Waspada Suara Aneh Di CVT Skutik, Bisa Jadi Komponen Ini Yang Rusak
Ary · 15 Jan, 2021 19:00
0
0
Mobilitas khalayak sekarang ini dimudahkan dengan banyaknya pilihan sepeda motor matik (skutik). Kendati pun mesti berjibaku diantara kemacetan, pengoperasiannya sangatlah gampang. Tinggal puntir gas dan rem, tanpa perlu memikirkan ganti gigi seperti motor berkopling kering. Hanya saja perlu perhatian lebih, terutama CVT (continously variable transmission) yang menjadi sistem transmisi utama motor jenis itu.
Tak ubahnya perlakuan terhadap mesin, perangkat CVT pada skutik pun mesti dirawat secara berkala. Apabila tidak, jangan heran jika nantinya muncul suara-suara aneh seperti klotok-klotok, berdecit atau terasa gredek, andaikata Anda mengesampingkan perawatannya. Timbulnya gangguan itu juga ternyata menjadi indikasi adanya kerusakan pada CVT motor Anda.
Roller Skutik Sudah Aus atau Peang
Sebagai contoh ketika mendengar suara klotok-klotok. Bisa dipastikan bahwa ini terjadi lantaran kondisi roller yang sudah tidak ideal. Meski berukuran kecil, item ini punya peran penting dalam dalam mengatur putaran dari mesin ke roda belakang. Memang, tingkat keausannya terlihat seiring jarak tempuh.
Sebagaimana disebutkan pihak Wahana Honda, umumnya roller diganti setiap 20.000-24.000 km. Namun bisa lebih pendek lagi umur pakainya apabila Anda kerap mempraktekan cara berkendara agresif seperti melakukan buka-tutup gas secara cepat. Jika merasakan kondisi seperti itu, baiknya langsung ganti dengan roller baru. Harganya pun tak terlalu mahal jika Anda memilih produk keluaran pabrikan.
Tak sedikit pemilik skutik merasakan adanya suara berdecit di CVT. Berbeda dengan roller, masalah ini ada karena terkikisnya kampas kopling. Efek dari pengikisan itulah yang kemudian membuat rumah kopling kotor. Alhasil, terjadi selip antar kedua komponen hingga menimbulkan decit.
Langkah terbaik tentu saja melakukan pemeriksaan ke bengkel terpercaya. Lumrahnya, kampas dan rumah kopling itu akan dibersihkan terlebih dulu. Jika masih bagus, mekanik biasanya hanya mengamplas saja. Sebaliknya, Anda disarankan mengganti spareparts baru kalau jika kepalang aus atau tidak presisi lagi.
Untuk kampas kopling ganda umumnya dilakukan penggantian berkala antara 24.000 km sampai 35.000 km. Ada catatan, pola ini tidak berlaku apabila Anda terbiasa berkendara dengan jari mengggantung di rem (khususnya rem belakang).
Tanpa disadari tuas rem tertekan, sementara motor tetap berjalan. Ini juga yang mengakibatkan kampas kopling menjadi selip. Satu lagi. Walau tertutup, bukan berarti jeroan pada transmisi skutik terbebas dari kotoran. Debu ke rumah kopling juga dapat masuk melalui Filter pada CVT yang terlalu kotor.
Mendengung Karena Gear Rasio Aus
Suara mendengung juga dapat terjadi dari area gardan. Bisa jadi inilah tanda-tanda ada keausan pada gigi atau gear rasio motor matik Anda. Seperti dikutip dari situs Suzuki Indonesia, penyebab kerusakan kompenen yang ada di balik CVT itu dikarenakan kualitas oli gardan (gear oil) sudah jelek. Kita pun tahu bahwa durasi penggantian oli gardan ini memang tidak secepat oli mesin. Tapi jangan lupa menggantinya jika tak ingin keluar lebih banyak uang, untuk membeli seperangkat gear rasio baru.
Contoh Estimasi Biaya Penggantian Komponen CVT Honda Beat FI 2021
Ketika mengetahui indikasi masalah sejak dini, Anda bisa lebih fokus memperbaiki bagian tertentu saja. Kami coba mensimulasikannya terhadap skutik All New Honda Beat. Untuk mengganti roller saja, jaringan bengkel resmi Honda menjualnya dengan harga Rp 48 ribu saja. Anda punya beberapa opsi kepunyaan brand aftermarket. Tentu dengan harga lebih mahal (hampir dua kali lipat harga roller OEM).
Meski begitu, masih cukup bersahabat kalaupun Anda melakukan penggantian berikut rumah roller. Di katalog harga Honda Cengkareng, pulley depan untuk generasi Beat baru dijual Rp 68 ribu.
Banderol lebih mahal akan terasa ketika Honda Beat 2021 Anda diharuskan mengganti kampas kopling. Masih dari sumber serupa, bengkel resmi jaringan mereka bakal membanderolnya Rp 132 ribu. Sedang mengenai rumah kopling ganda, dikenai nominal Rp 114 ribu. Terakhir, untuk gir rasio terutama bagian counter dan final gear dipatok Rp 272 ribu.
Kesimpulan
Terlepas dari timbulnya suara-suara akibat komponen CVT di atas, Anda tetap harus memerhatikan kelaikan pada perangkat lain. Itu kenapa mekanik bakal melakukan pemeriksaan menyeluruh di area tersebut. Sebagai contoh melihat kondisi dari pulley depan (primer). Keausan pada rumah roller juga dapat terjadi apabila Anda acap kali membawa barang berlebih.
Perhatikan juga kondisi v-belt. Tidak optimalnya kinerja item berbahan dasar karet itu, bisa terasa dengan terdengarnya suara berisik di CVT. Berbeda dengan rantai pada motor bebek atau sport yang rentan berkarat, permasalahan pada v-belt ditandai dengan getasnya sela-sela gerigi. Jika dibiarkan, v-belt bisa putus dan mengakibatkan skutik Anda tidak dapat dijalankan. Parahnya lagi, dapat mengganggu kinerja dari komponen lain di bagian CVT. Ketika sudah rusak, lagi-lagi Anda mesti siap mengeluarkan dana lebih besar lagi.
Penetapan harga dari setiap spareparts kemungkinan bakal berbeda di setiap wilayah. Begitu pula terhadap model lain. Harga jual dari masing-masing komponen CVT pada Honda Beat FI pasti tidak sama dengan kepunyaan Honda Vario 125 atau Honda PCX 150. Pun saat membandingkan motor Honda ini dengan skutik Suzuki atau Yamaha.
Harga dari komponen CVT dari ketiga pabrikan pasti beragam. Jika dibandingkan, bisa saja lebih murah atau mahal. Satu kepastiannya, Anda mesti benar-benar memerhatikan kondisi komponen utama pada skutik. Termasuk mengganti oli gear atau gardan paling tidak setiap 5.000 km. Jika tidak, Terbayangkan berapa biaya yang mesti Anda keluarkan untuk mengganti semua spareparts tersebut?
Mengulas apapun tentang sepeda motor lalu menerjemahkannya ke dalam tulisan, mungkin hanya secuil sarana untuk berbagi informasi - tanpa maksud menggurui. Karena sejatinya Anda dan Saya punya kesenangan yang sama yaitu mengendarai sepeda motor!