Isuzu Panther terkenal sebagai mobil dengan mesin yang perawatannya mudah. Panther baik yang model terbaru atau lama digemari karena mesinnya tangguh. Setelah tidak diproduksi, apakah mesin Isuzu Panther ikut punah?
Tidak bisa dipungkiri, eksistensi Isuzu Panther terus menurun seiring perubahan selera masyarakat yang beralih ke SUV dan MPV yang lebih kaya fitur. Itulah mengapa Isuzu Panther juga sulit mengimbangi rivalnya yaitu Toyota Kijang yang semakin mewah dalam era Kijang Innova.
Keberadaan Isuzu Panther di Tanah Air mampu bertahan hingga 2 dekade karena berbekal teknologi yang relatif sederhana untuk ukuran MPV medium. Walaupun pamornya terus menurun, Isuzu tahun lalu menegaskan akan terus memproduksi Panther sampai memasuki era Euro 4.
Isuzu Indonesia hingga tahun lalu memasarkan Isuzu Panther dalam lima pilihan tipe, yaitu Grand Touring, Touring, LV, LS, dan Smart. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp279,1 juta hingga Rp332,3 juta. Artinya, cuma Indonesia saja sebagai negara terakhir yang masih menjual Panther karena masih memakai mesin dengan standar Euro 2.
Pada akhirnya, kita memang harus mengucap perpisahan pada 'si kucing besar' ini. Sebab ada rumor yang menyebut kalau tim engineer dari Isuzu Jepang telah meminta Isuzu Indonesia menghentikan produksi Panther. Alasannya pun jelas, MPV tidak lagi masuk fokus dari Isuzu global.
Dikutip dari Otodriver, produk Panther sudah di luar pilar Isuzu. Prinsipal akan fokus pada Truck, Pick Up dan SUV derivative Pick Up (MUX dan DMax) serta Engine untuk OEM lain.
Isuzu Panther mungkin telah pensiun, namun eksistensi mesin si kucing hitam sebenarnya terus berlanjut. Adalah Isuzu Traga, mobil light commercial yang jadi pewaris daput pacu Panther.
Hadir sebagai model baru, Isuzu Traga menggunakan komponen-komponen dari model Isuzu yang sudah ada. Traga memakai mesin Isuzu 4JA1-L berkapasitas 2.500 cc Diesel Direct Injection yang selama ini jadi andalan Isuzu Panther.
Meski mesin Isuzu Traga statusnya juga masih Euro 2, namun untuk mobil yang diekspor statusnya sudah menggunakan mesin berstandar Euro 4. Bukan tidak mungkin kalau mesin Traga yang sudah Euro 4 itu bisa digunakan pada Isuzu Panther.
Namun demikian, perlu banyak penyesuaian yang harus dilakukan jika mesin Traga yang sudah Euro 4 disematkan pada Panther. Mesin 4JA1 bisa di-upgrade, mulai dari mechanical pump, dan harus ditambah common rail termasuk exhaust control device. Implementasi Euro 4 pada Isuzu Panther diklaim oleh pihak Isuzu akan membuat harganya tidak lagi kompetitif.
Isuzu Panther menjadi salah satu mobil yang tetap mempertahankan mesin diesel konvensional. Pengembangannya cuma penambahan turbo tanpa ada ubahan pada sistem mesin secara keseluruhan.
Mesin berkode 4JA1 ini juga terkenal tangguh dan dapat diisi bahan bakar berkualitas rendah sekelas solar bersubsidi. Ketangguhan mesin Isuzu Panther ini karena prinsipal yang lebih banyak memiliki lini kendaraan niaga. Proses produksi mesin tentunya harus memiliki standar durabilitas untuk pemakaian kelas berat.
Pastinya, Isuzu memilih komponen dengan material kualitas terbaik. Selain itu, safety factor yang diterapkan pada mesin-mesin Isuzu cukup tinggi.
Karena basisnya dari truk, sehingga dituntut untuk bekerja dalam penggunaan jangka panjang, heavy duty, kilometer tinggi. Karena kosepnya untuk komersial maka Isuzu merancang mesinnya harus kuat.
Teknologi mesin dieselnya pun cukup advance sehingga membuat Toyota Global membeli saham Isuzu sebesar 5,9% untuk bertukar pengetahuan soal mesin diesel.
Desain mesin Isuzu memang mengedepankan durabilitas. Untuk itu, mekanismenya mengandalkan timing gear, bukan timing belt seperti mobil pada umumnya.
Mekanisme timing gear diklaim lebih kuat karena walaupun suatu mesin tersebut sudah berumur. Rantai tidak memiliki resiko seperti timing belt yang bisa putus hingga akhirnya dapat menyebabkan mesin rusak.
Kelebihan yang dicari dari sosok Panther yaitu: kapasitas penumpangnya banyak, mesin diesel yang tangguh, irit BBM, suspensinya empuk, tahan banjir, AC dingin, dan mudah perawatannya. Hal-hal tersebut menjadi alasan Isuzu terus mempertahankan Isuzu Panther yang legendaris ini.
Karakter mesin diesel dengan torsi melimpah membuat Isuzu Panther enteng saat melalui jalan menanjak. Perawatan Isuzu Panther tidak sesulit mobil bermesin bensin dan bisa dilakukan oleh orang yang cukup awam.
Kamu pun bisa melakukan perawatan teknis sendiri di rumah dengan bantuan tutorial dari YouTube atau forum-forum otomotif. Perawatan rutin yang bisa kamu lakukan sendiri yaitu memeriksa volume oli mesin dan filter solar.
Sebaiknya luangkan waktu anda untuk rutin memeriksa ketinggian oli mesin mobil tiap 2 minggu atau 1 bulan sekali. Alasannya, kompresi mesin diesel Isuzu Panther ini tinggi dan oli sedikit demi sedikit ikut terbakar dan volumenya berkurang.
Karena kualitas bahan bakar Solar bersubsidi kurang baik maka bisa membuat filter solar cepat kotor. Bila tetap dibiarkan tidak diganti dalam waktu lama, berdampak pada borosnya penggunaan bahan bakar dan performa kurang bertenaga.
Kesimpulan
Walaupun Isuzu Panther telah pensiun namun ketersediaan sparepart terutama mesin bakal sangat terjamin. Ini karena mesin diesel 4JA1-L digunakan pada Isuzu Traga. Memang secara spesifikasi ini Traga lebih baik karena versi ekspor memakai standar Euro 4.
Mesin legendaris ini cukup mudah perawatannya sehingga membuat Panther jadi primadona terutama di kota kecil. Tak kalah penting, mesinnya kuat minum solar bersubsidi sehingga tidak merepotkan urusan perawatan. Masalah yang biasanya timbul hanyalah filter solar yang lebih cepat kotor.
Jadi, masih tertarik miara Isuzu Panther versi bekas?
Jaminan Kualitas Mobil
Garansi Satu Tahun
Jaminan 5 Hari Uang Kembali
Harga Pasti, Tidak Ada Biaya Tersembunyi
2021 Suzuki ERTIGA GL 1.5
5.727 km
1,5 tahun
Jakarta
2022 Toyota AVANZA G 1.5
7.835 km
1,5 tahun
Java East
2020 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
15.086 km
3,5 tahun
Jawa Barat
2021 Toyota AVANZA VELOZ 1.5
17.091 km
2,5 tahun
Jawa Barat
2022 Suzuki ERTIGA GL 1.5
178 km
0,5 tahun
Jawa Barat