Seperti yang diketahui, Chevrolet Captiva merupakan medium SUV 7-seater yang diproduksi oleh Chevrolet sebagai perusahaan terkemuka asal Negeri Paman Sam di bawah payung besar General Motors.
Pesaing utama Honda CR-V, Nissan X-Trail serta Suzuki Grand Vitara ini, menurut sejarahnya di Tanah Air, pertama kali dijual secara umum pada 2007 dengan memperkenalkan varian mesin bensin 2.400 cc. Setahun setelah peluncuran perdananya, Chevrolet Indonesia kembali menghadirkan Captiva bermesin diesel berkapasitas 2.000 cc yang dilengkapi turbocharged with intercooler.
Kedua jenis mesin yang dibenamkan pada SUV besutan Chevrolet Indonesia ini, diketahui mampu menghasilkan performa tinggi. Dengan begini Captiva dapat dengan mudah menakhlukan berbagai medan berkontur.
Ingin mengetahui lebih dekat mengenai kelebihan dan kekurangan Chevrolet Captiva diesel dan bensin? Simak terus ulasannya di bawah ini.
Sebagaimana yang telah kami sebutkan di atas, Chevrolet Captiva di Indonesia ditawarkan dengan dua pilihan mesin, yaitu 2.0L turbodiesel serta 2.4L Naturally Aspirated (NA) bensin. Pada mesin dieselnya ini berhasil menganut teknologi DOHC, DBW, with Variable Geometry yang minim getaran, dengan melecutkan tenaga hingga 154 PS @4000 rpm serta torsi 310 Nm @2000 rpm.
Sedangkan varian bensinnya dengan teknologi DOHC, ECOTEC DBW, with Dual Continuous Variable Cam Pashing ini dapat memuntahkan tenaga sebesar 143 PS @5.000 rpm di angka torsi maksimal mencapai 212 Nm @2.200 rpm.
Untuk mengatur laju kendaraan, Chevrolet Captiva dihadirkan dengan dua pilihan transmisi, yakni manual 6-percepatan serta otomatis 6-percepatan.
Tidak hanya memiliki tenaga yang besar, mesin diesel yang digunakan Chevrolet Captiva ini terbilang cukup efisien dalam hal konsumsi bahan bakarnya. Bagaimana tidak, penggunaan dalam kota mobil ini mampu menempuh jarak 9-10 km/liter.
Sedangkan penggunaan luar kota, konsumsi BBM-nya terasa lebih irit lagi. Dimana mobil ini mampu menempuh jarak 11-16 km/liter.
Bicara mengenai fitur keselamatannya, Chevrolet Captiva ini berhasil mendapatkan fitur yang terbilang lengkap di zamannya. Seperti yang diketahui, Medium SUV asal Amerika ini telah mendapatkan dual Airbags yang diletakan pada bagian pengemudi dan penumpang depan.
Tidak hanya itu, fitur keselamatan berupa Hill Descent Control dan Hill Start Assist juga melengkapi fitur keselamatan yang ada. Untuk sistem pengeremannya, Captiva telah didukung teknologi ABS dan EBD yang akan memberikan pengereman secara optimal serta memberikan pengumudi mengendalikan setir ketika melakukan pengereman mendadak.
Tidak seperti kompetitornya yang hanya menawarkan konfigurasi 5-seater, Chevrolet Captiva justru dihadirkan dengan pilihan 7-seater. Tentunya hal tersebut menjadi poin plus bagi mobil ini, dikarenakan masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan kendaraan yang mampu dimuati jumlah penumpang lebih banyak.
Bukan cuma menyediakan kapasitas tempat duduk lebih banyak dibandingkan dengan SUV sekelasnya, Chevrolet Captiva juga memiliki ruang penyimpanan yang lebih banyak dan besar sehingga dapat menampung barang lebih banyak.
Dengan begitu setiap penggunanya tidak perlu bingung dan teledor meletakan barang bawaannya dari yang terbesar maupun yang terkecil sekalipun.
