Yamaha Indonesia Masih Ekspor Mesin Moge, Buat Tenere Sampai XSR 700!
Ilham · 13 Nov, 2023 12:30
0
0
Mesinnya punya basis yang sama dengan Yamaha MT-07.
Produksi motor tetap dilakukan di Jepang.
Beberapa waktu lalu PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengumumkan untuk mengekspor moge Yamaha MT-07buatannya ke Eropa.
Ternyata selain motor yang dibangun secara utuh, YIMM juga masih terus memproduksi mesin moge ke berbagai model lho.
Hal ini disampaikan oleh Antonius Widiantoro, Deputy General Manager Marketing Communication YIMM, jika hingga saat ini mesin-mesin moge dari Indonesia tetap dikirim.
Menurutnya, ada sejumlah moge dengan mesin 2-silinder 700 cc yang sumber penggeraknya diproduksi di Indonesia. Hal ini memungkinkan, karena basis mesin semuanya sama.
"Sebelum memproduksi motor secara utuh, mesin 700 cc dari MT-07 sudah lama dibuat di sini. Mesin ini juga dipakai oleh XSR 700 dan Tenere 700."
"Mesin-mesin dari Indonesia tetap dipakai sekarang," ucapnya pada Autofun beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dirinya menyatakan jika model diluar MT-07 masih dirakit di Jepang.
"Jadi mesin kita dibawa ke Jepang, terus dirakit jadi motor untuk pasar global," kata pria yang akrab disapa Anton tersebut.
Meski dari segi desain berbeda-beda. Seperti Tenere 700 yang merupakan moge adventure dan XSR 700 adalah sport retro, tapi secara umum mesin-mesin yang dipakai relatif sama.
Mesin ini bertipe CP2 dengan volume bersih 689,14 cc, 2-silinder segaris, pendingin cairan.
Mesin tersebut ditunjang sistem DOHC 8 valves dengan gerakan piston crossplane yang teknologinya diambil dari superbike R1.
Tenaga maksimumnya mencapai 74,8 PS di 9.000 rpm dan torsi sebesar 68 Nm di 6.500 rpm.
Tenaga disalurkan ke roda belakang via transmisi 6-percepatan dan multi wet clutch dilengkapi assist/slipper clutch.
Kemampuan akan kualitas produksi mesin moge dan ramainya permintaan pasar Eropa, ternyata berpengaruh pada penunjukan Indonesia sebagai produsen moge.
Dimana keputusan prinsipal Yamaha di Jepang untuk memulai produksi MT-07 di Indonesia.
"Karena produksi di Jepang tak bisa memenuhi permintaan pasar, maka prinsipal minta tolong ke Indonesia untuk memproduksi MT-07. Awalnya (produksi Indonesia) buat negara Eropa," ucapnya.