Nama Isuzu sudah melegenda sebagai pabrikan spesialis mobil bermesin diesel. Bahkan, ketangguhan mesin Isuzu sudah tidak diragukan lagi soal durabilitas dan kemudahan perawatannya. Bisa dilihat dari sosok Isuzu Panther yang jadi favorit masyarakat, hingga Isuzu elf yang jadi andalan sebagai mobil travel.
Walaupun sudah banyak pabrikan kendaraan lain yang memproduksi mesin diesel, namun tidak ada yang se-expert Isuzu. Kenapa begitu? Karena Isuzu ini juga dipercaya oleh perusahaan lain seperti General Motors yang memintanya merancang mesin untuk pick up Chevrolet Colorado dan beberapa model lain.
Sejarah awal mesin diesel di dunia memang bukanlah Isuzu yang memulai, tetapi Daimler di tahun 1923 dengan mesin 5K3 untuk truk pertama bermesin diesel. Namun di luar benua biru, produk kendaraan bermesin diesel buatan Daimler malah tidak begitu banyak.
Hanya sedikit yang tahu bahwa Isuzu adalah pembuat mobil tertua di Jepang, yaitu sejak 1916. Bahkan lebih sedikit yang tahu bahwa Isuzu, sebagai produsen mesin diesel terbesar di dunia.
Isuzu telah membuat hampir 30 juta mesin diesel untuk kendaraan di darat dan di laut. Dimulai sejak 1936, Isuzu membangun mesin diesel berpendingin udara pertama di Jepang.
Baca juga:
Tangguh di Segala Kondisi, Isuzu Panther Generasi Pertama Andalan Masyarakat Pedesaan
Review Isuzu Traga 2020: Pikap Lapang dengan Mesin Bertenaga Khas Isuzu
Rahasia Ketangguhan Mesin Isuzu Panther, Kini Diwariskan ke Traga
Hingga 2019, Isuzu rata-rata membuat hampir 850.000 unit semua jenis mesin diesel setiap tahunnya. Tidak hanya untuk truk tetapi juga untuk kapal dan generator listrik.
Jumlahnya lebih besar dari mesin yang masuk ke truk Isuzu sebanyak 660.000, dan belum termasuk mesin Duramax yang dibuat oleh Isuzu untuk General Motors.
Bicara soal ketangguhan, jelas butuh bukti otentik dan bukan katanya belaka. Isuzu telah membuktikan soal kemampuan mesinnya melalui Isuzu Elf yang ikut serta dalam ekspedisi ke Antartika.
Sejak 1956, kendaraan Isuzu dan generator listrik bertenaga diesel telah digunakan oleh kru Japanese Antarctic Research Expedition (JARE) di Kutub Selatan. Kondisi medannya sangat ekstrim dengan suhu turun hingga -80 derajat Celcius, telekomunikasi terbatas dan ribuan kilometer jauhnya dari toko serba ada atau fasilitas medis terdekat. Mesin dan kendaraan diesel Isuzu ini berfungsi sebagai penunjang hidup para peneliti.
Saat itu mesin-mesin tersebut harus mulai di engkol bila akan digunakan, dan dapat bekerja dengan sempurna dengan perawatan minimum. Sebab di Antartika, kita tidak bisa leluasa berjalan keluar untuk melakukan penggantian oli.
Pada tahun 1983, sebuah film Jepang berjudul South Pole Story dibuat untuk melihat bagaimana kerasnya kondisi Antartika. Dari film tersebut menceritakan bila hanya Isuzu sendirian yang berani mengambil tanggung jawab menyediakan kendaraan operasional.
Ekspedisi JARE terakhir dilakukan pada tahun 2017 dan menariknya, seperti yang Anda lihat dari foto, tidak menggunakan model Isuzu terbaru tetapi Isuzu Elf tua yang sama dan telah digunakan di Antartika selama beberapa dekade!
Basis pangkalan JARE ini ada kalanya dibiarkan kosong untuk waktu yang lama, karena tim peneliti balik ke Jepang. Saat ditinggalkan, kendaraan dan mesin generator dibiarkan begitu saja. Namun ketika tim berikutnya tiba, mesin ini harus dapat dihidupkan dengan perbaikan yang minim.
Tidak seperti pabrikan lain, Isuzu tidak disibukkan oleh hal lain selain truk dan mesin diesel. Inovasi memang tetap dilakukan, namun tidak se-intensif merancang kendaraan komersial yang tangguh dan kuat.
Truk dan mesin diesel adalah alasan keberadaan Isuzu, atau orang Jepang menyebutnya, 'Ikigai' mereka. Dengan latar belakang seperti itu, mereka tidak punya banyak pilihan selain menjadi lebih baik dari merek lain. Semua jam kerja para insinyur Isuzu dihabiskan untuk menyempurnakan mesin diesel dan membangun truk yang lebih baik.
Hal ini terjadi juga di Indonesia, dimana Isuzu Panther kalah inovasi dibandingkan Toyota Kijang. Namun urusan ketahanan, Isuzu Panther keluaran 90-an masih lebih mudah kita jumpai di jalanan kota kecil dibandingkan Kijang Super.
Isuzu Panther memang terkenal badak atau bandel. Khusus untuk generasi pertama, populasinya masih begitu banyak di kota-kota kecil. Banyak pengguna Panther yang bangga karena mobil mereka yang jarang rusak.
Faktor bandel inilah yang membuat Isuzu Panther masih banyak berkeliaran di jalanan. Padahal, banyak dari mobil tersebut sudah masuk kategori motuba alias mobil tua bangka.
Generasi terakhir Isuzu Panther mungkin kalah pamor dibandingkan Kijang Innova Diesel, bahkan terpaksa harus dipensiunkan. Isuzu Panther terakhir dijual dalam 4 pilihan trim.
Trim terbawah yaitu Smart, kemudian disusul trim LV, LS, dan varian tertinggi yaitu Isuzu Panther Grand Touring. Interiornya terdiri dari tiga baris kursi yang bisa memuat hingga delapan penumpang (2-3-3).
Fitur hiburannya juga belum memakai head unit model layar sentuh. Panther walaupun tergolong tahun muda sekalipun masih setia dengan head unit single DIN. Sudah begitu, pengaturan AC juga masih memakai tuas model geser seperti mobil era 1990-an.
Panther generasi terakhir menggunakan mesin berkode 4JA1-L berkapasitas 2.499 cc yang sudah dilengkapi teknologi Turbocharger Direct Injection. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimum 80 PS pada 3.500 rpm dengan tosi puncak hingga 192 Nm di 1.800 rpm.
Walau Panther harus pensiun, Namun tidak dengan mesinnya. Dapur pacu ini terus dipakai oleh Isuzu Traga. Inilah bukti bila mesin Isuzu walaupun lawas tetap disukai karena kekuatan dan kemudahan perawatannya.
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2022 Suzuki ERTIGA GL 1.5
178 km
0,5 tahun
Jawa Barat