Pada beberapa variannya, Chevrolet Captiva dihadirkan dengan pilihan penggerak All-Wheel Drive (AWD). Adanya penggerak AWD pada varian tertentunya ini dapat memberikan kemudahan setiap penggunannya dalam melahap jalan tanah atau berbatu dengan kondisi menanjak dan menurun.
Dengan begitu, pengguna juga tidak perlu khawatir akan kehilangan traksi ketika dihadapkan dengan kondisi jalan yang ekstrim.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Nissan X-Trail 2021 di China dengan Nissan Rogue di AS
Ketika melewati jalan yang sedikit berkontur, Chevrolet Captiva kerap kali dikeluhkan soal kenyamanannya. Hal ini dikarenakan suspensi jenis MacPherson Strut with Coil Spring di bagian depan, serta Independent 4 Link with Coil Spring and Self Levelizer di roda belakangnya tidak mampu meredam guncangan dengan baik.
Sebenarnya kejadian seperti ini masih bisa dimaklumi. Mengingat hampir setiap kendaraan SUV memiliki karakter suspensi yang keras. Hal ini bertujuan agar bagian bawah mobil tidak mudah terbentu dengan objek yang ada di luar ketika melewati jalan yang berbatu ataupun ekstrim.
Walaupun fitur yang tersematkan pada SUV ini terbilang cukup lengkap, material yang digunakan pada interior mobil ini masih terbilang murahan bila dibandingkan dengan beberapa pesaing utamanya.
Menggunakan teknologi Common Rail Direct Injection pada mesin dieselnya, membuat Chevrolet Captiva perlu perhatian lebih, terutama pada penggunaan bahan bakarnya. Hal ini dikarenakan teknologi Common Rail Direct Injection tidak cocok menggunakan Bio Solar atau solar dengan kualitas yang rendah.
Apabila menggunakan solar biasa secara terus menerus, bisa dipastikan umur injector yang berada di dalam mesin tidak akan awet. Selain itu, juga berdampak pada emisi gas buang dengan mengeluarkan asap hitam yang pekat.
Meski menggunakan fitur keselamatan berupa ABS dan EBD, sistem pengereman Chevrolet Captiva kerap kali dikeluhkan karena dianggap kurang baik. Salah satu faktor yang membuat rem mobil ini kurang pakem, karena tidak diimbangi dengan bobot serta tenaga yang diahasilkan dari mesinnya tersebut.
Meskipun layanan aftersales berupa bengkel resmi Chevrolet masih tersedia di Tanah Air, ketersediaan suku cadang atau spare part mobil ini terbilang tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan mobil Jepangan. Bukan cuma itu saja, harga yang ditawarkan pun relatif lebih mahal.
Jadi, kalian harus bersiap merogoh kocek lebih dalam ketika melakukan perbaikan ataupun penggantian suku cadang mobil ini.
Menelusuri salah satu platform iklan baris kendaraan bekas, Chevrolet Captiva kini dipatok mulai dari Rp70 juta hingga Rp300 juta. Biasanya, varian diesel mobil ini ditawarkan lebih mahal Rp10 juta sampai Rp20 juta.
Apabila kalian saat ini mengingkan sebuah Medium SUV yang bisa dimuati hingga 7-penumpang, Chevrolet Captiva bisa menjadi pilihan tepat. Selain terjangkau, tenaga serta torsi yang dihasilkan dari kedua mesinnya ini terbilang cukup besar.
Namun begitu, kalian harus siap dana ketika melakukan perbaikan terlebih mengganti suku cadang. Pasalnya, harga suku cadang mobil ini terbilang lebih mahal bila dibandingkan dengan SUV besutan pabrikan otomtotif Jepang.
Baca juga: Fitur Lebih Banyak dan Harga bersaing, Berikut Kelebihan dan Kekurangan Chevrolet Trax
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Toyota RAIZE S 1.0
15.274 km
2 tahun
Jawa Barat
2021 Kia SONET DYNAMIC 1.5
12.742 km
2 tahun
Java East
2021 Daihatsu TERIOS X 1.5
19.465 km
2,5 tahun
Banten
2021 Toyota RAIZE GR SPORT TSS 1.0
14.811 km
2 tahun
Banten
2021 Daihatsu ROCKY X 1.2
13.726 km
1,5 tahun
Banten