semakin ke bawah semakin renggang.
Handling Honda ADV 160 2022
Sesi first ride dilakukan di Safety Riding Park milik AHM, karakter lintasan sengaja dibuat dengan banyaknya tikungan. Baik tikungan melandai maupun tikungan putar balik.
Tentu saja ini untuk menguji handling yang disuguhkan Honda ADV 160. Setelah melakukan beberapa putaran, nyatanya kenaikan berat 2 kg tidak terlalu berpengaruh kepada handlingnya.
Honda ADV 160 masih terasa lincah dan nurut ketika diajak melahap tikungan dengan cepat, bahkan tidak jarang standar tengah menyeret aspal. Padahal sesi first ride ini dilakukan saat kondisi aspal basah akibat hujan yang turun sebelumnya.
Ini sekaligus menguji traksi dari Honda ADV 160 yang menggunakan ban berdesain dual purpose, sama seperti yang digunakan Honda ADV 150, sehingga siap melintasi jalur light off road serta on road.
Racikan suspensi barunya juga ikut berperan terhadap handling. Karena lintasan pengetesan seluruhnya mulus, jadi tidak ada masalah berarti. Rasanya Honda ADV 160 tetap stabil saat di tikungan, entah jika dilakukan di kondisi jalan yang tidak mulus.